Kemampuan Berpikir Kritis Indikator Memfokuskan Pertanyaan

kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat menjadi alternatif untuk menyelesaikan masalah. Pada soal posttest yang diberikan, soal nomor satu, dan nomor dua, keduanya mewakili kemampuan berpikir kritis dengan indikator memfokuskan pertanyaan. Dari hasil posttest diperoleh bahwa rata-rata indikator memfokuskan pertanyaan pada kelas eksperimen sebesar 6,28 dengan persentase 78,47 sedangkan pada kelas kontrol rata-rata indikator memfokuskan pertanyaan sebesar 4,94 dengan persentase 61,76. Sebagai gambaran umum hasil penelitian mengenai kemampuan berpikir kritis bangun ruang sisi datar indikator memfokuskan pertanyaan berikut ini akan ditampilkan soal beserta jawaban posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Salah satu hasil jawaban siswa pada soal nomor satu adalah sebagai berikut: Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH disamping. Melalui titik-titik sudutnya ditarik garis diagonal ruang, sehingga berbentuk limas. a. Berapa limas yang terbentuk dalam kubus tersebut? Sebutkan. b. Apakah limas-limas itu kongruen? c. Berbentuk apakah alas setiap limas itu? d. Jika panjang rusuk kubus 8 cm, tentukan tinggi limas Perbedaan jawaban dari kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada gambar berikut: Gambar 4.8 Hasil Jawaban Siswa Indikator Memfokuskan Pertanyaan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dari hasil jawaban kedua siswa di atas dapat dilihat bahwa jawaban soal posttest siswa kelas eksperimen lebih baik daripada siswa dari kelas kontrol. Hal ini karena jawaban siswa kelas eksperimen lebih terlihat kemampuan berpikir kritis matematikanya dibandingkan jawaban siswa kelas kontrol. Alasannya adalah siswa kelas eksperimen mampu memahami permasalahan dengan baik, sehingga dapat lebih fokus dalam melihat limas yang ada di dalam kubus. Pada kelas eksperimen sudah mampu mengidentifikasi banyak limas segiempat yang terdapat di dalam kubus, yaitu ada 6 buah limas segiempat. Sedangkan pada kelas kontrol, belum dapat mengidentifikasi banyak limas segiempat yang terdapat di dalam kubus.

b. Kemampuan Berpikir Kritis Indikator Menganalisis Argumen

Indikor bangun ruang sisi datar indikator menganalisis argumen yang mengukur kemampuan siswa dalam mengidentifikasi alasan yang tidak dinyatakan dan mencari persamaan serta perbedaan dalam menyelesaikan masalah. Dalam indikator ini, diberikan suatu argumen, kemudian siswa menganalisis argumen yang diberikan. Pada soal posttest yang diberikan, soal nomor tiga dan nomor empat, keduanya mewakili indikator menganalisis argumen. Dari hasil posttest diperoleh bahwa rata-rata indikator menganalisis argumen pada kelas eksperimen sebesar 3,97 dengan persentase 66,20 sedangkan pada kelas kontrol rata-rata pemahaman relasional sebesar 2,91 dengan persentase 48,53. Sebagai gambaran umum hasil penelitian mengenai indikator menganalisis argumen, berikut ini akan ditampilkan soal masalah beserta jawaban posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Salah satu hasil jawaban siswa pada soal nomor empat sebagai berikut: Jika dikatakan kerucut adalah limas dengan bidang alas berbentuk lingkaran. Selidiki mengapa kerucut bisa dikatakan limas yang alasnya berbentuk lingkaran? Perbedaan jawaban dari kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada gambar berikut: Gambar 4.9 Hasil Jawaban Siswa Indikator Menganalisis Argumen Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dari hasil jawaban kedua siswa di atas dapat dilihat bahwa jawaban soal posttest siswa kelas eksperimen lebih baik daripada siswa dari kelas kontrol. Hal ini karena jawaban siswa kelas eksperimen lebih terlihat kemampuan berpikir kritis matematikanya dibandingkan jawaban siswa kelas kontrol. Berdasarkan gambar 4.9 dapat dilihat bahwa siswa mampu memahami permasalahan dengan baik. Dalam kelas eksperimen dalam gambar 4.10, siswa menyelesaikan hingga memberikan alasan dengan mengidentifikasi unsur-unsur dari kerucut dan limas. Sedangkan pada kelas kontrol siswa menyelesaikan permasalahan hanya membedakan jarring-jaring antara kerucut dan limas tanpa memberikan alasan.

c. Kemampuan Berpikir Kritis Indikator Menjawab Pertanyaan yang Menentang

Indikator menjawab pertanyaan yang menentang yang mengukur kemampuan siswa dalam memberikan alasan atas perbedaan apa yang menyebabkan jawaban siswa berbeda dengan pertanyaan yang ada di soal. Pada

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

0 8 150

Pengaruh strategi pembelajaran aktif dengan metode pengajaran terbimbing terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa pada sub bab relasi dan fungsi (penelitian eksperimen di SMP 3 Pelabuhan Ratu)

0 22 194

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa : penelitian quasi eksperimen terhadap siswa Kelas VIII SMPI Ruhama.

2 21 217

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

Pengaruh model pembelajaran learning cycle terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

0 22 8

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA : Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Makassar.

0 0 35

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SMP DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING.

1 4 9