Pencabutan dan pembebasan tanah pada prinsipnya harus dapat memberi manfaat bagi yang membutuhkan tanah dan pihak masyarakat yang tanahnya di cabut dan
dibebaskan. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum dapat terwujud, sehingga pembangunan dapat dilaksakan sesuai dengan rencana peruntukan berbagai fasilitas
kepentingan umum. Disamping itu juga pihak warga masyarakat pemilik tanah dapat ng layak, atau dapat diberikan tanah pengganti dan pemukiman
kem
rdapat dalam Undang-Undang menimbulkan penafsiran yang berbeda. Disamping itu juga karena hukum itu juga karena itu
an kepastian misalnya dengan adanya lembaga pencabutan hak
diberi ganti rugi ya bali sehingga tingkat kehidupan sosial ekonominya dapat menjadi lebih baik atau
setidak-tidaknya tidak menjadi lebih miskin dari sebelum tanah dicabut atau dibebaskan. Pada akhirnya kegiatan pengadaan tanah untuk pembangunan dapat
bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.
3. Asas Kepastian
Kepastian hukum itu juga harus terdapat didalam hukum itu sendiri, dimana tiada satupun kalimat atau bahasa yang te
sendiri, akan menimbulk , pembebasan hak atas tanah dan pelepasan hak atas tanah akan menimbulkan
kepastian bagi masyarakat untuk mendapat ganti rugi yang layak atau tanah pengganti dan pemukiman yang baru.
4. Asas Keadilan
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
Keadilan berlaku dalam hukum, juga memberikan ukuran lahir dengan mana hukum dapat dipertimbangkan, misalnya keadilan menganjurkan kejujuran, dan
konsepsi ini sangat mempengaruhi perkembangan hukum. Keadilan adalah suatu cita yang didasarkan pada sifat moril manusia. Konsepsi mengenai keadilan dapat
berkembang dengan berkembangnya pengertian manusia, tetapi keadilan tidak terbatas pada apa yang terjadi dalam dunia kenyataan. Jelaslah bahwa keadilan itu
bukan merupakan suatu yang absolut, tetapi merupakan konsep philosofis mengandung pengertian yang abstrak.
5. Asas Musyawarah
Musyawarah yang telah melahirkan mufakat antara para pihak sebagai hasil penyelesaian perbedaan-perbedaan kepentingan pribadi seorang terhadap orang lain
atas dasar perundingan antara yang bersangkutan. Pada dasarnya perundingan itu diarahkan pada titik-titik yang berbeda antara kehendak atau pendirian masing-
masing pihak. Dengan demikian dalam tawar menawar, masing-masing para pihak harus bisa menerima dan memberi untuk sampai pada suatu persetujuan sebagai hasil
kesepakatan bersama.
66
Dalam pengemb pai sekarang tetap
ama upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah atau dari pengelola bandara yaitu elakukan pendekatan terhadap masyarakat dan memberikan pengertian bahwa
fungsi bandar udara tersebut sangat di butuhkan dan diperlukan tanah yang cukup, supa
tanah dan masalah ganti rugi angan bandar udara sam
s m
ya pembangunan tidak terkendala atas kekurangan
66
Syafuddin Kalo Op.Cit Halaman 152
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
akan diadakan dengan keputusan berdasarkan musyawarah.
67
. Hal yang senada juga dis
n bandar ud
penuhnya juga sangat mendukung keberadaan
ban
BAB IV
UDARA UNTUK MENYELESAIKAN GANTI RUGI TANAH ORONG-BORONG
ampaikan kepala desa bahwa pelepasan tanah untuk pengadaan pembanguna ara dilakukan tanpa ada yang keberatan dan menerima se
keberadaan bendara tersebut, jadi masyarakat
dara tersebut
68
. Dan dengan adanya Bandar udara tersebut langsung diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 9 Maret 2005 dan disaksikan oleh
semua pihak dan disitulah bentuk antusias masyarakat Silangit Bahwa keberadaan bandara tersebut diterima dengan positif dan itu semua didasari dari musyawarah,
pendekatan, dan sosialisasi yang diberikan kepada penduduk setempat dan dengan adanya kesepakatan tersebut baru dijalankan pembangunan sesuai dengan rencana
dan tahap yang dipersiapkan
69
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN PIHAK BANDAR MASYARAKAT ADAT SILANGIT SIB
A. Gambaran Umum Mengenai Ganti Rugi
Ada sementara pihak yang menafsirkan bahwa uang ganti rugi tidak sama arti dengan harga tanah, alasannya ialah karena pemerintah memerlukan untuk
67
Hasil wawancara dengan Junaidi, Tanggal 14 April 2009 Hasil wawancara dengan Kepala Desa M. Tampubolon tanggal 12 April 2009
69
Hasil wawancara dengan Mantan Kepala Desa P. Simanjuntak 12 April 2009
68
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
pembangunan, pemerintah juga yang mengatur soal tanah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka rakyat warga Negara Indonesia wajib
menyerahkan tanah hak nya dengan mendapat suatu ganti rugi berupa uang. Jadi bukan harga tanah, makanya sepantasnya uang ganti rugi ini lebih rendah dari pada
harga tanah ini adalah pendapat yang keliru. Sesungguhnya didalam hubungan ini, tidak ada perbedaan antara harga tanah dan uang ganti rugi tanah, perbedaannya
han
ti rugi.
edia
ng ganti rugi. Hak seseorangbadan tidak
etentuan atau peraturan ya terletak pada perbuatan hukum yakni:
1. Apakah jual beli yang dilakukan, maka disebut pembayaran harga
tanah sedangkan 2.
