Analisis Data Tinjauan Yuridis Pembatalan Pernikahan Akibat Menggunakan Dokumen/Keterangan Palsu (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan No. 776/Pdt.G/2009/PA/Mdn)

29

4. Analisis Data

Analisa data dapat diartikan sebagai proses menganalisa, memanfaatkan data yang telah terkumpul untuk digunakan dalam pemecahan masalah penelitian. Dalam proses pengolahan, analisis dan pemanfaatan data ini dikenal adanya metode kualitatif . “Penggunaan analisis kualitatif sangat tepat apabila dipergunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratoris. Analisis kualitatif juga dipergunakan dalam penelitian hukum normatif, namun untuk penelitian hukum empirissosiologis analisis kualitatf dapat dipergunakan bersama-sama dengan analisis kuantitatif.” 49 49 Bambang Waluyo, S.H. , Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, 1991, Hal. 78. Universitas Sumatera Utara 30

BAB II KEWENANGAN KANTOR URUSAN AGAMA DALAM

MEMASTIKAN KEABSAHAN IDENTITAS CALON MEMPELAI A. Tata Cara Kantor Urusan Agama Dalam Melakukan Pengesahan Pencatatan Perkawinan Kantor Urusan Agama merupakan unit kerja yang bernaung dan membantu kegiatan Kementerian Agama Kabupaten atau Kota terutama dalam bidang urusan agama Islam. Di dalam Negara RI yang berdasarkan hukum, segala sesuatu yang bersangkut paut dengan penduduk harus dicatat, seperti halnya kelahiran, kematian, termasuk juga perkawinan. Perkawinan berhubungan erat dengan masalah kewarisan, kekeluargaan sehingga perlu dicatat untuk menjaga agar ada tertib hukum. “Dalam bidang kepenghuluan Kantor Urusan Agama menyelenggarakan Pencatatan Nikah dan Rujuk, beserta pelaporannya secara berkala dengan program kerja yang terukir dan terarah. Di bidang keluarga sakinah, Kantor Urusan Agama bersama Badan Pembinaan, Penasehatan, dan Pelestarian Perkawinan menyelenggarakan Pembinaan dan sosialisasi tentang Program Keluarga Sakinah. Baik secara individual ataupun kolektif melalui pembinaan rutin secara terencana dan tekordinasi dengan instansi lain yang setingkat dengan Kantor Urusan Agama Kecamatan. Di bidang produk pangan halal Kantor Urusan Agama bersama Majelis Ulama Indonesia memfasilitasi penerbitan sertifikat halal sekaligus mengadakan pembinaan mengenai prosedur pangan halal secara regulasi hukum. Dalam arti hak-hak umat sebagai konsumen dapat terlindungi sekaligus pengembangan usaha produsen pangan dapat dipacu untuk dapat bersaing lebih baik lagi di tingkat daerah maupun tingkat nasional atau bahkan internasional. Di bidang ibadah sosial Kantor Urusan Agama mengadakan pemutakhiran data secara periodic terhadap sarana agama, kegiatan keagamaan baik secara organisasi maupun kelompok masyarakat untuk menjamin ketentraman ibadah umat Islam pada khususnya dan umat agama lain pada umumnya. Di bidang kemitraan umat Islam, Kantor Urusan Agama melakukan kegiatan yang proaktif meraih dan menyatukan berbagai perbedaan yang terdapat pada unsur masyarakat muslim. Terdapatnya keberagaman 30 Universitas Sumatera Utara 31 pemahaman jika tidak dibina dengan baik maka dapat menjadi pemicu adanya perselisihan dan perpecahan dikalangan umat. ” 50 Pegawai Pencatat Nikah PPN mempunyai kedudukan yang jelas dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia yaitu Undang-undang Nomor 22 Tahun 1946 jo Undang-undang Nomor 32 Tahun 1954. Sampai sekarang PPN adalah satu- satunya pejabat yang berwenang mencatat perkawinan yang dilangsungkan menurut hukum agama Islam dalam wilayahnya. Untuk memenuhi ketentuan itu maka setiap perkawinan harus dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan PPN karena PPN mempunyai tugas dan kedudukan yang kuat menurut hukum, ia adalah Pegawai Negeri yang diangkat oleh Menteri Agama pada tiap-tiap Kantor Urusan Agama Kecamatan. Berikut definisi model N dalam istilah pencatatan perkawinan atau kode yang digunakan Kementrian Agama Republik Indonesia yang mengacu pada persyaratan pernikahan : 1. N1 adalah surat keterangan untuk nikah. Isinya identitas calon suami dan calon istri nama, umur, pekerjaan, agama, kebangsaan, alamat 2. N2 adalah asal usul mempelai. Isinya tentang identitas orang tua, suami, dan istri. 3. N3 adalah surat persetujuan mempelai. Isinya pernyataan persetujuan untuk menikah dari kedua calon mempelai. 4. N4 adalah surat keterangan izin orang tua. Isinya pernyataan persetujuan dari orang tua kedua calon mempelai. 5. N5 adalah surat keterangan orang tua bila salah satu calon mempelai masih dibawah umur 21 tahun. 6. N6 adalah surat keterangan janda atau duda. 7. N7 adalah pemberitahuan kehendak menikah. 8. N8 adalah pemberitahuan tentang kesalahan dan pemberitahuan adanya kesalahan atau kekurangan tentang persyaratan pernikahan. 9. N9 adalalah penolakan pernikahan. 