oleh hukum. Badan hukum misalnya suatu wakaf, suatu stichting, suatu perkumpulan dagang yang berbentuk perseroan terbatas, yayasan dan lain-lain.”
Karakteristik suatu badan hukum adalah pemisahan harta kekayaan badan hukum dari harta kekayaan pemilik dan pengurusnya. Dengan demikian suatu Badan
Hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan Direksi sebagai pengurus, Komisaris sebagai pengawas, dan Pemegang
Saham sebagai pemilik. Begitu juga kekayaan yayasan sebagai Badan Hukum terpisah dengan kekayaan Pengurus Yayasan dan Anggota Yayasan, serta Pendiri
Yayasan. Selanjutnya kekayaan Koperasi sebagai Badan Hukum terpisah dari Kekayaan Pengurus dan Anggota Koperasi.
116
3. Kerugian Keuangan Negara
UUPTPK tidak memberikan rumusan yang jelas dan tegas apa yang disebut dengan kerugian keuangan negara sebagai salah satu unsur tindak pidana korupsi.
Dalam penjelasan Pasal 32 UUPTPK hanya dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan kerugian keuangan negara adalah ”Kerugian yang sudah dapat dihitung
jumlahnya berdasarkan hasil temuan instansi yang berwenang atau akuntan peublik yang ditunjuk.”
Mengenai ”siapa instansi berwenang” yang dimaksud, juga tidak dijelaskan lebih lanjut dalam UUPTPK. Namun demikian dapat mengacu kepada beberapa
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka sekurang-kurangnya 3 tiga
116
Erman Rajagukguk., Op. cit., hal. 2.
instansi mempunyai kewenangan yang dimaksud, yaitu, BPK, BPKP, dan Inspektorat baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Dengan memperhatikan rumusan keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam UUPTPK, maka kerugian keuangan negara sebagai salah satu unsur tindak
pidana korupsi, tersebut dapat berbentuk:
117
1 Pengeluaran atau sumber kekayaan negara pusat dan daerah dapat berupa
uang, barang yang seharusnya tidak dikeluarkan; 2
Pengeluaran sumber kekayaan negara pusat dan daerah labih besar dari yang seharusnya tidak dikelaurkan;
3 Hilangnya sumber kekayaan negara pusat dan daerah yang seharusnya
diterima termasuk di antaranya penerimaan dengan uang palsu atau barang fiktif;
4 Penerimaan sumber kekayaan negara pusat dan daerah lebih kecil atau lebih
rendah dari yang seharusnya diterima termasuk penerimaan barang rusak, dan kualitas tidak sesuai;
5 Timbulnya suatu kewajiban negara pusat dan daerah yang seharusnya tidak
ada; 6
Timbulnya suatu kewajiban negara pusat dan daerah yang lebih besar dari yang seharusnya;
7 Hilangnya suatu hak negara pusat dan daerah yang seharusnya dimiliki atau
diterima menurut aturan yang berlaku; dan 8
Hak negara pusat dan daerah yang diterima lebih kecil dari yang seharusnya diterima.
Dalam perpektif UUPTPK tersebut, maka yang dimaksud dengan kerugian keuangan negara adalah yang disebabkan karena perbuatan melawan hukum atau
tindakan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada pada seseorang atau badan hukum karena jabatan atau kedudukannya dan hal tersebut
117
Eddy Mulyadi Soepardi., Op. cit, hal. 3.
dilakukan dalam hubungannya dengan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi.
118
4. Beberapa Hal yang Dapat Merugikan Keuangan Negara