Apabila dilakukan pembebasan dan pelepasan hak atas tanah, maka disebut pembayaran uang gan
Baik dalam hukum barat maupun dalam hukum adat, kita tidak mengenal suatu jual beli dengan membayar uang ganti rugi, melainkan harga tanah yang di bayarkan
kepada pemiliknya, apabila bukan jual beli, melainkan seorang yang bers dilepaskan haknya karena dari pihak pemerintah membebaskan hak dari pemiliknya,
maka dengan sendirinya harus diberikan ua dapat berpindah dalam status hak yang sama kepada pemerintah, kecuali kepada
suatu badan yang telah diberi dispensasi dengan suatu k khusus. Lebih serius harus kita perhatikan menyangkut soal harga tanah dan uang
ganti rugi tanah adalah bertalian dengan Permendagri Nomor 2 Tahun 1985, sebab
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
adalah suatu keganjilan apabila dua bidang tanah yang berdekatan, lebih-lebih lagi kalau sebidang tanah dari seorang pemilik, di transaksi kepada dua pihak.
70
Seperti yang kita ketahui bahwa ganti kerugian dan rehabilitasi merupakan suatu lembaga baru dan tidak dikenal sebelumnya didalam HIR. Dasar hukum bagi
pengadilan untuk memberikan ganti kerugian dan rehabilitasi tercantum dalam pasal 9 Undang-Undang NO 14 Tahun 1970 tentang ketentuan pokok kekuasaan
keha
ngan sengaja melakukan perbuatan sebagaimana tersebut
lain diatur dalam pasal 1365 KUHPerdata yang berbunyi, tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa
kiman, yang berbunyi sebagai berikut: 1.
Seorang yang ditangkap, di tahan, di tuntut ataupun diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau
hukum yang diterapkannya, berhak menuntut ganti rugi dan rehabilitasi. 2.
Pejabat yang de dalam ayat 1 dapat dipidana.
3. Cara-cara untuk menuntut ganti kerugian, rehabilitasi dan pembebanan ganti
kerugian diatur lebih lanjut dengan undang-undang. Ganti kerugian adalah hak seorang untuk mendapat pemenuhan atas tuntutannya
yang berupa imbalan sejumlah uang karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya
atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. Didalam bidang hukum perdata, maka hal ini antara
Halaman 65
70
Ediwarman, Perlindungan Hukum Bagi korban Kasus-kasus Pertanahan.Medan Pustaka Bangsa Perss 2003
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.
Didalam hukum acara pidana kita liat pasal 82 ayat 4 KUHAP menyatakan, bahwa ganti kerugian dapat diminta terhadap hal-hal yang meliputi sebagaimana
dimaksud dalam pasal 77 dan pasal 95 KUHAP. Dalam pasal-pasal inilah kita dapat melihat adanya alasan-alasan bagi suatu permintaan ganti kerugian oleh pihak-pihak
yang merasa dirugikan. Dalam pasal 95 Kitab Hukum Acara Pidana dikatakan, bahwa alasan bagi
tersangkaterdakwa atau terpidana untuk mengganti kerugian, selain dari pada adanya penangkapan, penahanan, penuntutan atau diadilinya orang tersebut, juga
apabila dikenakan tindakan-tindakan lain yang secara tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang
diterapkan, tindakan-tindakan lain disini maksudnya tindakan-tindakan upaya paksa lainnya, seperti pemasukan rumah, penggeledahan, penyitaan-penyitaan yang secara
melawan hukum dan menimbulkan kerugian materil.
B. Pengertian Ganti Rugi Atas Pengadaan Tanah dan Benda-benda di Atasnya
71
Untuk sarana Pembangunan
Pembangunan untuk kepentingan umum sebagaimana yang dituangkan dalam Kepres No 55 Tahun 1993 dan kepmen Agraria kepala badan Pertanahan Nasional
No 1 Tahun 1994 tersebut adalah kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan
71
Djoko Prakoso,S.H, Masalah ganti rugi dalam KUHAP. Penerbit Bina Aksara Jakarta 1998 Halaman 96-98
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
pembangunan terutama sekali pembangunan dibidang fisik baik dikota maupun didesa-desa banyak sekali memerlukan tanah sebagai tempat penampungan kegiatan
untuk sarana kepentingan umum. Selanjutnya dijelaskan oleh Boedi Harsono pengadaan Tanah bagi pelaksanaan kepentingan umum dilakukan melalui
musyawarah, sesuai dengan pasal 1 angka 5 Keputusan Presiden Republik Indonesia No 55 Tahun 1993, mengemukakan adalah proses atau kegiatan saling mendengar
a, nilai jual bangunan dan nilai jual tanaman, disamping itu bentuk dan esarnya ganti
ker engadaan tanah yang dibentuk di setiap kabupatenkota yang keanggotaannya
sebagaimana yang diatur dalam pasal 7 Keppres N0 55 Tahun 1993, dalam musyawarah untuk menetapkan besarnya ganti kerugian ternyata tidak tercapai
kesepakatan sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, panitia pengadaan tanah telah mengeluarkan keputusan mengenai dan bentuk ganti kerugian sebagaimana
tercantum dalam pasal 13 Keppres No 55 Tahun 1993, dengan memperhatikan dengan sikap saling menerima pendapat dan keinginan yang didasarkan atas kerelaan
antara pihak pemegang hak atas tanah dan pihak yang memerlukan tanah untuk memperoleh kesepakatan menguraikan bentuk dan besarnya ganti rugi.