51 50 Rohendi Muhtar, Problem Pegawai KUA, http:rohendimuhtar.blogspot.com201101makalah-upkp-goliii-staff-karya-tulis.html, Diakses Tanggal 18 Mei 2012. Universitas Sumatera Utara 32 Untuk merencanakan perkawinan masyarakat harus melakukan persiapan- persiapan sebagai berikut : 1. Masing-masing calon mempelai saling mengadakan penelitian apakah mereka saling cintasetuju dan apakah kedua orang tua mereka menyetujui merestuinya. Ini erat kaitannya dengan surat-surat persetujuan kedua calon mempelai dan surat izin orang tua bagi yang belum berusia 21 tahun. 2. Masing-masing berusaha meneliti apakah ada halangan perkawinan baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. untuk mencegah terjadinya penolakan atau pembatalan perkawinan. 3. Calon mempelai supaya mempelajari ilmu pengetahuan tentang pembinaan rumah tangga hak dan kewajiban suami istri dan sebagainya. 52 Adapun surat-surat yang diperlukan dan harus dilengkapi untuk melangsungkan pernikahan yaitu sebagai berikut : a. Perkawinan Sesama Warga Negara Indonesia 1. Foto Copy dan Kartu Keluarga KK untuk calon Pengantin masing- masing 1 satu lembar. 2. Surat pernyataan belum pernah menikah masih gadisjejaka di atas segelmaterai bernilai minimal Rp.6000,- enam ribu rupiah diketahui Rt, Rw dan lurah setempat. 3. Surat keterangan untuk nikah dari kelurahan setempat yaitu Model N1, N2, N4, baik calon Suami maupun calon Istri. 4. Pas photo calon Pengantin ukuran 2x3 masing-masing 4 empat lembar, bagi anggota ABRITNIPOLRI berpakaian dinas. 5. Bagi yang berstatus dudajanda harus melampirkan Surat TalakAkta Cerai dari Pengadilan Agama, jika DudaJanda mati harus ada surat kematian dan surat Model N6 dari Lurah setempat. 6. Harus ada IzinDispensasi dari Pengadilan Agama bagi : - calon pengantin laki-laki yang umurnya kurang dari 19 tahun; - calon pengantin perempuan yang umurnya kurang dari 19 tahun; - laki-laki yang mau berpoligami. 51 Anne Ahira, Pencatatan Perkawinan Di Kantor Urusan Agama, http:www.anneahira.compencatatan-perkawinan.htm, Diakses tangal 17 Mei 2012. 52 Alwi, Prosedur Pernikahan Dan Rujuk Di KUA, http:m-alwi.comprosedur-pernikahan- dan-rujuk-di-kua.html, Diakses tanggal 17 Mei 2012. Universitas Sumatera Utara 33 7. Ijin orang tua Model N5 bagi calon pengantin yang umurnya kurang dari 21 tahun baik calon pengantin lakiperempuan. 8. Bagi anggota TNIPOLRI dan sipil TNIPOLRI harus ada izin kawin dari pejabat atasankomandan. 9. Bagi calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan ke luar wilayah kecamatan tempat tinggalnya berdasarkan KTP harus ada surat rekomendasi nikah dari KUA setempat. 10. Kedua calon pengantin mendaftarkan diri ke KUA yang mewilayahi tempat dilangsungkannya akad nikah sekurang-kurangnya 10 sepuluh hari kerja dari waktu melangsungkan pernikahan. Apabila kurang dari 10 sepuluh hari kerja, harus melampirkan surat Dispensasi Nikah dari Camat setempat. 11. Bagi WNI keturunan, selain syarat-syarat tersebut dalam poin 1 sd 10 harus melampirkan foto copy akte kelahiran dan status kewrganegaraannya K1. 12. Surat keterangan tidak mampu dari LurahKepala Desa bagi mereka yang tidak mampu. b. Perkawinan Campuran 1. Akte KelahiranKenal Lahir 2. Surat tanda melapor diri STMD dari kepolisian 3. Surat Keterangan Model K ii dari Dinas Kependudukan bagi yang menetap lebih dari satu tahun. 4. Tanda lunas pajak bangsa asing bagi yang menetap lebih dari satu tahun. 5. Keterangan izin masuk sementara KIMS dari kantor imigrasi 6. Foto copy passport 7. Surat Keterangan dari kedutaanperwakilan Diplomatik yang bersangkutan. 8. Semua surat-surat yang berbahasa asing harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah resmi. 53 Pegawai Pencatat Nikah PPN yang menerima pemberitahuan kehendak nikah meneliti dan memeriksa berkas-berkas yang ada apakah sudah memenuhi syarat atau belum, apabila masih ada kekurangan syarat maka diberitahukan adanya kekurangan tersebut. Setelah itu dilakukan pemeriksaan terhadap calon suami, calon 53 Ibid Universitas Sumatera Utara 34 istri dan wali nikahnya. Jika calon suamiistri atau wali nikah bertempat tinggal di luar wilayah KUA Kecamatan dan tidak dapat hadir untuk diperiksa, maka pemeriksaannya dilakukan oleh PPN yang mewilayahi tempat tinggalnya. Apabila setelah diadakan pemeriksaan nikah ternyata tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku maka PPN berhak menolak pelaksanaan pernikahan dengan cara memberikan surat penolakan beserta alasannya. Setelah pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat maka calon suami, calon istri dan wali nikahnya menandatangani Daftar Pemeriksaan Nikah. Setelah itu yang bersangkutan membayar biaya administrasi pencatatan nikah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Setelah persyaratan