Kiat-kiat melaksanakan homeschooling Tujuan Homeschooling

Homeschooling mendorong adanya interaksi antara oang tua dengan anak lebih intensif. Orang tua memainkan fungsi sentral mendidik anak-anak mereka sehingga tahu perkembangan otak, emosi, dan sosial anak secara langsung. Pengawasan orang tua lebih intensif kepada anak-anaknya. Orang tua tidak khawatir anaknya jauh dari rumah. Homeschooling memungkinkan orangtua untuk terus menerus mendampingi sekaligus memonitor perkembangan mental, pembelajaran, kontak sosial, dan penguasaan intelekual mereka. Dalam homeschooling, tugas “guru” yang diambil orang tua lebih berfungsi untuk menanamkan sikap mental mandiri.

7. Kiat-kiat melaksanakan homeschooling

Pelaksanaan program pendidikan homeschooling cukup banyak perbedaannya, mulai dari pengaturan materi, jadwal belajar, pengajar dan kegiatan kegiatan yang lainnya. Sehingga orang tua yang sekaligus menjadi guru bagi anaknya harus betul-betul memahami bagaimana strategi dan kiat- kiat untuk melaksanakan pendidikan homeschooling bagi anaknya. Agar pelaksanaan program bersekolah di rumah bisa berjalan dengan optimal dan menghasilkan output yang diharapkan. Setiap anak memiliki cara dan gaya belajar yang unik. Ada anak yang belajar dengan duduk di bangkunya dan menekuni bukunya dengan rajin. Ada anak yang hanya bisa belajar bila tubuhnya boleh bergerak bebas dan masih banyak gaya dan cara anak-anak belajar. Disini orang tua yang sekaligus menjadi guru bagi anaknya yang belajar di rumah akan mengetahui cara dan gaya belajar anak-anak yang dididiknya. Dengan demikian kurikulum atau buku ajar yang digunakan dapat disesuaikan dengan anak tersebut. 24 Untuk melaksanakan sekolah rumah, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dan anak didik. antara lain: 1. Menyukai anak dengan sepenuh hati dan senang berada bersamanya 2. Memiliki rasa humor 24 Lilik Mawartiani, Homeshooling Untuk Anak, Mengapa Tidak?, Yogyakarta: Kanisius, 2007, h. 79 3. Mampu membaca, menulis, dan mengerjakan matematika dasar dan mau meningkatkan ketrampilan jika diperlukan 4. Berpegang teguh pada filosofi yang mendorong kita untuk melaksanakan pengajaran di rumah 5. Bersedia mengambangkan ketrampilan komunikasi atau mendengarkan 6. Bersiap menerima kritik atau keputusan untuk melaksanakan program bersekolah di rumah 7. Memiliki system atau jaringan pendukung atau mitra pendukung 8. Bisa belajar dari kesalahan 9. Mau mengembangkan ketrampilan menetapkan batas 10. Mau mengembangkan kesabaran 11. Mau membangun ketrampilan mengamati 12. Mau berubah 25 .

8. Tujuan Homeschooling

Pendidikan informal melalui homeschooling berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional, sekaligus memperluas akses terhadap pendidikan dasar dan menengah. Tujuan diselenggarakannya homeschooling , yaitu: a. Untuk menjamin penyelesaian pendidikan dasar dan menengah yang bermutu bagi peserta didik yang berasal dari keluarga yang menentukan pendidikan anaknya melalui homeschooling. b. Untuk menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda dan orang dewasa melalui akses yang adil pada program – program belajar dan kecakapan hidup. c. Untuk menghapus disparitas gender dalam pendidikan dasar dan menengah d. Untuk melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidupsecara fleksibel untuk meningkatkan mutu kehidupan 26 Jadi homeschooling merupakan pendidikan alternative yang disesuaikan pada kebutuhan pribadi dan kebutuhan lingkungan, serta tantangan perkembangan zaman. Walaupun belajar dengan beberapa orang anak seperti sekolah formal, namun esensinya tetap homeschooling. Karena mereka tetap belajar secara bebas, fleksibel, menyeangkan dan sesuai dengan minat mereka. Tidak ada ketentuan waktu untuk belajar. 25 Marty Layne, Ibuku Guruku; Belajar di Rumah dalam Balutan Kearifan dan Kehangatan, Bandung: Mizan LC, 2005, h. 32-33 26 Direktorat Pendidikan Kesetaraan , Komunitas Sekolah, …, h. 13

9. Model Homeschooling