72
Dalam pasal 15 Keppres No 55 Tahun 1993 telah menyebutkan bahwa harga dasar dan cara perhitungan ganti rugi ditetapkan atas dasar harga tanah yang
sebenarny besar ganti kerugian ditetapkan dalam musyawarah. Taksiran dan b
ugian yang dilakukan dengan sebagaimana tersebut diatas, dilakukan panitia p
72
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-UndangPokok Agraria Isi dan Pelaksanaannya, jambatan, Jakarta,1995.Halaman 191
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
pendapat, keinginan saran dan pertimbangan yang berlangsung dalam musyawarah sesuai dengan pasal 19 Keppres No 55 Tahun 1993.
Jika keputusan dari panitia pengadaan tanah ditolak, maka pemegang hak atas tan
a gubernur dapat mengukuhkan atau men
KUHAP. a.
Tuntutan ganti kerugian yang perkaranya tidak diajukan kepengadilan Pasal 95 ayat 2 KUHAP.
b. Tuntutan ganti kerugian yang perkaranya diajukan ke Pengadilan Pasal 95
ayat 1 jo. Ayat 3, ayat 4 dan ayat 5 KUHAP. Tuntutan ganti kerugian yang perkaranya tidak diajukan ke Pengadilan, baik
yang disebabkan karena tidak terdapat cukup bukti-bukti ataupun karena tidak merupakan tindak pidana, sedangkan terhadap tersangka telah dikenakan upaya paksa
berupa penangkapan, penahanan dan tindakan lain secara melawan hukum, maka dalam hal ini yang memeriksa dan memutus ganti kerugian tersebut adalah Pra
Peradilan. Dengan demikian, maka diterapkan acara pemeriksaan praperadilan. Hakim yang
bersangkutan setelah ditunjuk dan menerima perkaranya, dalam waktu tiga hari sejak ah dapat mengajukan keberatan kepada Gubernur Kepala Daerah Propinsi, dan
oleh Gubernur di upayakan penyelesaian dengan mempertimbangkan pendapat dan keinginan semua pihak, yang selanjutny
gubah keputusan panitia pengadaan tanah sebagaimana bunyi pasal Keppres tersebut.
C. Instansi Yang Memeriksa Dan Memutus Tuntutan Ganti Rugi
Mengenai hal ini terlabih dahulu kita harus memahami ketentuan dalam pasal 95
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
dic menetapkan hari sidang dengan memanggil tersangka pemohon serta pejabat yang
yang menanggungmembayar ganti kerugian dan apa yang men
uang.
lah uang sebagai mana dirumuskan dalam pasal 1 butir ke-22
na dalam stelsel pemidanaan.
Jepang, ditentukan jumlah mak
nya, sehingga dalam menentukan jumlah besarnya ganti atatnya perkara tersebut pada register perkara bukan setelah ditunjuk,
berwenang guna didengar keterangannya.
73
Besarnya ganti kerugian yang dapat diberikan adanya lembaga ganti kerugian didalam KUHAP yang tidak dikenal sebelumnya dalam HIR dahulu, adalah sebagai
salah satu manifestasi dari perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia, khususnya para pencari keadilan. Namun dalam pelaksanaannya kita dihadapkan dengan
beberapa permasalahan yang timbul dalam praktek. Misalnya masalah eksekusi putusan Praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, putusan mana hingga kini
belum dapat dilaksanakan, karena tidak satu pasalpun dalam KUHAP, yang mengatur siapainstansi manakah
jadi kriteria bagi hakim dalam menunjukkan jumlah besarnya ganti kerugian yang berupa imbalan sejumlah
Dalam hal tersebut terakhir, maka terdapat berbagai penafsiran khususnya mengenai imbalan sejum
KUHAP. Apakah diukur dari keadaan ekonomi seorang atau penghasilannya atau diadakan batas-batas maksimum dan minimumnya.
Sekedar bahan perbandingan, kita lihat misalnya dalam Hukum Pidana, yang mengenal adanya maksimum dan minimum pida
Demikan pula sebagai perbandingan dengan Negara-negara lain, seperti misalnya Jepang. Dalam “CRIMINAL INDEMNITY LAW”
simum dam minimum
73
Ibid Halaman 114
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
rug
sarana penyelesaian yang lebih ekonomis, baik dari sudut pandang maupun b.
Faktor ruang lingkup yang dibahas, Alternatif penyelesaian sengketa memiliki permasalahan secara lebih luas,
an main
ng sangat rumit
an pentingnya pembinaan hubungan baik antara manusia yang telah berlangsung maupun yang akan datang.
75
B i Hakim membatasi daripada jumlah tersebut. Perbandingan ini dikemukakan
mengingat dibeberapa Negara ganti kerugian dalam proses pidana ini, telah diatur sejak lama sehingga mereka telah cukup berpengalaman dan daripadanya dapat
dipetik sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan untuk disesuaikan dengan kondisi dinegara kita.