dipenuhi PPN mengumumkan kehendak nikah pada papan pengumuman di KUA Kecamatan tempat pernikahan akan dilangsungkan dan KUA Kecamatan tempat tingal masing-masing mempelai. PPN tidak boleh melaksanakan akad nikah sebelum lamapau 10 hari kerja sejak pengumuman, kecuali seperti yang diatur dalam pasal 3 ayat 3 PP No. 9 Tahun 1975 yaitu apabila terdapat alasan yang sangat penting misalnya salah seorang calon mempelai akan segera bertugas keluar negeri, maka dimungkinkan yang bersangkutan memohon. Ketentuan Pelaksanaan Akad Nikah : 1. Pelaksanaan Upacara Akad Nikah - Di Balai Nikah Kantor - Di Luar Balai Nikah : Rumah calon mempelai, masjid atau gedung dll. 2. Pemeriksaan Ulang : Sebelum pelaksanaan upacara akad nikah PPNPenghulu terlebih dahulu memeriksamengadakan pengecekan ulang persyaratan nikah dan administrasinya kepada kedua calon pengantin dan walinya untuk melengkapi kolom yang belum terisi pada waktu pemeriksaan awal di kantor Universitas Sumatera Utara 35 atau apabila ada perubahan ata dari hasil pemeriksaan awal. Setelah itu PPNPenghulu menetapkan dua orang saksi yang memenuhi syarat. 4. Pemberian Izin : Sesaat sebelum akad nikah dilangsungkan dianjurkan bagi ayah untuk meminta izin kepada anaknya yang masih gadis atau anak terlebih dahulu mintamemberikan izin kepada ayah atau wali, dan keharusan bagi ayah meminta izin kepada anaknya untuk menikahkan bila anak berstatus janda. 5. Sebelum pelaksanaan ijab qabul sebagaimana lazimnya upacara akad nikah bisa didahului dengan pembacaan khutbah nikah, pembacaan istighfar dan dua kalimat syahadat. 6. Penandatanganan Akta Nikah oleh kedua mempelai, wali nikah, dua orang saksi dan PPN yang menghadiri akad nikah. 7. Pembacaan Sighat Ta’lik talak optional. 8. Penandatanganan ikrar Ta’lik Talak. 9. Penyerahan Mas kawinmahar. 10. Penyerahan Buku Nikah Kutipan Akta Nikah. 11. Nasihat Perkawinan. 12. Do’a penutup. 54 Kantor Urusan Agama KUA dalam melaksanakan bimbingan perkawinan juga melakukan pencatatan perkawinan. Dengan semakin banyaknya frekuensi tugas KUA ini diperlukan sumber daya manusia handal dan kredibel yang mampu memahami dan membenahi administrasi nikah dengan baik serta mampu mempertanggungjawabkan seluruh aktifitas kegiatan yang telah dilaksanakan di lingkungannya secara transparan. Dalam hal pencatatan perkawinan atau dalam pembuatan akta perkawinan KUA dituntut bertanggung jawab penuh terhadap akta pernikahan yang dibuatnya. Apabila akta pernikahan yang dibuat ternyata dibelakang hari mengandung masalah maka hal ini perlu dipertanyakan, apakah karena kesalahan atau kelalaian KUA atau 54 Alwi, Loc. Cit. Universitas Sumatera Utara 36 kesalahan penghadap yang tidak memberikan keterangan yang benar. Apabila akta pernikahan yang dibuat atau diterbitkan oleh KUA mengandung cacat hukum karena kelalaian maupun kesengajaan maka KUA dalam hal ini harus memberikan pertanggungjawaban secara moral dan secara hukum. Dan tentunya hal ini harus terlebih dahulu dapat dibuktikan. Dan apabila terbukti melakukan kesalahan dalam menjalankan tugasnya Pegawai KUA dapat dikenakan sanksi dan dapat diberhentikan secara tidak hormat. Menurut Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979, PNS dapat diberhentikan secara tidak hormat apabila : a. Melanggar sumpahJanji PNS, sumpahjanji jabatan Negeri atau peraturan disiplin PNS. b. Dihukum penjara, berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena dengan sengaja melakukan tindakan pidana kejahatan, yang diancam dengan pidana penjara setinggi- tingginya 4 empat tahun, atau diancam dengan pidana yang lebih berat. Disamping sebab-sebab tersebut diatas seorang PNS dapat juga diberhentikan dengan tidak hormat karena : a. Melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan. b. Melakukan tindak pidana kejahatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 161 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP, yaitu tindak pidana kejahatan berat sepert kejahatan terhadap keamanan Negara, kejahatan yang melanggar martabat presiden dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 37 c. Melakukan usaha atau kegiatan yang bertujuan mengubah Pancasila, dan Undang-undang Dasar 1945 atau terlibat dalam gerakan atau kegiatan yang menentang Negara dan atau pemerintah. 55 Oleh karena itu KUA tidak mungkin membuat suatu akta pernikahan yang mengandung cacat hukum dengan cara yang disengaja, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa diluar sepengetahuan KUA, orang atau pihak yang meminta dibuatkan akta pernikahan memberikan keterangan-keterangan dan menyerahkan surat-surat dan dokumen-dokumen palsu sehingga setelah dibuat kedalam suatu akta maka ketika dikeluarkan akta tersebut menjadi akta pernikahan yang mengandung keterangan palsu.

