E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran kepustakaan yang ada di lingkungan Universitas Sumatera Utara, khususnya di lingkungan Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa penelitian dengan judul “Penyelesaian ganti rugi tanah untuk pembangunan bandar udara Silangit Siborong-borong Tapanuli Utara”, belum
ada yang membahasnya, sehingga tesis ini dapat dipertanggung jawabkan keasliannya secara akademis.
Namun, penulis ada menemukan beberapa tesis karya mahasiswa, yang menyangkut masalah ganti kerugian, namun permasalahan dan bidang kajiannya
sangat jauh berbeda, yaitu: 1.
Tesis atas nama Edrian, 933105005 Masalah ganti kerugian dalam pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan
umum di Kabupaten daerah tingkat II Aceh Besar. Studi kasus proyek pelebaran jalan banda Aceh-Lamboro s
2. Karolina Sitepu, 923105030 Aspek hukum pemberian ganti rugi dalam
pembebasan tanah untuk pembangunan di kotamadya daerah tingkat II Medan.
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
F. Kerangka Teori Dan Konsepsi 1.
Kerangka Teori
“Teori adalah untuk menerangkan dan menjelaskan gejala spesifik untuk proses tertentu terjadi, dan suatu teori harus diuji dengan menghadapkannya pada fakta-fakta
yang dapat menunjukkan ketidak benarannya”.
6
Menurut M. Solly Lubis, yang berpendapat menyebutkan bahwa: Menetapkan landasan teori pada waktu diadakan penelitian ini tidak salah arah sebelum diambil
rumusan landasan teori, yang menyebutkan bahwa landasan teori adalah suatu kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, tesis mengenai suatu kasus atau
permasalahan problem yang dijadikan bahan perbandingan, pegangan teoritis, yang mungkin disetujui ataupun tidak disetujui yang membuat kerangka berpikir dalam
penulisan
7
.
Fungsi teori dalam penelitian tesis ini adalah untuk memberikan arahan atau petunjuk dan ramalan serta menjelaskan gejala yang diamati. Karena penelitian ini
merupakan penelitian hukum yang diarahkan secara khas ilmu hukum, maksudnya adalah penelitian ini berusaha untuk memahami jalan penyelesaian ganti rugi tanah
yang diatur dalam undang-undang. Pengadaan tanah boleh dikatakan identik dengan kebutuhan tanah, hanya di bedakan antar sifatnya yang aktif dan pasif.
Titik tautnya adalah tanah jika kita berbicara menyangkut pembangunan dan kehidupan. “Tanah adalah suatu benda bernilai ekonomis, sekaligus magis-religio-
kosmis menurut pandangan bangsa Indonesia, ia pula yang sering memberi getaran didalam perdamaian dan sering pula menimbulkan goncangan dalam masyarakat, lalu
ia juga yang sering menimbulkan sendatan dalam pembangunan”.
8
6
JJJ M.Wuisman, dengan penyunting M. Hisman. Penelitian Ilmu-ilmu sosial,jilid 1 fakultas ekonomi universitas indonesis, Jakarta 1996 halaman 203
7
M. Solly Lubis, Filsafat ilmu dan penelitian, Bandung, Mahar Madju, 1994 Halaman 80