Maruwandi Y. Simaibang : Analisis Finansial Usahatani Kopi Arabika Varietas Unggul Di Kabupaten Pakpak Bharat Kasus : Desa Kuta Mariah, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, 2008.
USU Repository © 2009
4.3 Karakterisitk Sampel Penelitian
Karakteristik petani yang menjadi sampel pada penelitian ini meliputi luas lahan, umur, jumlah tanggungan, pengalaman bertani kopi dan tingkat pendidikan
petani. Karekteristik petani sampel dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini :
Tabel 12. Karakteristik Petani Sampel NO
Uraian Range
Rataan
1 Luas Lahan Ha
0,06 – 0,72 0,24
2 Umur Tahun
26 – 67 43,30
3 Tingkat Pendidikan Tahun
6 – 12 8,325
4 Jumlah Tanggungan Jiwa
1 – 10 4,40
5 Pengalaman Bertani Tahun
3 – 10 6.025
6 Jumlah Tanaman Kopi Batang
150 – 1800 602.50
Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2008
Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa rata–rata petani sampel di Desa Kuta Meriah memiliki luas lahan rata–rata 0.24 Ha setiap KK, jumlah luas lahan yang
mereka miliki tidak cukup luas untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan jumlah bibit kopi Arabika yang mereka tanam rata–rata 602,50 batang.
Rata–rata umur petani di Desa Kuta Meriah adalah 43,30 tahun, hal ini mencerminkan suatu kondisi dimana mayoritas petani kopi Arabika di daerah
penelitian masih dalam golongan usia produktif. Rata–rata tingkat pendidikan para petani sampel di Desa Kuta Meriah
yaitu sekitar 8,325 tahun atau setingkat SLTP. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan para petani kopi Arabika masih tergolong rendah. Tingkat
pendidikan dapat mempengaruhi sistem pengelolaan usahatani kopi Arabika yang dilakukan para petani sampel dan mengakibatkan proses adaptasi yang berjalan
lambat terhadap suatu teknologi dan inovasi baru dibidang produksi dan pengelolaan pasca panen.
Maruwandi Y. Simaibang : Analisis Finansial Usahatani Kopi Arabika Varietas Unggul Di Kabupaten Pakpak Bharat Kasus : Desa Kuta Mariah, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, 2008.
USU Repository © 2009
Setiap kepala keluarga petani kopi yang merupakan sampel memiliki jumlah tanggungan sekitar 4,40 jiwa. Jumlah tanggungan tersebut masih tergolong
sedang. Jumlah tanggungan keluarga akan mempengaruhi distribusi pendapatan dan ketersediaan tenaga kerja.
Rata–rata pengalaman bertani kopi arabika para petani sampel di Desa Kuta Meriah yaitu sekitar 6.025 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman
bertani para petani sampel sudah cukup lama. Desa Kuta Meriah merupakan salah satu penghasil kopi arabika di Kabupaten Pakpak Bharat, dimana kopi ini mulai
disukai masyarakat karena jangka waktu panen yang relatif singkat apabila dibandingkan dengan kopi Robusta.
Maruwandi Y. Simaibang : Analisis Finansial Usahatani Kopi Arabika Varietas Unggul Di Kabupaten Pakpak Bharat Kasus : Desa Kuta Mariah, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, 2008.
USU Repository © 2009
V. TAHAPAN KEGIATAN USAHATANI KOPI ARABIKA