Pekerja lepas, memang benar-benar bekerja sebagai individu. Jika sebuah perusahaan membeli produk atau memakai suatu jasa, maka yang akan dibayar
adalah produk atau jasa yang berikan.
Berdasarkan hasil penelitian di negara Barat, kini hampir 50 angkatan kerjanya adalah tenaga lepas. http:supermilan.wordpress.com20080228freelance-
siapa-bilang-tidak-keren Ini merupakan indikasi bahwa kerja lepas pun potensial untuk menjadi salah satu cara berkarya dan memperoleh penghasilan besar dari
pada bekerja tetap. Biasanya tenaga kerja lepas banyak diminati bagi mereka yang menginginkan kebebasan, tidak suka keterikatan dan formalitas, sehingga mereka
bisa bebas bekerja secara mandiri.
2.3.2 Ciri-ciri Pekerja Lepas freelance
Berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 100 Tahun 2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang tertuang dalam Bab V pasal
10, maka ciri dari pekerja lepas terlihat dari perjanjian kerjanya:
1.
Dilaksanakan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dan volume pekerjaan serta upah didasarkan pada kehadiran, dapat
dilakukan dengan perjanjian kerja harian atau lepas.
2.
Dilakukan dengan ketentuan pekerja bekerja kurang dari 21 dua puluh satu hari dalam 1 satu bulan.
50
3.
Apabila pekerja bekerja 21 dua puluh satu hari atau lebih selama 3 tiga bulan berturut-turut atau lebih maka perjanjian kerja harian lepas berubah menjadi
PKWTT.
2.3.3 Definisi Outbound
Istilah outbound dari kata outward bound, adalah istilah pelayaran yang
menandakan ketika suatu kapal keluar pelabuhan menuju laut lepas Soukhanov, 1999. Selain itu Istilah
Outbound berasal dari kata out of boundaries, berarti jauh diluar garis batas. Hal tersebut lebih banyak mengandung pengertian bahwa
seluruh kegiatan membawa setiap persertanya kesuatu kegiatan yang ‘luar biasa’ dalam arti keluar dari zona nyaman kita
Comfort Zone ke zona tumbuh Growth Zone. Karena tantangannya adalah pertumbuhan pribadi Self Growth juga
kelompok Team Growth. Pertumbuhan pribadi berkaitan dengan pengembangan
Watak Character keterampilan berhubungan antar manusia Inter-Relationship
Skill. Kedua hal tersebut sangat berkaitan dengan sikap mental Attitude seseorang yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kelompoknya.
http:www.puncakview.comobet_nusantara.htm Dalam proses membentuk mentalitas dasar setiap individu serta untuk membentuk
tim yang tangguh dapat dicapai melalui kegiatan Team Building dengan Metode
Experiential Learning yang mengedepankan permainan Games serta menginventarisir nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Value dan Insight Discovery serta menghubungkannya dengan tuntutan organisasi, perusahaan dan
kehidupan peserta sehari-hari. Sedangkan pembentukan tim yang tangguh
51
memerlukan kualitas interaksi yang lebih banyak dan bermutu yang di dukung oleh pengertian
Understanding, saling percaya Trust dan Trust Worthiness, penuh tanggung jawab
AccountabilityResponsibility serta mampu berkomunikasi secara efektif
Communication dan keterbukaan Openness. http:www.puncakview.comobet_nusantara.htm
Hal utama yang diperoleh dari kegiatan outbound adalah terapi di rimba belantara
Wilderness therapy. Penemuan program pelatihan ini merupakan hasil inovasi seorang ahli pendidikan Jerman ”Kurt Hant”. Hant adalah seorang ahli pendidikan
terkenal yang pada saat pemerintahan Hitler tahun 1933 dideportasi ke Inggris. Ajaran Hant dikenal dengan sistem pendidikan ”
Learning by Doing”
Gass 1993 dalam buku Adventure Therapy menerangkan pendapat Kimball dan
Bacon bahwa ” Out Bound Course adalah suatu konsep pendidikan yang
menggunakan rimba belantara sebagai media terapi”, seperti gunung, hutan, rimba, sungai, pantai dan lautan.
Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa outbound adalah sebuah konsep
pendidikan dan pelatihan yang menggunakan metode belajar dari pengalaman dengan mengedepankan usaha olah diri olah pikir dan olah fisik yang
sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara
lebih baik.
52
2.3.4 Manfaat dan Tujuan Outbound