Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Bangun Ruang Sisi Datar
Tabel 4.1 Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen
Statistik Kelompok Eksperimen
Banyak sampel 36
Nilai terendah 37
Nilai tertinggi 81
Mean 63,17
Median 65,071
Modus 71,5
Varians 159,09
Simpangan Baku 12,61
Kemiringan -0,66
Berdasarkan data tabel 4.1, terlihat bahwa banyak sampel pada kelas eksperimen yaitu sebanyak 36 siswa. Selisih nilai tertinggi dan nilai terendah
kemampuan berpikir kritis matematik adalah 44, dengan nilai terendah yaitu 37 sedangkan nilai tertinggi yaitu 81. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai
rata-rata ̅ 63,17, median Me sebesar 65,071, dan modus Mo sebesar
71,50,. Varians kelompok eksperimen sebesar 159,09 berarti penyebaran data
kolmpok eksperimen merata, dengan simpangan baku sebesar 12,61. Tingkat
kemiringan di kelompok eksperimen sebesar – 0,66. Karena bernilai negatif, maka
kecenderungan data mengumpul di atas nilai rata-rata. Sebagai rincian data hasil tes kemampuan berpikir kritis matematik kelas
ekperimen yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kritis Matematik
Siswa Kelas Eksperimen
No. Interval
Frekuensi f
i
fi f
k
1 37-44
4 11,11
4 2
45-52 4
11,11 8
3 53-60
6 16,67
14 4
61-68 7
19,44 21
5 69-76
10 27,78
31 6
77-84 5
13,89 36
Jumlah 36
100,00
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat diketahui bahwa nilai terbanyak terdapat pada interval 69 - 76 sebanyak 10 siswa dengan persentase
27,78 dan siswa yang memperoleh nilai terendah berada pada interval 37 - 44 sebanyak 4 siswa dengan persentase 11,11, sedangkan nilai tertinggi berada
pada interval 77-84 sebanyak 5 siswa dengan persentase 13,89 lampiran 21. Dengan rata-rata 63,17, nilai diatas rata-rata kemampuan berpikir kritis matematik
siswa mencapai 19 orang 4 siswa pada interval 61 – 68, 10 siswa pada interval 69
– 76, 5 siswa pada interval 77 – 84 dengan persentase 52,78, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 17 siswa 4 siswa pada interval
37 – 44, 4 siswa pada interval 45 – 52, 6 siswa pada interval 53 – 60, 3 siswa pada
interval 61 – 68 dengan persentase 47,22. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa kelompok eksperimen atau kelompok yang diajarkan dengan metode penemuan terbimbing mendapat nilai di atas rata-rata.
Nilai KKM pada tempat penelitian yaitu sebesar 65 untuk mata pelajaran matematika, maka sebanyak 19 siswa kelompok eksperimen mendapat nilai diatas
KKM. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 17 siswa. Secara visual penyebaran data hasil kemampuan kemampuan berpikir kritis
bangun ruang sisi datar di kelas eksperimen dengan menggunakan metode
penemuan terbimbing dapat dilihat pada kurva dibawah ini:
Gambar 4.1 Histogram Skor
Kemampuan Berpikir Kritis Bangun Ruang Sisi Datar Kelas Eksperimen
2 4
6 8
10 12
Fr e
ku e
n si
36,5 52,5
68,5 44,5
84,5 76,5
60,5
Dari histogram di atas, median dan modus berada di atas rata-rata. Ini menunjukan bahwa
X
Me Mo. Histogram kemampuan berpikir kritis di atas, memiliki koefisien -0,66 negatif. Hal ini menggambarkan bahwa data menyebar
pada nilai-nilai di atas rata-rata. Sehingga siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata lebih banyak dibanding siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata.
