29
4. Analisis Data
Analisa data dapat diartikan sebagai proses menganalisa, memanfaatkan data yang telah terkumpul untuk digunakan dalam pemecahan masalah penelitian. Dalam
proses pengolahan, analisis dan pemanfaatan data ini dikenal adanya metode kualitatif .
“Penggunaan analisis kualitatif sangat tepat apabila dipergunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratoris. Analisis kualitatif juga dipergunakan dalam
penelitian hukum normatif, namun untuk penelitian hukum empirissosiologis
analisis kualitatf dapat dipergunakan bersama-sama dengan analisis kuantitatif.”
49
49
Bambang Waluyo, S.H. , Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, 1991, Hal. 78.
Universitas Sumatera Utara
30
BAB II KEWENANGAN KANTOR URUSAN AGAMA DALAM
MEMASTIKAN KEABSAHAN IDENTITAS CALON MEMPELAI A. Tata
Cara Kantor
Urusan Agama
Dalam Melakukan
Pengesahan Pencatatan Perkawinan
Kantor Urusan Agama merupakan unit kerja yang bernaung dan membantu kegiatan Kementerian Agama Kabupaten atau Kota terutama dalam bidang urusan
agama Islam. Di dalam Negara RI yang berdasarkan hukum, segala sesuatu yang bersangkut paut dengan penduduk harus dicatat, seperti halnya kelahiran, kematian,
termasuk juga perkawinan. Perkawinan berhubungan erat dengan masalah kewarisan, kekeluargaan sehingga perlu dicatat untuk menjaga agar ada tertib hukum.
“Dalam bidang kepenghuluan Kantor Urusan Agama menyelenggarakan Pencatatan Nikah
dan Rujuk, beserta pelaporannya secara berkala dengan program kerja yang terukir dan terarah. Di bidang keluarga sakinah, Kantor
Urusan Agama bersama Badan Pembinaan, Penasehatan, dan Pelestarian Perkawinan menyelenggarakan Pembinaan dan sosialisasi tentang Program
Keluarga Sakinah. Baik secara individual ataupun kolektif melalui pembinaan rutin secara terencana dan tekordinasi dengan instansi lain yang setingkat dengan
Kantor Urusan Agama Kecamatan. Di bidang produk pangan halal Kantor Urusan Agama bersama Majelis Ulama Indonesia memfasilitasi penerbitan
sertifikat halal sekaligus mengadakan pembinaan mengenai prosedur pangan halal secara regulasi hukum. Dalam arti hak-hak umat sebagai konsumen dapat
terlindungi sekaligus pengembangan usaha produsen pangan dapat dipacu untuk dapat bersaing lebih baik lagi di tingkat daerah maupun tingkat nasional atau
bahkan internasional.
Di bidang ibadah sosial Kantor Urusan Agama
mengadakan pemutakhiran data secara periodic terhadap sarana agama, kegiatan keagamaan baik secara organisasi maupun kelompok masyarakat untuk
menjamin ketentraman ibadah umat Islam pada khususnya dan umat agama lain pada umumnya. Di bidang kemitraan umat Islam, Kantor Urusan Agama
melakukan kegiatan yang proaktif meraih dan menyatukan berbagai perbedaan yang terdapat pada unsur masyarakat muslim. Terdapatnya keberagaman
30
Universitas Sumatera Utara
31
pemahaman jika tidak dibina dengan baik maka dapat menjadi pemicu adanya perselisihan dan perpecahan dikalangan umat. ”
50
Pegawai Pencatat Nikah PPN mempunyai kedudukan yang jelas dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia yaitu Undang-undang Nomor 22 Tahun
1946 jo Undang-undang Nomor 32 Tahun 1954. Sampai sekarang PPN adalah satu- satunya pejabat yang berwenang mencatat perkawinan yang dilangsungkan menurut
hukum agama Islam dalam wilayahnya. Untuk memenuhi ketentuan itu maka setiap perkawinan harus dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan PPN karena
PPN mempunyai tugas dan kedudukan yang kuat menurut hukum, ia adalah Pegawai Negeri yang diangkat oleh Menteri Agama pada tiap-tiap Kantor Urusan Agama
Kecamatan. Berikut definisi model N dalam istilah pencatatan perkawinan atau kode yang
digunakan Kementrian Agama Republik Indonesia yang mengacu pada persyaratan pernikahan :
1. N1 adalah surat keterangan untuk nikah. Isinya identitas calon suami dan calon istri nama, umur, pekerjaan, agama, kebangsaan, alamat
