73
pasangan suami-istri. Atau bisa juga di tempat tinggal salah satu dari pasangan baru tersebut. Ada batas waktu pengajuan pembatalan perkawinan,
untuk perkawinan karena memalsukan identitas atau karena perkawinan terjadi karena adanya paksaan pengajuan itu dibatasi hanya dalam waktu
enam bulan setelah perkawinan terjadi. Jika sampai lebih dari enam bulan pasangan suami istri tersebut masih hidup bersama sebagai suami istri maka
hak pembatalan perkawinan dianggap gugur. Sementara itu tidak ada pembatasan waktu untuk pembatalan perkawinan suami yang telah menikah
lagi tampa sepengetahuan istri. Kapanpun pengajuan pembatalan perkawinan dapat dilakukan. Batalnya perkawinan dimulai setelah keputusan Pengadilan
mempunyai kekuatan
hukum yang
tetap dan
berlaku sejak
saat berlangsungnya perkawinan.
C. Akta Nikah Yang Dibuat Dengan Dokumen Palsu Pada Perkara Nomor 776Pdt.G2009PA Mdn
1. Sikap Pengadilan Agama Terhadap Perkara Nomor 776Pdt.G2009PA
Mdn
a. Pihak-pihak yang berperkara
Tuan JH bin SB, Umur 40 tahun, agama Islam, warganegara Indonesia, Pendidikan Sarjana, Pekerjaan PNS, beralamat di kantor KUA Kecamatan
Medan Labuhan da Jalan Medan Belawan KM.16 Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan, dalam hal ini memberikan Kuasa
Universitas Sumatera Utara
74
Kepada Tuan J, SH dan Tuan AS, SH Advokat berkantor di Jalan Bhayangkara Nomor 443 Medan selanjutnya disebut “Penggugat”.
MELAWAN 1.
Tuan S bin S, umur 37 tahun, agama Islam, warganegara Indonesia, Pendidikan SMA, Pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di JAlan
PAttimura Nomor 348 Kelurahan Petisah Barat Kecamatan Medan Barat Kota Medan, selanjutnya disebut “Tergugat I”,
2. Nyonya H binti SN, umur 37 tahun, agama Islam, warganegara Indonesia,
Pendidikan SMA, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di Jalan Pattimura Nomor 348 Kelurahan Petisah Barat Kecamatan Medan Barat
Kota Medan, selanjutnya disebut “Tergugat II;
b. Tentang Duduk Perkaranya
1. Bahwa Tergugat I dengan Tergugat II telah melaksanakan pernikahan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Medan Labuhan pada hari Rabu, tanggal 4
februari 2009 berdasarkan Kutipan Akta Nikah Nomor 06715112009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Medan Labuhan, Kota
Medan bertanggal 4 februari 2009. 2. Bahwa setelah terjadi pernikahan antara Tergugat I dengan Tergugat II sekitar
kurang lebih 1 bulan yang lalu ternyata ada seorang wanita yang mengaku sebagai istri Tergugat I wanita tersebut bernama Nyonya YM binti AS yang
selanjutnya datang ke Kantor Urusan Agama KUA kecamatan Medan
Universitas Sumatera Utara
75
Labuhan menyatakan keberatan atas pernikahan Tergugat I dan Tergugat II tersebut.
3. Bahwa keberatan wanita yang bernama YM binti AS terhadap prnikahan Tergugat I dan Tergugat II adalah disebabkan Tergugat I masih suami yang
sah , telah menikah pada hari minggu, tanggal 4 Desember 1994 berdasarkan Kutipan Akta Nikah Nomor 35013XII1994 yang dikeluarkan oleh Kantor
Urusan Agama Cilegon, Kabupaten Serang, Provinsi Jawa Barat tanggal 5 Desember 1994 dan tidak ada bukti-bukti lain yang menyatakan telah terjadi
perceraian antara YM binti AS dengan Tergugat I di Pengadilan Agama. 4. Bahwa meskipun surat keterangan untuk nikah atas nama Tergugat I dengan
model N1, N2, dan N4 yang dikeluarkan oleh Kepala kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan bernomor 474.217KM-12009 yang menyatakan
Tergugat 1 berstatus duda dengan menggunakan Model N6 yakni surat keterangan kematian istri dari Kelurahan yang sama hal ini ternyata Tergugat
I telah melakukan pemalsuan identitas yang ternyata YM binti AS selaku istri dari Tergugat I masih hidup.