74
Beberapa perkembangan Alternatife Penyelesaian Sengketa Indonesia didasari oleh faktor-faktor antara lain:
a. Faktor ekonomis, Alternatif penyelesaian sengketa memiliki potensi, sebagai
waktu. kemampuan untuk membahas agenda
komperensif, dan fleksibel. Hal ini dapat terjadi karena atur dikembangkan dan ditentukan oleh para pihak yang bersengketa sesuai
dengan kepentingan dan kebutuhannya, alternatife penyelesaian sengketa memiliki potensi untuk menyelesaikan konflik-konflik ya
polycentris yang disebabkan oleh substansi kasus dengan persoalan- persoalan ilmiah scientifically complicated.
c. Faktor pembinaan hubungan baik, Alternatif penyelesaian sengketa yang
mengandalkan cara-cara penyelesaian kooperatif sangat cocok bagi mereka yang menekank
eberapa keunggulan dan kelebihan alternatife penyelesaian sengketa diluar pengadilan dibangdingkan dengan penyelesaian pada badan peradilan. Garry
Goodpaster menyatakan: penyelesaian sengketa melalui litigasi biasanya mahal dan sangat menyita waktu dan dapat membangkitkan pertikaian yang mendalam,
sedangkan cara non litigasi masih diperdebatkan bahwa biayanya tidak lebih mahal,
74
Ibid Halaman 123-124 ps di bidang lngkungan hidup di Indonesia, Jakarta wahli, 1992 Halaman 3
75
Mas Achmad santoso dan Antony LP. Hutapea, Mendayagunakan Mekanisme Alternatif Sengketa Ma
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
sering lebih cepat dan barangkali lebih memungkinkan untuk menjamin kepuasan relative semua pihak. Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
Tentang Arbitrase dan Alternatif penyelesaian sengketa menyebutkan beberapa kele
b. Dapat dihindari kelambatan yang diakibatkan karena hal prosedural.
keyakinannya mempunyai pengetahuan, pengalaman serta latar belakang yang d.
Para pihak dapat menentukan pilihan hukum untuk menyelesaikan masalahnya e.
Putusan arbitrase merupakan putusan yang mengikat para pihak dan dengan dilaksanakan
Kelebihan atau keunggulan dari alternatif penyelesaian sengketa diluar badan peradilan atau penyelesaian sengketa secara non Litigasi dewasa ini menjadi suatu
cara penyelesaian yang amat diminati khususnya bagi kalangan bisnis, karena selain dalam pengeluaran suatu keputusannya dapat dilaksanakan secara cepat, tidak
memakan waktu yang lama karena prosedur dan administratif yang terlalu rumit, penyelesaian sengketa diluar peradilan ini pula menjamin kerahasiaan para pihak
yang bersengketa sehingga para pihak yang bersengketa tetap terjaga nama baiknya. Karena biasanya para pebisnis tidak ingin memiliki sengketa dengan rekan ataupun
mantan rekan bisnisnya. Alasan yang tersebut diatas, penyelesaian sengketa diluar peradilan ini juga
memiliki suatu keputusan yang mengikat bagi kedua belah pihak, atau dengan kata bihan tersebut antara lain:
a. Dijamin kerahasiaan sengketa para pihak.
c. Para pihak dapat memilih arbiter yang menurut keyakinannya mempunyai
cukup mengenai masalah yang disengketakan, jujur dan adil. serta proses dan tempat penyelenggaraan arbitrase.
melalui tata cara prosedur sederhana saja ataupun langsung dapat
76
Gunawan Wijaja dan Ahmad Yani, Hukum Arbitrase,Raja Grafindo Persada Jakarta 2000, Halaman 4
76
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
lain para pihak wajib menghormati putusan yang telah diambil oleh para arbiter. Selain itu keputusan yang telah diputuskan tersebut bersifat final atau prosedur
pelaksanaan putusan tersebut dapat langsung dilaksanakan tanpa adanya upaya hukum lain, seperti halnya pada lembaga peradilan yang memiliki upaya hukum lain
sep
daan tempat antara domisili badan peradilan dan tempat
fenisi mengenai mediasi, maka defenisi ahli hukum ters
erti banding, kasasi, yang memakan waktu yang lama dan berbelit-belit. Keunggulan ataupun kelebihan yang dimiliki oleh cara penyelesaian sengketa
non litigasi atau Alternatif penyelesaian sengketa juga terdapat beberapa kelemahan, menurut Lely Niwan ada beberapa problem dapat timbul yang disebabkan oleh hal-
hal antara lain: a.
Pendirian atau sikap hakim tentang klausul Arbitrase b.
Kekurangan-kekurangan dalam klausula Arbitrase sendiri karena soal bahasa, misalnya menggunakan terminologi yang mengandung banyak arti dapat
menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda. c.
Apabila ada perbe Negara dimana putusan badan itu harus dilaksanakan.