2. N2 adalah asal usul mempelai. Isinya tentang identitas orang tua, suami, dan istri.
3. N3 adalah surat persetujuan mempelai. Isinya pernyataan persetujuan untuk menikah dari kedua calon mempelai.
4. N4 adalah surat keterangan izin orang tua. Isinya pernyataan persetujuan dari orang tua kedua calon mempelai.
5. N5 adalah surat keterangan orang tua bila salah satu calon mempelai masih dibawah umur 21 tahun.
6. N6 adalah surat keterangan janda atau duda. 7. N7 adalah pemberitahuan kehendak menikah.
8. N8 adalah pemberitahuan tentang kesalahan dan pemberitahuan adanya
kesalahan atau kekurangan tentang persyaratan pernikahan. 9. N9 adalalah penolakan pernikahan.
51
50
Rohendi Muhtar,
Problem Pegawai
KUA, http:rohendimuhtar.blogspot.com201101makalah-upkp-goliii-staff-karya-tulis.html,
Diakses Tanggal 18 Mei 2012.
Universitas Sumatera Utara
32
Untuk merencanakan perkawinan masyarakat harus melakukan persiapan- persiapan sebagai berikut :
1. Masing-masing calon mempelai saling mengadakan penelitian apakah mereka saling cintasetuju dan apakah kedua orang tua mereka menyetujui
merestuinya. Ini erat kaitannya dengan surat-surat persetujuan kedua calon mempelai dan surat izin orang tua bagi yang belum berusia 21 tahun.
2. Masing-masing berusaha meneliti apakah ada halangan perkawinan baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku. untuk mencegah terjadinya penolakan atau pembatalan perkawinan.
3. Calon mempelai supaya mempelajari ilmu pengetahuan tentang pembinaan rumah tangga hak dan kewajiban suami istri dan sebagainya.
52
Adapun surat-surat
yang diperlukan
dan harus
dilengkapi untuk
melangsungkan pernikahan yaitu sebagai berikut : a. Perkawinan Sesama Warga Negara Indonesia
1. Foto Copy dan Kartu Keluarga KK untuk calon Pengantin masing-
masing 1 satu lembar. 2.
Surat pernyataan belum pernah menikah masih gadisjejaka di atas segelmaterai bernilai minimal Rp.6000,- enam ribu rupiah diketahui Rt,
Rw dan lurah setempat. 3.
Surat keterangan untuk nikah dari kelurahan setempat yaitu Model N1, N2, N4, baik calon Suami maupun calon Istri.
4. Pas photo calon Pengantin ukuran 2x3 masing-masing 4 empat lembar,
bagi anggota ABRITNIPOLRI berpakaian dinas. 5.
Bagi yang berstatus dudajanda harus melampirkan Surat TalakAkta Cerai dari Pengadilan Agama, jika DudaJanda mati harus ada surat
kematian dan surat Model N6 dari Lurah setempat. 6.
Harus ada IzinDispensasi dari Pengadilan Agama bagi : -
calon pengantin laki-laki yang umurnya kurang dari 19 tahun; -
calon pengantin perempuan yang umurnya kurang dari 19 tahun; - laki-laki yang mau berpoligami.
51
Anne Ahira,
Pencatatan Perkawinan
Di Kantor
Urusan Agama,
http:www.anneahira.compencatatan-perkawinan.htm, Diakses tangal 17 Mei 2012.
52
Alwi, Prosedur Pernikahan Dan Rujuk Di KUA, http:m-alwi.comprosedur-pernikahan- dan-rujuk-di-kua.html, Diakses tanggal 17 Mei 2012.
Universitas Sumatera Utara
33
7. Ijin orang tua Model N5 bagi calon pengantin yang umurnya kurang
dari 21 tahun baik calon pengantin lakiperempuan. 8.
Bagi anggota TNIPOLRI dan sipil TNIPOLRI harus ada izin kawin dari pejabat atasankomandan.
