Lembaga Pendukung Harga Jual Kopi Yang Rendah

Maruwandi Y. Simaibang : Analisis Finansial Usahatani Kopi Arabika Varietas Unggul Di Kabupaten Pakpak Bharat Kasus : Desa Kuta Mariah, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, 2008. USU Repository © 2009 pada lampiran 27 di peroleh koefisien korelasi r yx sebesar 0.0336 dengan t hitung sebesar 0.2072 dan t tabel ½ ∞ 0.05 = 2,021 dengan df=38 dan tingkat kepercayaan 95 . Oleh karena t hitung = 0,2072 t tabel = 2,021 sehingga Ho diterima dan Ha tidak diterima yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah tanggungan terhadap pendapatan. Berdasarkan uraian diatas bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan karakteristik sosial ekonomi petani yang meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dan pengalaman bertani terhadap pendapatan ditolak. Masalah-Masalah Dalam Usahatani Kopi

a. Lembaga Pendukung

Masalah yang dihadapi oleh petani kopi arabika adalah kurangnya dukungan dari pemerintah melalui lembaga-lembaga pertaniannya yang berupaya untuk memberikan bantuan dalam hal penguasaan teknis lapangan seperti lembaga penyuluhan yang jarang sekali datang ke lokasi usahatani, mengadakan temu ramah yang membahas tentang keluhan para petani seputar masalah dalam pertanian ataupun memberikan informasi seputar program pemerintah dalam hal pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan menunjang keberhasilan dari usahatani kopi tersebut. Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal bagi petani beserta keluarganya untuk membantu petani dalam mengembangkan diri mereka agar mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Pada dasarnya seorang penyuluh pertanian menolong untuk memberikan motivasi yang bertujuan untuk mengubah cara berpikir mereka agar lebih terbuka pada perubahan, belajar dari kesalahan Maruwandi Y. Simaibang : Analisis Finansial Usahatani Kopi Arabika Varietas Unggul Di Kabupaten Pakpak Bharat Kasus : Desa Kuta Mariah, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, 2008. USU Repository © 2009 yang terdahulu sehingga petani dapat menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang mungkin dihadapi dikemudian hari.

b. Harga Jual Kopi Yang Rendah

Masalah llain yang dihadapi petani adalah mengenai harga jual yang terkadang terkesan tidak stabil bahkan kalau pada suatu daerah hanya dimonopoli oleh satu agen harga yang ditawarkan bisa jauh lebih rendah lagi. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari para petani, dengan harga jual hanya Rp 10.000Kg masih tergolong rendah dan belum memberikan keuntungan yang signifikan bagi para petani sementara harga jual kopi tersebut sedikit banyak mempengaruhi pendapatan keluarga petani. Tinggi rendahnya harga penjualan kopi yang dilakukan oleh petani sangat mempengaruhi kesejahteraan petani. Fluktuasi harga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kualitas dari biji kopi dan pengeringan yang baik yang sering kali diabaikan oleh para petani.

c. Sarana Produksi Yang Mahal dan Langka.