Mediator merupakan orang yang melakukan mediasi, apabila dilihat pandangan beberapa ahli hukum mengenai de
ebut berbeda-beda, seperti yang dapat dilihat dari defenisi yang diberikan oleh Nolan Haley dan Kovach yaitu: Nolan Halay mendefenisikan mediasi adalah “A short
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
term structured task oriented, partipatory invention process disputing parties. Work with a neut
77
ral third party the mediator, to reach a mutually acceptable agreement
ing parties in reaching a mutually satisfaction solution, menfasilitasi sebuah negoisasi yang dalam prosesnya
berpartisipasi, mediator memberikan sosulusi yang akan saling
me dpaster menyatakan: Penyelesaian Sengketa melalui litigasi biasanya
mahal dan sangat menyita waktu dan dapat membangkitkan pertikaian yang gan cara non litigasi masih diperdebatkan bahwa biayanya
tidak mahal, sering lebih cepat dapat barangkali memungkinkan untuk menjamin .
78
Semakin subur pertumbuhan ekonomi, tanah semakin dibutuhkan dan semakin an tanah tersebut, dapat mempercepat
tujuan dari pembangunan itu tercapai, sebagaimana dirumuskan dalam Undang- erkandung di
Maksudnya mediasi adalah tugas jangka pendek yang tersusun, mengambil bagian dalam menemukan proses penyelesaian sengketa para pihak, mediator bekerja
dengan netral sebagai pihak ketiga, untuk mencari sebuah persetujuan yang nantinya akan saling disepakati oleh para pihak. Sedangkan kovach mendefinisikan mediasi
adalah “facilitated negotiation, it process by which a neutral third party, the mediator, assist disput
maksudnya adalah memungkinkan pihak ketiga yang netral untuk
penyelesaian sengketa para pihak dalam mencari muaskan para pihak.
Garry Goo mendalam, sedangkan den
kepuasan relatife semua pihak Diakui bahwa pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari masalah pertanahan.
penting. Sehingga dengan fungsi dan keguna Undang Dasar yang berbunyi : “Bumi, air dan kekayaan alam yang t
77
Nolan Halley dan M, Jaqueline, Alternatif Dispute Resolution, st,Paul: West Publishing Co,U
yakarta Halaman 2 SA 1994, Halaman 56
78
Garry Goodpaster, Arbitrase di Indonesia Tinjauan Terhadap Penyelesaian Sengketa, Ghalia,
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
dalamnya dikuasai Negara dan dipergunakan untuk
79
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
dipersoalkan karena dapat mengandung konotasi yang negatife yaitu satu
Salah satu kata kunci yang kelihatannya juga cukup menentukan dalam Keppres
No 55 Tahun 1993 ini, adalah yang berkenaan dengan ganti kerugian, istilah ini sudah dimulai
penggantian yang mengakibatkan orang menjadi rugi, Menurut Kepres No 55 Tahun1993, Pasal 12 ganti kerugian dalam rangka pengadaan tanah diberikan untuk:
a. Hak atas tanah.
b. Bangunan.
c. Tanaman.
d. Benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah.
Dalam Pasal 13 ditentukan bahwa bentuk ganti kerugian dapat berupa: a.
Uang. b.
Tanah pengganti. c.
Pemukiman kembali. d.
Gabungan dari dua atau bentuk ganti kerugian, sebagaimana dimaksud dalam huruf dan huruf c dan
e. Bentuk lain yang disetujui oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
79
Undang-undang Dasar Republik Indonesia, Pasal 33 ayat 3, bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
D. Pembayaran Uang Ganti Rugi Harga Tanah
Pembayaran uang hargauang ganti rugi tanah dengan benda diatasnya harus Karena harus dibayar langsung kepada yang berhak dan tidak dibenarkan melalui
tanah turut berperan dan menarik keuntungan langsung atau tidak langsung dari
80
dilakukan langsung kepada yang berhak dan tidak dibenarkan melalui perantara. perantara, maka lebih-lebih lagi tentunya tidak dimengerti kalau digunakan calo-calo
transaksi itu. Dana proyek untuk pengadaan tanah, dalam banyak hal tidak diperinci
tujuankomponen-komponen pengadaannya, sering hanya dikatakan adalah untuk pembelianpembebasanpengadaan tanah dan biaya pematangannya serta pembiayaan
sertipikat. Perlu kiranya diperhatikan bahwa sewaktu disusun suatu rencana dan diajukan perencanaan pembiayaannya, seharusnya dikonsultasikan dengan Bappeda
Tingkat II untuk mengetahui persis dan untuk perkiraan dana yang dibutuhkan berdasarkan harga pasar yang berlaku disuatu daerahkotamadya tingkat II. Apabila
pada Bappeda tingkat II belum tersedia data itu, maka wajib kita menghubungi konsultasi dengan instansi yang berwenang, yakni kontor Pertanahan Agraria
KabupatenKotamadya Tingkat II. Seandainya diperkirakan suatu usulan proyek baru akan disetujui pada tahun anggaran berikutnya atau mungkin 2 atau lebih tahun
anggaran yang akan datang maka dapat diterima akal kalau ditambahkan suatu prosentase diatasnya, lebih tinggi dari harga dasar yang ada agar kelak tak
menghadapi kekurangan dana apabila harga dasar meningkat. Hal ini dapat ditempuh setelah diperoleh suatu gambaran fluktuasi harga umum
tanah setempat, harga dasar ini mempunyai fungsi ganda, yakni disamping untuk
80
Nolan Halley dan M, Jaqueline Op.cit Halaman 111
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
penetapan uang pemasukan dan sebagainya bagi pemerintah, ia juga digunakan untuk menetapkan komponen harga. Dana yang tersedia sesuai daftar isian proyek atau
daftar isian proyek daerah DIP dan DIPDA atau mungkin bukan proyek tetapi hanya dicantumkan dalam APBD tingkat ITingkat II, adalah bukan untuk digunakan
selu
entuan yang berlaku. Pematanganperataanpenimbunan tanah yang dibebaskan, adalah soal tanggung
urusan pimpinan proyekbendaharawan proyek, sehingga dalam harg
sendiri-sendiri dan dipertanggung jawabkan terlepas dari hargauang ganti rugi, oleh royekbendaharawan proyek. Akan lebih baik jika jumlah dana tersebut
ruhnya untuk pengadaan Tanah harga tanah, tetapi seharusnya dikurangi dulu dengan :
a. Biaya pengukuran tanah keliling dan pengukuran tiap-tiap persil yang akan
dibebaskan haknya. b.