B. Kendala Yang Dihadapi KUA Dalam Upayanya Mengesahkan Pencatatan Perkawinan

1. Paparan Data

Dokumen yang terkait

Analisa Hukum Penetapan Ahli Waris (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1229/Pdt.G/2010/PA/Mdn)

10 177 117

Tinjauan Yuridis Pembatalan Pernikahan Akibat Menggunakan Dokumen/Keterangan Palsu (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan No. 776/Pdt.G/2009/PA/Mdn)

2 58 123

Tinjauan Yuridis Hak Dan Bagian Anak Laki-Laki (Studi Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.120/Pdt-G/2007/PA-TTD)

0 34 86

Analisis Hukum Putusan Pengadilan Agama Yang Memutuskan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah Tidak Berkekuatan Hukum (Studi Kasus : Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No. 52/Pdt.G/2008/PA-TTD jo. Putusan Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Utara No. 145/Pdt.G

3 62 135

Tinjauan Yuridis Pembatalan Putusan Arbitrase Oleh Pengadilan Negeri (Studi Kasus Perkara No. 167/Pdt.P/2000/PN-Jak.Sel)

2 51 168

Kajian Yuridis Pembatalan Penetapan Itsbat Nikah (Studi Putusan Pengadilan Agama Lumajang Nomor 2686/Pdt.G/2009/PA.Lmj)

1 23 11

BAB II KEWENANGAN KANTOR URUSAN AGAMA DALAM MEMASTIKAN KEABSAHAN IDENTITAS CALON MEMPELAI A. Tata Cara Kantor Urusan Agama Dalam Melakukan Pengesahan Pencatatan Perkawinan - Tinjauan Yuridis Pembatalan Pernikahan Akibat Menggunakan Dokumen/Keterangan Pals

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Tinjauan Yuridis Pembatalan Pernikahan Akibat Menggunakan Dokumen/Keterangan Palsu (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan No. 776/Pdt.G/2009/PA/Mdn)

0 2 29

Tinjauan Yuridis Hak Dan Bagian Anak Laki-Laki (Studi Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No.120/Pdt-G/2007/PA-TTD)

0 0 9

Tinjauan Yuridis Terhadap Proses Tuntutan Ganti Kerugian Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 2730/Pid.B/2001/PN.Mdn)

0 2 130