5. Bahwa atas keberatan YM binti AS selaku istri sah tergugat I terhadap pernikahan Tergugat I dengan Tergugat II meskipun dilakukan secara syariat
Islam dan berdasarkan Undang-undang Negara oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Labuhan namun pernikahan tersebut tidak sesuai dengan
maksud pasal 43 dan 44 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975.
Universitas Sumatera Utara
76
6. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka Penggugat memohon kepada, Bapak Ketua Pengadilan Agama dan Majelis Hakim untuk
menetapkan hari persidangan dan memanggil Penggugat dan para Tergugat untuk seterusnya menjatuhkan putusan yang amar sebagai berikut:
a. Mengabulkan gugatan penggugat. b. Membatalkan pernikahan Tergugat I Tuan S bin S dengan tergugat II
Nyonya H bin SN yang telah berlangsung di kantor urusan Agama Medan Labuhan pada hari Rabu tanggal 4 Februari 2009.
c. Menyatakan buku Kutipan Akta Nikah Nomor 06715112009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Medan Labuhan Kota Medan
tertanggal 4 Februari 2009 tidak berkekuatan Hukum. d. Membebankan biaya perkara sesuai dengan peraturan yang berlaku atau :
Apabila Majelis hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil- adilnya ex aequo et bono.
Menimbang, bahwa untuk pemeriksaan perkara ini kepada Penggugat dan tergugat I dan tergugat II telah dilakukan pemanggilan secara resmi dan patut untuk
menghadap di persidangan dan terhadap panggilan mana Penggugat melalui kusanya telah hadir di persidangan sementara Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah hadir
dan tidak ada mengutus wakil atau kuasanya menghadap di persidangan. Menimbang, bahwa acara mediasi tidak dapat dolaksanakan oleh kerena
Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah hadir di Persidangan yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
77
Menimbang, bahwa proses pemeriksaan persidangan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah ahdir sehingga jawabannya tidak dapat didengar di persidangan.
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, penggugat telah mengajukan bukti tertulis berupa :
1. Foto copy
Duplikat kutipan
Akta nikah
Nomor KK.02.15K-
6PW.012482009 tertanggal 11 Juni 2009 atas nama Tergugat I dengan Tergugat II yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan
Medan Labuhan Kota Medan, bukti tersebut telah dinazegelend dan telah dilegalisir Panitera Pengadilan Agama Medan, serta telah diperlihatkan
aslinya di persidangan, kemudian diparaf dan diberi tanda P-1 2. Foto copy surat keterangan untuk nikah model N1, surat keterangan asal
usul model N2, surat keterangan tentang orang tuamodel N4 atas nama H dan surat keterangan kematian suamiistri model N6 atas nama S yang
dikeluarkan oleh Kepala Kelurahan Martubung Kota Medan, bukti tersebut telah dinazegelend dan telah dilegalisir Panitera Pengadilan Agama Medan,
serta telah diperlihatkan aslinya di persidangan, kemudian diparaf dan diber tanda P-2
3. Foto copy Surat Keterangan untuk nikah model N1, Surat keterangan asal usul model N2, Surat keterangan tentang orang tua model N4 atas nama S
dan Surat Keterangan kematian suamiistri model N6 atas nama Y yang
Universitas Sumatera Utara
78
dikeluarkan oleh Kepala kelurahan Martubung Kota Medan, bukti tersebut telah dinazegeland dan telah dilegalisir Panitera Pengadilan Agama Medan,
serta telah diperlihatkan aslinya di persidangan, kemudian diparaf dan diberi tanda P-3
4. Foto copy buku kutipan akta nikah Nomor 35013XII94 tertanggal 5 Desember 1994 atas nama tergugat I dengan YM yang dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Cilegon Kabupaten Serang Propinsi Jawa Barat, bukti tersebut telah dilegalisir Panitera Pengadilan Agama Medan,
serta telah diperlihatkan aslinya di persidangna, kemudian diparaf dan diberi tanda P-4
Menimbang, bahwa selain bukti tertulis penggugat juga mengajukan dua orang saksi sebagai berikut :
1. Suhaimi Bin Muhammad Saleh, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan P3N, alamat K.L Yos Sudarso Lingkungan I Bahari Kelurahan Martubung
Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Labuhan Kota Medan dibawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan penggugat yaitu kepala KUA Kecamatan
Medan Labuhan, sedangkan saksi adalah seorang P3N diwilayah hukum Kecamatan Medan Labuhan.