Biaya perjalananpengangkutan dan pekerjaan pengukuran tanah PPL c.
Biaya-biaya formulir surat keputusan pemberian hak, surat permohonan hak baru pada seksi pendaftaran tanah, formulir sertipikat.
d. Biaya pendaftaran tanah mendaftarkan hak tanah serta biaya-biaya meterai.
e. Biaya administrasi, honoruang jasa panitia, biaya operasional dan sebagainya.
f. Biaya-biaya lain untuk penjualanpemeriksaan panitia dan sebagainya.
g. Biaya tata guna tanah dan fatwa.
h. Biaya-biaya lainnya yang berlaku menurut ketentuan-ket
jawab dan auang ganti rugi tanah, pembiayaan untuk itu tidak dibenarkan untuk
dimasukkan atau di-kombinasikan dalam uang ganti rugiharga tanah. Ia harus berdiri
pimpinan p
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
agak kurang, kita berupaya begitu rupa agar mencukupi pembelianpembebasan hak atas tanah sesuai kebutuhan. Kemudian dipertegas lagi dengan pendapat Sudaryo
Soimin harga tanah yang dibebaskan itu haruslah yang pantas, sifatnya tidak terlalu murah.
81
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2006
Pasal 6 1 Pengadaan tanah untuk kepentingan umum di wilayah kabupatenkota dilakukan
dengan bantuan panitia pengadaan tanah kabupatenkota yang dibentuk oleh BupatiWalikota. 2 Panitia Pengadaan Tanah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta dibentuk oleh Gubernur. 3 Pengadaan tanah yang terletak di dua wilayah kabupatenkota atau lebih, dilakukan dengan bantuan panitia pengadaan tanah
prov
E. Proses pelaksanaan Ganti rugi tanah di Areal bandara Silangit Siborong-
insi yang dibentuk oleh Gubernur. 4 Pengadaan tanah yang terletak di dua wilayah provinsi atau lebih, dilakukan dengan bantuan panitia pengadaan tanah yang
dibentuk oleh Menteri Dalam Negeri yang terdiri atas unsur Pemerintah dan unsur Pemerintah Daerah terkait. 5 Susunan keanggotaan panitia pengadaan tanah
sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 terdiri atas unsur perangkat daerah terkait dan unsur Badan Pertanahan Nasional.
borong
Proses musyawarah, pada umumnya proses musyawarah yang dilakukan oleh panitia pembebasan tanah yang dibentuk oleh pemerintah, harus mengikutsertakan
Sudaryono Soimin, Status Hak dan Pembebasan Tanah. Sinar Grafika, Jakarta, 1994 Halaman 82
81
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
instansi terkait dengan masyarakat dimana musyawarah dilakukan dengan tranparan, musyawarah dalam pelepasan tanah tersebut dilakukan dengan acara adat batak toba,
yaitu dengan pemberian “pago-pago” yang diikuti oleh semua pihak yang terlibat dalam pembebasan tanah. Keadaannya terlihat banyak menyatakan mereka diajak
atau diundang sebelum tanah dibebaskan Pembangunan fasilitas-fasilitas umum memerlukan tanah sebagai wadahnya. Dalam hal persediaan tanah masih luas,
pembangunan fasilitas umum tersebut tidak menemui masalah, tetapi persoalannya tanah merupakan sumberdaya alam yang sifatnya terbatas, dan tidak pernah
bertambah luasnya. Tanah yang tersedia sudah banyak yang dilekati dengan hak dan tanah negara sudah sangat terbatas persediaannya.
Pada masa sekarang ini adalah sangat sulit melakukan pembangunan untuk kepetingan umum di atas tanah negara, dan sebagai jalan keluar yang ditempuh
adalah dengan mengambil tanah-tanah hak, kegiatan mengambil tanah oleh pemerintah dalam rangka pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum
inilah yang kemudian disebut dengan pengadaan tanah pasal 1 Keppres No. 55 tahun 1993. Dimana Undang-Undang Pokok Agraria sendiri melalui Pasal 16, memberikan
landasan hukum bagi pengambilan tanah hak ini dengan menentukan : Untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan
bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut, dengan memberi ganti kerugian yang layak menurut cara yang diatur dengan Undang-Undang.