lampiran 21. Ditinjau dari indikator kemampuan berpikir kritis bangun ruang sisi datar
kelas eksperimen diperoleh rata-rata secara keseluruhan sebesar 4,8.Rata-rata standar deviasi sebesar 1,11 dan rata-rata persentase mencapai 70,5. Deskripsi
data indikator kemampuan berpikir kritis disajikan pada table 4.2:
Tabel 4.3 Deskripsi Data Kelas Eksperimen
Berdasarkan Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Matematik No
Indikator Berfikir Kritis n
Skor Ideal
Mean SD
1 Memfokuskan pertanyaan
36 8
6,28 1,45 78,47
2 Menganalisis argument
36 6
3,97 0,93 66,2
3 Menjawab pertanyaan yang
menentang 36
6 3,67
1,03 61,11 4
Membuat dan mengambil keputusan 36 7
5,36 1,06 76,59
Rata-rata 4,81
1,11 70,5 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa terdapat 4 indikator kemampuan berpikir
kritis matematik yaitu memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, menjawab pertanyaan yang menentang, dan membuat dan mempertimbangkan
hasil keputusan. Pada indikator memfokuskan pertanyaan kemampuan yang diukur yaitu kemampuan siswa untuk mengidentifikasi atau merumuskan
pertanyaan dan mempertimbangkan kemungkinan-kemingkinan pemecahan masalah lain yang dapat menjadi alternatif. Pada indikator menganalisis argumen
kemampuan yang diukur adalah menerapkan mengidentifikasi alasan sebab yang
tidak dinyatakan implisit dan mencari persamaan dan perbedaan dari masalah yang diberikan dengan memberi penjelasan atas argumen yang diberikan.
Indikator yang ketiga adalah menjawab pertanyaan yang menentang kemampuan yang diukur adalah kemampuan siswa dalam menjelaskan sebab yang
mengakibatkan siswa menentang pertanyaan yang diberikan. Ketiga indikator tersebut masuk pada klasifikasi keterampilan berpikir kritis
”memberikan penjelasan sederhana”. Indikator yang terakhir adalah membuat dan
mempertimbangkan hasil keputusan, kemampuan yang diukur adalah menerapkan prinsip-prinsip yang telah dipelajari untuk membuat keputusan dan dapat
menyeimbangkan dan memutuskan menjadi suatu kesimpulan. Untuk kelas eksperimen, persentase tertinggi pada indikator memfokuskan
pertanyaan yaitu 78,47 berarti dalam indikator memfokuskan pertanyaan, kemampuan berpikir kritis seluruh siswa kelas eksperimen hanya mampu
mencapai 78,47 dari skor ideal yang diharapkan. Sedangkan untuk indikator menganalisis argumen, memperoleh persentase 66,2. berarti dalam indikator
menganalisis argumen, kemampuan berpikir kritis seluruh siswa kelas eksperimen hanya mampu mencapai 66,2 dari skor ideal yang diharapkan. Untuk indikator
menjawab pertanyaan yang menentang, memperoleh persentase 61,11. berarti dalam indikator menjawab pertanyaan yang menentang, kemampuan berpikir
kritis seluruh siswa kelas eksperimen hanya mampu mencapai 61,11 dari skor ideal yang diharapkan. Dan pada indikator membuat dan mempertimbangkan hasil
keputusan, memperoleh persentase sebesar 76,59. berarti dalam indikator membuat dan mempertimbangkan hasil keputusan, kemampuan berpikir kritis
seluruh siswa kelas eksperimen hanya mampu mencapai 76,59 dari skor ideal yang diharapkan. Berikut ini akan disajikan diagram batang perbedaan setiap
indokator kemampuan berpikir kritis bangun ruang sisi datar pada kelas eksperimen.
Gambar 4.2 Diagram Batang Presentase Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen
Dari gambar 4.2, terlihat indikator memfokuskan pertanyaan, lebih tinggi daripada ketiga indikator lainnya. Artinya, siswa kelas eksperimen lebih mampu
mengidentifikasi dan merumuskan pertanyaan dengan mempertimbangkan kemungkinan yang lain. Sedangkan indikator menjawab pertanyaan yang
menentang, memiliki persentase paling rendah. berarti jawaban siswa kelas eksperimen kurang dapat menentang pertanyaan yang diberikan.