9. Bagi calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan ke luar
wilayah kecamatan tempat tinggalnya berdasarkan KTP harus ada surat rekomendasi nikah dari KUA setempat.
10. Kedua calon pengantin mendaftarkan diri ke KUA yang mewilayahi tempat dilangsungkannya akad nikah sekurang-kurangnya 10 sepuluh
hari kerja dari waktu melangsungkan pernikahan. Apabila kurang dari 10 sepuluh hari kerja, harus melampirkan surat Dispensasi Nikah dari
Camat setempat.
11. Bagi WNI keturunan, selain syarat-syarat tersebut dalam poin 1 sd 10 harus
melampirkan foto
copy akte
kelahiran dan
status kewrganegaraannya K1.
12. Surat keterangan tidak mampu dari LurahKepala Desa bagi mereka yang tidak mampu.
b. Perkawinan Campuran 1.
Akte KelahiranKenal Lahir 2.
Surat tanda melapor diri STMD dari kepolisian 3.
Surat Keterangan Model K ii dari Dinas Kependudukan bagi yang menetap lebih dari satu tahun.
4. Tanda lunas pajak bangsa asing bagi yang menetap lebih dari satu
tahun. 5.
Keterangan izin masuk sementara KIMS dari kantor imigrasi 6.
Foto copy passport 7.
Surat Keterangan
dari kedutaanperwakilan
Diplomatik yang
bersangkutan. 8.
Semua surat-surat yang berbahasa asing harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah resmi.
53
Pegawai Pencatat Nikah PPN yang menerima pemberitahuan kehendak nikah meneliti dan memeriksa berkas-berkas yang ada apakah sudah memenuhi
syarat atau belum, apabila masih ada kekurangan syarat maka diberitahukan adanya kekurangan tersebut. Setelah itu dilakukan pemeriksaan terhadap calon suami, calon
53
Ibid
Universitas Sumatera Utara
34
istri dan wali nikahnya. Jika calon suamiistri atau wali nikah bertempat tinggal di luar wilayah KUA Kecamatan dan tidak dapat hadir untuk diperiksa, maka
pemeriksaannya dilakukan oleh PPN yang mewilayahi tempat tinggalnya. Apabila setelah diadakan pemeriksaan nikah ternyata tidak memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku maka PPN berhak menolak pelaksanaan pernikahan dengan
cara memberikan surat penolakan beserta alasannya. Setelah pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat maka calon suami, calon istri dan wali nikahnya menandatangani
Daftar Pemeriksaan Nikah. Setelah itu yang bersangkutan membayar biaya administrasi pencatatan nikah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Setelah persyaratan dipenuhi PPN mengumumkan kehendak nikah pada papan pengumuman di KUA Kecamatan tempat pernikahan akan dilangsungkan dan KUA
Kecamatan tempat tingal masing-masing mempelai. PPN tidak boleh melaksanakan akad nikah sebelum lamapau 10 hari kerja sejak pengumuman, kecuali seperti yang
diatur dalam pasal 3 ayat 3 PP No. 9 Tahun 1975 yaitu apabila terdapat alasan yang sangat penting misalnya salah seorang calon mempelai akan segera bertugas keluar
negeri, maka dimungkinkan yang bersangkutan memohon. Ketentuan Pelaksanaan Akad Nikah :
1. Pelaksanaan Upacara Akad Nikah
- Di Balai Nikah Kantor - Di Luar Balai Nikah : Rumah calon mempelai, masjid atau gedung dll.
2. Pemeriksaan Ulang :
Sebelum pelaksanaan upacara akad nikah PPNPenghulu terlebih dahulu memeriksamengadakan
pengecekan ulang
persyaratan nikah
dan administrasinya
kepada kedua calon
pengantin dan
walinya untuk
melengkapi kolom yang belum terisi pada waktu pemeriksaan awal di kantor
Universitas Sumatera Utara
35
atau apabila ada perubahan ata dari hasil pemeriksaan awal. Setelah itu PPNPenghulu menetapkan dua orang saksi yang memenuhi syarat.
