tidak percaya diri dan lain sebagainya. Hal ini dapat menghambat penyesuaian diri
individu. 3. Adanya Jalinan Hubungan yang
Supprotif Dalam jalinan hubungan yang supportif terdapat hubungan erat yang hangat,
saling memberikan perhatian dan dukungan, perasaan-perasaan yang dapat diekspresikan serta masalah atau konflik-konflik tidak terhambat. Pada
tingkat stress yang sama, kelompok individu yang lebih baik daripada kelompok individu yang tidak memiliki hubugan yang
supprotif.
2.2.3. Karakteristik penyesuaian diri
Haber dan Runyon 1984, 10 menyebutkan lima karakteristik yang menandakan penyesuaian diri
yang efektif, yaitu : a. Persepsi yang Akurat Tentang Kenyataan
Salah satu aspek yang terpenting dalam mempersepsikan statu kenyataan dengan akurat adalah kemampuan untuk mengenali konsekuensi dari suatu
tindakan dan kemampuan untuk menuntun tingkah laku agar sesuai dengan aturan. Persepsi yang akurat tentang kenyataan juga meliputi kemampuan
untuk mengubah interpretasi mengenai suatu peristiwa. b. Kemampuan untuk Menghadapi Stress dan Kecemasan
Penyesuaian diri yang baik apabila individu mampu mengatasi kecemasan dan
stress, yaitu dengan cara membuat tujuan hidup yang nyata atau dengan cara membuat tujuan-tujuan jangka pendek yang lebih mudah dicapai, sehingga
dapat merasakan puas dan bahagia. Stres adalah bagian yang tidak
46
terpisahkan dari kehidupan dan menuntut individu untuk dapat menyesuaikan diri. Tidak semua kebutuhan dan keinginan dalam hidup dapat terpenuhi, hal
inilah yang harus dapat dipahami dan diterima sehingga dapat mengatasi stres dengan cara yang lebih positif Atwater, 1983, 47 .
c. Gambaran Diri yang Positif Penilaian terhadap diri sendiri harus meliputi aspek negatif dan positif.
Individu yang mampu menyesuaikan diri tidak akan terlalu memikirkan aspek negatif yang ada dalam dirinya melainkan berusaha untuk mengubah hal
tersebut menjadi lebih positif. Individu harus dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
d. Kemampuan Mengekspresikan Emosi Permasalahan dalam mengekspresikan emosi meliputi berlebihan atau kurang
mengontrol emosi. Terlalu berlebihan dalam mengontrol
emosi menyebabkan tumpulnya perasaan, sebaliknya kurang mengontrol emosi
menyebabkan ekspresi emosi yang kurang terarah. Keduanya dapat menjadi masalah dalam penyesuaian diri
. e. Hubungan Interpersonal yang Baik
Manusia adalah makhluk sosial, sejak dalam tahap konsepsi manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, hal tersebut
dapat diwujudkan di dalam kelompok. Baik fisik, sosial maupun emosional, individu dapat menyesuaian diri dengan baik, mampu berhubungan dengan
orang lain secara produktif dan saling menguntungkan,
sebaliknya penyesuaian diri
yang buruk pada umumnya disebabkan adanya penolakan-
47
penolakan dari diri sediri maupun orang lain. Perilaku penolakan terhadap diri sendiri ditujukan dengan tidak menyukai diri sendiri dan merasa tidak seperti apa
yang diinginkannya. Perilaku menolak dari orang lain, misalnya konflik yang terjadi antara individu dengan individu lain.
Sri Rahayu 1992, 34 memberikan beberapa ciri penyesuaian diri yang buruk yaitu individu yang mempunyai kecemasan yang tinggi, ketergantungan kepada orang
lian, depresi dan tanda-tanda psikosomatik.
2.3 Pekerja Outbound Freelance
2.2.1. Definisi Pekerja Freelance