Proses Pembelajaran Metode Penemuan Terbimbing
beberapa solusi penyelesaian, siswa menyeleksi solusi-solusi tersebut atau menganalisis argumen yang lebih baik untuk mencari solusi. Solusi yang dipilih
merupakan solusi yang paling efisien. Setelah menemukan solusi yang dianggap paling efisien, kemuadian siswa membuat kesimpulan dan menyelesaikan solusi
tersebut. Setelah selesai, perwakilan dari setiap kelompok menjelaskan hasil diskusi dari kelompok masing-masing. Kelompok lain mendengarkan presentasi
teman kelompok yang sedang berbicara di depan kelas, setelah selesai presentasi, kelompok lain menanggapi atau memberikan pendapat lain. Setelah diskusi
selesai dilaksanakan, guru memberikan kesimpulanmengoreksi agar materi pelajaran lebih jelas.
Oleh karena itu, jika siswa yang hendak diajarkan dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan LKS belum terbiasa, sebaiknya guru lebih
fokus untuk membantu siswa yang kesulitan. Karena mereka belum terbiasa menggunakan metode tersebut. Penerapan metode tersebut juga haruslah bertahap.
Guru jangan memaksakan siswa yang berlum terbiasa mendapatkan pengajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan LKS.
Untuk kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional disekolah menggunakan metode kovensional, tanya
jawab dan latihan. Pertama-tama guru menerangkan materi dan memberikan contoh soal. Keterlibatan siswa hanya sebatas mendengarkan dan mencatat
konsep-konsep yang diberikan. Apabila ada siswa yang kurang pahammengerti, maka siswa dapat bertanya kepada guru. Setelah guru selesai menyampaikan
materi, siswa diberi latihan untuk penguatan. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan dikelas kontrol ini, siswa tidak
terlibat secara optimal dan cenderung pasif. Siswa tidak diberi kesempatan untuk bertukar pendapat dengan temannya dalam mengungkapkan ide dan gagasannya
didalam kelas. Dengan demikian, siswa belajar dengan hafalan. Namun kelebihan dari kelas kontrol ini adalah siswa dapat mengerjakan dengan lancar dan
sistematis terhadap soal yang diberikan guru, dengan catatan soal tersebut sesuai
dengan contoh soal yang telah dijelaskan. Apabila soal yang diberikan berbeda dengan contoh yang dijelaskan, maka siswa akan mengalami kesulitan untuk
menyelesaikannya.