Inpres Nomor 9 Tahun 1973 beserta lampirannya memberikan pedoman- pedo
i atasnya, man dalam pelaksanaan pencabutan hak dan benda-benda yang ada d
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
juga memberikan arti kepentingan umum secara luas dengan menambah daftar bidang kegiatan yang mempunyai sifat kepentingan umum, namun masih membuka
kemungkinan penafsiran lebih lanjut Pasal 1 ayat 1 dan 2. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 15 Tahun 1975 tidak memberikan
batasan yang jelas tentang kepentingan umum, dan berdasarkan Permendagri Nomor 2 Tahun 1976 yang dikeluarkan kemudian, ketentuan mengenai acara pembebasan
tanah untuk kepentingan pemerintah menurut Permendagri Nonor 15 Tahun 1975, diberlakukan juga untuk kepentingan swasta.
Keluarnya Keppres Nomor 55 Tahun 1993, membawa pengaturan yang jauh berbeda dengan yang diatur dalam peraturan-peraturan perundangan sebelunnya, baik
tentang pengertian kepentingan umum, proses musyawarah maupun tentang bentuk dan cara penentuan besarnya ganti kerugian.
Lebih lanjut Keppres ini menentukan bahwa untuk kegiatan kepentingan umum yang memerlukan tanah kurang dari 1 satu Ha, pengadaan tanahnya dilakukan
secara langsung tanpa melalui Panitia Pengadaan Tanah oleh instansi Pemerintah yang memerlukan tanah dengan para pedagang hak atas tanah dengan jual beli, tukar
menukar atau cara lain yang disepakati kedua belah pihak.
82
Sesuai dengan maksud pembebasan tanah yang tersebut yang tersebut di atas
Marmin M.Roosadiijo berpendapat bahwa pembebasan tanah atau mengambil tanah yang diperlukan oleh pemerintah dengan cara pembebasan banyak dipergunakan
karena cara ini dianggap lebih cepat bisa terlaksana, juga dianggap tidak menimbulkan keresahan, sebab cara pembebasan tanah ini didasarkan adanya
82
www.goole.http. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan umum. Com 26 Mei 2009
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
keharusan tercapai kata sepakat.
83
Dalam pembebasan tanah itu, yang berhak atas ganti rugi ialah mereka yang berhak atas tanah bangunan dan tanaman yang ada diatasnya, dengan berpedoman
kepada hukum adat setempat, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-undang Pokok Agraria dan kebijaksanaan Pemerintah. Hak-hak adat yang
merasa memiliki atas tanah janganlah dipandang berbeda dengan hak lain, seperti hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, untuk itu terlebih dahulu harus
mengetahui status tanah dan riwayat tanah, apakah tanah adat yang berstatus hak milik.
Dalam kaitan diatas hak milik adat sudah dikesampingkan oleh pemerintah walaupun tanah yang mereka miliki sudah turun temurun dikuasai secara fisik dan
terdapat bukti-bukti yang kuat adanya bangunan dan tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Sajuti Thalib, Undang-undang Pokok Agraria Sebagai hukum Agraria
Nasional telah menjamin bahwa semua warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh suatu hak dan manfaat atas tanah.
84
Seiring dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan pembangunan di segala bidang demi kepentingan umum, maka kebutuhan
akan tanah semakin meningkat. Kebutuhan akan tanah dalam rangka melaksanakan pembangunan itulah yang mendorong dilaksanakannya pengadaan tanah.
83
Marmin. M Roosadijo, Tinjauan Pencabutan Hak Atas Tanah dan Benda-Benda Yang ada Diatasnya, Chalia Indonesia, Jakarta, 1979, Halaman 38
84
Sajuti Thalib, Hubungan Tanah Adat dengan Hukum Agraria, Bina Aksara, Jakarta. 1985, Halaman 21
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
Pelaksanaan pengadaan tanah dapat dilakukan melalui 2 dua cara, yaitu:
a. Secara, sukarela dari pemilik hak atas tanah, yang dilakukan secara
musyawarah, melalui cara pelepasan penyerahan hak atas tanah, sebagaimana diatur Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah
Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum juncto Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor I Tahun
1994 tentang Ketentuan Pelaksanaan dari Keppres tersebut. b.
