7. Kepemimpinan .
Bakat kepemimpinan yang dibutuhkan tampak pada saat manajemen memberi para manajer dengan
self-efficacy yang tinggi, suatu peluang memperbaiki diri sendiri di bawah tekanan.
8. Penghargaan .
Keberhasilan yang kecil perlu dihargai sebagai batu loncatan pada suatu self-
image yang labih kuat dan prestasi yang lebih baik.
2.2. Penyesuaian Diri
2.2.1. Pengertian penyesuaian diri
Ada beberapa definisi yang diajukan para ahli mengenai penyesuaian diri.
Menurut Feldman 1989, 68 penyesuaian diri merupakan usaha manusia untuk memenuhi tuntutan dan tantangan yang diberikan oleh dunia dimana mereka
hidup. Sedangkan menurut Grasha dan Kirschenbaum 1980, 49 penyesuaian diri mengacu pada usaha yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan lingkungan.
Penyesuaian diri ini juga memperhatikan keberhasilan dan kegagalan individu
menyesuaikan keterampilan dan kemampuannya untuk menghadapi berbagai peristiwa dalam hidupnya. Bahkan usaha yang dilakukan untuk mencapai sesuatu
atau memenuhi kebutuhan dasar agar terbebas dari sintom-sintom masalah kehidupan yang juga diasosiasikan dengan penyesuaian diri yang adukat.
Membedakan apakan individu melakukan penyesuaian diri yang baik atau buruk merupakan hal yang tidak mudah. Salah satunya karena istilah penyesuaian diri
42
biasanya digunakan dengan cara yang berbeda.Haber dan Runyon 1984, 10 menyebutkan tiga situasi yang menggambarkan tentang penyesuaian diri
, yaitu : 1. Seseorang dikatakan dapat menyesuaikan
diri ketika mampu menyesuaikan keinginan dan harapan dari kelompoknya.
2. Mampu menyesuaikan jadwal kesehariannya dengan teratur. 3. Membiasakan diri atau belajar hidup dengan keadaan. Hal ini merupakan
penyesuaian diri yang efektif ketika keadaan yang dialami merupakan hal yang
sulit dirubah. Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik definisi penyesuaian diri
yaitu usaha untuk memenuhi tuntutan dan harapan yang diberikan oleh lingkungan dimana
individu tersebut berada. Penyesuaian diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemapuan individu pekerja lepas dapat beradaptasi dengan kondisi kerja
yang berbeda-beda disetiap pelaksanaannya.
2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri
Setiap individu memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam hidup serta tetap bertahan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Powell 1983, 76 menyebutkan dengan istilah “ resaurces”. Adanya resources ini
dan kemampuan untuk memperolehnya sangat penting dalam usaha penyesuaian diri
individu dapat berasal dari luar dan dalam diri individu. Faktor yang berasal dari dalam diri individu antara lain :
a. Kemampuan dan Kekuatan Fisik
43
Secara umum kesehatan, tingkat energi dan daya kesembuan sangat berperan bagi individu dalam meghadapi persoalan dalam hidupnya.
Individu yang sehat akan lebih mudah penyesuaian dirinya dari pada yang sakit.
b. Kecerdasan Kemampuan persepsi dan ingatan, analisis, penalaran reasoning,
kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan verbal yang ada, rata- rata berhubungan erat dengan keberhasilan dalam ketepatan pengambilan
suatu tindakan. Kemampuan ini seringkali membuat individu mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
c. Minat pada Bidang Tertentu Suatu aktivitas, kemampuan atau hobi yang benar-benar dinikmati individu
pada saat melakukannya dapat mendatangkan ketenangan dan menjadi penghibur bagi individu lain, karena hal ini dapat berfungsi sebagai
buffer peran yang dapat meminimalkan dan membantu individu dalam mentolerir
ketegangan dan kecemasan yang individu rasakan serta membantu individu mempertahankan penyesuaian diri
yang sehat. d. Impian
Impian memberikan tujuan, kekuatan dan ketahanan dan mentoleransi frustasi. Memiliki impian, individu mampu memusatkan diri dan
memberikan arti pada apa yang dilakukannya. Impian membuat individu mampu berkorban, tahan bekerja dan menghadapi berbagai rintangan karena
44
individu tersebut berpandangan bahwa yang dilakukan adalah sesuatu yang berharga.
e. Keyakinan Keyakinan yang dimaksud adalah agama dan aliran-aliran kepercayaan
maupun keyakinan terhadap sesuatu yang lain. Pada saat individu menghadapi perjuangan hidup yang sulit, bahkan pada saat impian-impian
individu telah hancur, adanya keyakinan dapat dijadikan suatu tumpuan harapan dan tempat bergantung individu dalam bertahan dan berjuang
menghadapi permasalahan hidup.
Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri individu antara lain : 1. Kemampuan Ekonomi dan Lingkungan yang Menguntungkan
Termasuk di dalamnya tersedianya biaya, berbagai sarana fasilitas dan informasi yang dibutuhkan, serta efektifnya berbagai sistem dan organisasi
yang ada disekeliling individu. Tersedianya kemudahan memperoleh hal tersebut dapat membantu individu untuk menyelesaikan banyak masalah yang
dihadapinya dan memberikan kenyamanan dalam hidup yang membantu mempermudah penyesuaian diri
yang dilakukan individu. 2. Kerja
Bekerja dapat membuat individu mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan untuk bergaul, memperoleh penghargaan dan lain-lain.
Bekerja merupakan suatu kebutuhan, bila tidak bekerja individu akan merasa bingug, bosan, tidak dapat memanfaatkan waktu, sulit menghindari masalah,
45
tidak percaya diri dan lain sebagainya. Hal ini dapat menghambat penyesuaian diri
individu. 3. Adanya Jalinan Hubungan yang
Supprotif Dalam jalinan hubungan yang supportif terdapat hubungan erat yang hangat,
saling memberikan perhatian dan dukungan, perasaan-perasaan yang dapat diekspresikan serta masalah atau konflik-konflik tidak terhambat. Pada
tingkat stress yang sama, kelompok individu yang lebih baik daripada kelompok individu yang tidak memiliki hubugan yang
supprotif.
2.2.3. Karakteristik penyesuaian diri