4. Pemberian Izin :
Sesaat sebelum akad nikah dilangsungkan dianjurkan bagi ayah untuk meminta izin kepada anaknya yang masih gadis atau anak terlebih dahulu
mintamemberikan izin kepada ayah atau wali, dan keharusan bagi ayah meminta izin kepada anaknya untuk menikahkan bila anak berstatus janda.
5. Sebelum pelaksanaan ijab qabul sebagaimana lazimnya upacara akad nikah
bisa didahului dengan pembacaan khutbah nikah, pembacaan istighfar dan dua kalimat syahadat.
6. Penandatanganan Akta Nikah oleh kedua mempelai, wali nikah, dua orang
saksi dan PPN yang menghadiri akad nikah. 7.
Pembacaan Sighat Ta’lik talak optional. 8.
Penandatanganan ikrar Ta’lik Talak. 9.
Penyerahan Mas kawinmahar. 10. Penyerahan Buku Nikah Kutipan Akta Nikah.
11. Nasihat Perkawinan. 12. Do’a penutup.
54
Kantor Urusan Agama KUA dalam melaksanakan bimbingan perkawinan juga melakukan pencatatan perkawinan. Dengan semakin banyaknya frekuensi
tugas KUA ini diperlukan sumber daya manusia handal dan kredibel yang mampu memahami dan membenahi administrasi nikah dengan baik serta
mampu mempertanggungjawabkan seluruh aktifitas kegiatan yang telah dilaksanakan di lingkungannya secara transparan.
Dalam hal pencatatan perkawinan atau dalam pembuatan akta perkawinan KUA dituntut bertanggung jawab penuh terhadap akta pernikahan yang dibuatnya.
Apabila akta pernikahan yang dibuat ternyata dibelakang hari mengandung masalah maka hal ini perlu dipertanyakan, apakah karena kesalahan atau kelalaian KUA atau
54
Alwi, Loc. Cit.
Universitas Sumatera Utara
36
kesalahan penghadap yang tidak memberikan keterangan yang benar. Apabila akta pernikahan yang dibuat atau diterbitkan oleh KUA mengandung cacat hukum
karena kelalaian maupun kesengajaan maka KUA dalam hal ini harus memberikan pertanggungjawaban secara moral dan secara hukum. Dan tentunya hal ini harus
terlebih dahulu dapat dibuktikan. Dan apabila terbukti melakukan kesalahan dalam menjalankan
tugasnya Pegawai KUA dapat
dikenakan sanksi
dan dapat
diberhentikan secara tidak hormat. Menurut Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979, PNS dapat
diberhentikan secara tidak hormat apabila : a. Melanggar sumpahJanji PNS, sumpahjanji jabatan Negeri atau peraturan
disiplin PNS. b. Dihukum
penjara, berdasarkan
keputusan pengadilan
yang sudah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena dengan sengaja melakukan tindakan pidana kejahatan, yang diancam dengan pidana penjara setinggi-
tingginya 4 empat tahun, atau diancam dengan pidana yang lebih berat. Disamping sebab-sebab tersebut diatas seorang PNS dapat juga
diberhentikan dengan tidak hormat karena : a.
Melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan.
b. Melakukan tindak pidana kejahatan sebagaimana dimaksud dalam pasal
161 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP, yaitu tindak pidana kejahatan berat sepert kejahatan terhadap keamanan Negara, kejahatan
yang melanggar martabat presiden dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
37
c. Melakukan usaha atau kegiatan yang bertujuan mengubah Pancasila,
dan Undang-undang Dasar 1945 atau terlibat dalam gerakan atau kegiatan yang menentang Negara dan atau pemerintah.
55
Oleh karena itu KUA tidak mungkin membuat suatu akta pernikahan yang mengandung cacat hukum dengan cara yang disengaja, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa diluar sepengetahuan KUA, orang atau pihak yang meminta dibuatkan akta pernikahan memberikan keterangan-keterangan dan menyerahkan
surat-surat dan dokumen-dokumen palsu sehingga setelah dibuat kedalam suatu akta maka ketika dikeluarkan akta tersebut menjadi akta pernikahan yang mengandung
keterangan palsu.
B. Kendala Yang Dihadapi KUA Dalam Upayanya Mengesahkan Pencatatan Perkawinan
1. Paparan Data