Secara paksa, melalui cara pencabutan hak atas tanah dan benda benda diatasnya, sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 1961
junctis Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1973 tentang Pelaksanaan Undang Undang tersebut, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 1973 tentang Acara Penetapan Ganti Kerugian oleh Pengadilan Tinggi sehubungan dengan Pencabutan Hak Hak Atas Tanah dan Benda Benda yang
Ada di Atasnya. Isu utama dari pengadaan tanah tersebut yang dibahas dalam penulisan tesis ini adalah tentang konsep kepentingan umum dan ganti rugi
yang layak. Karena pengadaan tanah untuk kepentingan umum tersebut sedapat mungkin dilakukan secara, musyawarah melalui pelepasan
penyerahan hak atas tanah, dan apabila cara tersebut gagal, barulah dilaksanakan pencabutan hak atas tanah, maka pemahaman akan konsep
kepentingan umum disini sangat diperlukan. Hal ini disebabkan, apabila terpaksa harus dilaksanakan pencabutan hak atas tanah, maka yang menjadi
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
permasalahan adalah apakah konsep kepentingan umum yang dijadikan dasar
rahan hak atas tanah dapat dijadikan dasar untuk melaksanakan pencabutan hak atas tanah, karena keduanya
ertimbangan dari kedua untuk melakukan pelepasanpenyerahan hak atas tanah dapat pula diterapkan
sebagai dasar dalam rangka pelaksanaan pencabutan hak atas tanah. Ternyata pembedaan tentang konsep kepentingan umum yang dimaksud dalam
peraturan perundangan tentang pelepasan penyerahan hak atas tanah dengan konsep kepentingan umum yang diatur dalam peraturan perundangan tentang
pencabutan hak atas tanah, hanya sebatas pada cara penyusunan dan pendekatan yang digunakan dalam merumuskannya, dan bukan menyangkut
pada perbedaan substansinya. Dengan demikian, konsep kepentingan umum yang dimaksud dalam pelepasanpenye
memiliki nilai yang setaraparallel. Sedangkan untuk memenuhi kriteria ganti rugi yang layak, maka penetapan bentuk dan besarnya ganti rugi itu harus
didasarkan dan disesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku, dengan tetap memperhatikan saran pendapat dan p
belah pihak sehingga sedapat mungkin ditetapkan ganti rugi yang mendekati pemenuhan rasa keadilan bagi kedua belah pihak
85
85
www.goole.http. Penyerahan Tanah.com. 28 Mei 2009
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
F. Penyelesaian Ganti Rugi Tanah di Bandar Udara Silangit Siborong-borong
Tanah merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan dalam menunjang Kelancaran suatu tujuan dalam meningkatkan perkembangan Bandar udara yang
sangat di butuhkan masyarakat banyak. Menurut Marthinus Hutasoit selaku kepala Bandar udara Silangit Siborong-borong, bahwa tanah yang di pergunakan oleh pihak
Bandar udara merupakan tanah adat yang dilepaskan dengan pemberian “pago-pago” pem
Tanah dengan pemberian pago-pago juga tidak boleh di tebusdibeli kembali eluarga dikemudian hari.“Pago-pago” dalam bahasa Tapanuli sama juga
dengan di “uloshon”dengan bentuk acara adat setempat. Bandar udara Silangit Sibo
perkembangan bandara terhenti. Dengan demikian ini merupakan hal yang tidak asing
Udara terus ditingkatkan dengan rencana pesawat boing di tahun 2010 sudah bisa
Bandar udara tidak lepas dari campur tangan Pemda pem rintah Daerah setempat, baik dalam mensosialisasikan atau melakukan
pendekatan kepada masyarakat agar dalam pembangunan berikutnya ikut berperan aktif untuk Bandar udara agar apa yang direncanakan untuk tahun 2010 terealisasi
dan tidak hanya sebatas rencana. bandar udara berada di bawah pengelolaan utusan hubungan hukum bagi pemilik tanah dengan haknya, tanah yang diberikan
tanpa mempersoalkan harga ganti rugi tanah dengan kata lain bahwa tanah tersebut diberikan dengan bentuk partisifasi pembangunan Bandar Udara Silangit tanpa ada
tuntutan dikemudian hari dari pihak keluarga.
oleh pihak k rong-borong sebenarnya sudah ada sejak masa penjajahan belanda, tetapi
lagi di Silangit Siborong-borong, bahkan sampai sekarang pembangunan Bandar mendarat dilokasi Bandar udara Silangit Siborong-borong.
86
Dalam pembangunan e
86
Hasil wawancara dengan Martinus Hutasoit, Kepala Bandar Udara Silangit Siborong-borong Taput, tanggal 12 April 2009
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
Depertemen Perhubungan direktorat jenderal Perhubungan Udara.
87
Sesuai dengan pengamatan penulis, pelepasan tanah hak atas tanah adalah merupakan penyerahan
kembali hak tersebut kepada Negara dengan sukarela, perbuatan ini dapat bertujuan agar tanah tersebut berguna untuk kepentingan umum yang didasarkan pada
persetujuan dan musyawarah antara masyarakat dengan pihak yang bersangkutan, dengan demikian tanah dilepaskan sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Disamping itu dalam pembebasan tanah tidak hanya dilakukan dengan pemberian pago-pago tetapi juga dilakukan dengan cara perorangan yaitu tanah yang
sudah bersertipikat, yang dilihat lansung oleh panitia pengadaan tanah dan disilahlah fungsi notaris yang malakukan pelepasan hak dengan ganti rugi kepada pemilik tanah
dan yang belum mempunyai sertipikat langsung diurus oleh kantor badan pertanahan nasioanal.
Tanah yang digunakan di areal bandara silangit adalah peran dari Pemerintah daerah yang menyediakan lahan dan langsung berhubungan dengan masyarakat
memfasilitasi serta memberikan penyuluhan dan menjelaskan fungsi bandara kepada warga sekitarnya.
87
Hasil wawancara dengan Junaidi, Teknisi Bagian Lapangan Bandar Udara Silangit Siborong- borong taput, tanggal 13 April 2009
Bangun P Nababan : Penyelesaian Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Silangit Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara, 2009
G. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Korban Dalam Kasus Ganti Rugi
Tanah
Dalam ganti rugi tanah, ada beberapa faktor penyebab timbulnya korban antara lain:
a. Penyimpangan perilaku Hukum Deviation Behavior of Law .