Paradigma Ba PENGADAAN TANAH ADAT MASYARAKAT BAGI PELAKSANAAN

mempertimbangkan bahwa kondisi ekonominya minimal seperti sebelum hak atas tanahnya dilepaskan. ru Dalam Konsep Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Paradigma baru tentang pemulihan sosial ekonomi warga masyarakat yang terkena proyek pembebasan, yaitu perlu adanya upaya untuk memulihkan kegiatan ekonomi mereka dengan memperhitungkan kerugian yang dialami oleh warga yang terkena dampak pembebasan tanahnya, bagi warga masyarakat yang sebelumnya tanah adalah merupakan aset yang berharga sebagai tempat usaha, bertani, berkebun dan sebagainya, terpaksa kehilangan aset ini, karena mereka dipindahkan ketempat permukiman yang baru. Pemulihan lokasi pemukiman yang baru bagi warga Dalam hal tanah mempunyai makna yang lebih luas lagi, yakni tanah sebagai benda magis- religius, benda yang melandasi kehidupan komunal tradisional, benda yang tidak dapat dimiliki secara pribadi dan permanen, serta benda sebagai media cadangan bagi sumber kehidupan generasi mendatang, maka penggantian atas pencabutan hak atas tanah demi pembangunan untuk kepentingan umum perlu dicari cara menyembuhkan rasa sakit secara bersama antara pemegang hak, pihak yang memerlukan tanah, dan pemerintah. Siapa pun di tanah tercinta ini, akan rela melepaskan hak atas tanahnya demi pembangunan untuk kepentingan umum. 61

D. Paradigma Ba

61 www.http. Pencabutan Hak Atas Tanah.com. 5 Mei 2009 Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009 masyarakat, seharusnya direncanakan pembangunan infrastruktur yang mendukung kegiatan dalam upaya pemulihan kehidupan sosial ekonomi warga masyarakat, Pemberian ganti rugi dapat diberikan dalam bentuk uang atau tanah pengganti dari sehingga kehidupan sosial ekonomi warga masyarakat dapat kembali pulih di tempat yang baru. Setidak-tidaknya masyarakat tidak akan menjadi miskin dari sebelum tanah dibebaskan. Perlu adanya pemikiran tentang lokasi tempat permukiman yang baru, harus ditata sesuai dengan rencana tata ruang daerah atau kota, dengan diikuti oleh proyek konsolidasi tanah perkotaan atau perdesaan. Konsekuensi dari pemikiran ini diharapkan agar adanya pembebasan tanah ini, sekaligus akan terjadi pengembangan wilayah baru yang tertib dan membangun sentral-sentral ekonomi baru bagi masyarakat. Setiap perselisihan yang terjadi dalam pelaksanaan tentang menentukan bentuk dan besarnya ganti rugi perlu adanya pemikiran bahwa penyelesaiannya yang paling utama harus dilakukan dengan penyelesaian ADR, yaitu melalui musyawarah, negoisasi dan mediasi, jika cara ini tidak membuahkan hasil, maka penyelesaiannya baru malalui proses yudisial ke pengadilan. 62 Pelaksanaan musyawarah harus dilakukan antara masyarakat dan pemerintahdan atau yang membutuhkan tanah, sesuai dengan alur dan patut dengan memperhatikan posisi yang lemah dari masyarakat yang terkena pelepasan hak atas tanah. Untuk itu dalam pelaksanaan musyawarah harus didampingi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dari awal sampai berakhirnya kegiatan pembebasan. 62 Syafuddin Kalo Op.Cit Halaman 146 Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009 pemukiman kembali atau gabungan dari dua atau lebih dari bentuk tersebut serta pengaturan pemukiman kembali tidak hanya sekedar memindahkan warga masyarakat yang terkena proyek pelepasan hak dari tempat yang lama ke tempat yang baru, tetapi harus diikuti dengan kegiatan untuk memulihkan kehidupan sosial ekonomi mereka. Untuk itu perlu adanya upaya untuk memulihkan kegiatan ekonomi mereka dengan memperhitungkan kerugian yang dialami oleh masyarakat, sehingga kehidupan sosial masyarakat dapat kembali pulih di tempat yang baru atau setidak- tidaknya masyarakat tidak akan menjadi lebih miskin dari sebelumnya. Tempat permukiman yang baru harus ditata sesuai dengan rencana tata ruang daerah atau kota dengan diikuti oleh proyek konsolidasi tanah perkotaan atau pedesaan. Konsekwensi dari pemikiran ini diharapkan agar adanya pelepasan hak atas tanah yang berdampak pembangunan wilayah baru yang tertib dan membangun sentra-sentra ekonomi baru bagi masyarakat. 63 Melaksanakan musyawarah yang mengandung proses saling mendengar, saling memberi dan menerima pendapat serta keinginan yang didasarkan atas kesukarelaan antara pemegang hak dengan pihak yang memerlukan tanah untuk memperoleh kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi serta masalah lain yang berkaitan dengan pengadaan tanah dilaksanakan secara langsung atau melalui perwakilan yang sah dan dipandu oleh Ketua Panitia.

E. Tanah dan Pembangunan