Bahwa sebelumnya saksi tidak kenal dengan Tergugat I dan Tergugat II.
Universitas Sumatera Utara
79
Bahwa ketika datang kerumah saksi, Tergugat I dan Tergugat II
menyatakan diri ingin menikah.
Bahwa saksi mengetahui tempat tinggal Tergugat I dengan Tergugat II berdasarkan surat-surta persyartan menikah yang dibawa dari Kelurahan
tempat tinggal Tergugat I dan Tergugat II.
Bahwa yang menikahkan Tergugat I dan Tergugat II adalah saksi sendiri dengan berwalikan orang tua Tergugat II.
Bahwa Tergugat I dengan Tergugat II menikah dirumah saksi sendiri.
Bahwa
saksi mendukung
gugatan penggugat
lain membatalkan
pernikahan Tergugat I dan Tergugat II, karena Tergugat I ternyata telah memalsukan identitasnya karena Tergugat I masih mempunyai istri yang
bernama YM.
Bahwa benar YM telah mendatangi Kantor KUA Kecamatan Medan Labuhan dan menyatakan keberatan atas pernikahan Tergugat I dan
Tergugat II.
Bahwa ketika
YM datang,
yang bersangkutan
membuktikan perkawinannya dengan Tergugat I dan menujukkan kutipan buku nikah
asli dan belum pernah bercerai.
Bahwa YM mengetahui pernikahan Tergugat I dan Tergugat II berdasarkan kecurigaannya dan juga dari informasi yang ia dapatkan.
Universitas Sumatera Utara
80
2. Nurhayati Binti Yamin, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, alamat K.L Yos Sudarso Lingkungan I Bahari Kelurahan Martubung
Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan, dibawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan penggugat yaitu Kepala kUA Kecamatan
Medan Labuhan, sedangkan saksi adalah istri P3N diwilayah hukum Kecamatan Medan Labuhan.
Bahwa sebelumnya saksi tidak kenal dengan Tergugat I dan Tergugat II.
Bahwa ketika datang kerumah saksi, Tergugat I dan Tergugat II
menyatakan diri ingin menikah.
Bahwa saksi mengetahui tempat tinggal tergugat I dan Tergugat II berdasarkan surat-surat persyaratan menikah yang dibawa dari Kelurahan
tempat tinggal Tergugat I dan Tergugat II.
Bahwa yang menikahkan Tergugat I dan Tergugat II adalah suami saksi sendiri dengan berwalikan orang tua Tergugat II.
Bahwa tergugat I dengan Tergugat II menikah dirumah saksi sendiri.
Bahwa ketika pernikahan berlangsung saksi juga bertindak sebagai saksi
pernikahan Tergugat I dan Tergugat II.
Bahwa saksi mendukung gugatan penggugat yang ingin membatalkan pernikahan Tergugat I dan Tergugat II, karena Tergugat I telah
memalsukan identitasnya.
Universitas Sumatera Utara
81
Bahwa ternyata Tergugat I masih mempunyai istri yang masih hidup
bernama YM.
Bahwa benar YM telah mendatangi Kantor KUA Kecamatan Medan Labuhan dan menyatakan keberatan atas pernikahan Tergugat I dan
Tergugat II.
Bahwa ketika
YM datang,
yang bersangkutan
membuktikan perkawinannya dengan Tergugat I dan menunjukkan kutipan buku nikah
asli dan belum pernah bercerai.
Bahwa saksi mengetahui kedatangan YM ke Kantor KUA Medan Labuhan, berdasarkan pengakuan dari pegawai-pegawainya dan juga dari
suami saksi sendiri.
Bahwa YM mengetahui pernikahan Tergugat I dengan Tergugat II berdasarkan kecurigaannya dan juga dari informasi yang ia dapatkan
sendiri. Menimbang, bahwa untuk singkatnya maka semua berita acara dalam
persidangan perkara ini harus dianggap telah termasuk dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini.
c. Mengenai Hukumnya
Menimbang, bahwa gugatan penggugat adalah bermaksud dan bertujuan sebagaimana telah diuraikan di atas.
Universitas Sumatera Utara
82
Menimbang, bahwa tergugat I dan tergugat II yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan,
tidak hadir dan tidak ada menunjuk orang lain sebagai wakil atau kuasanya dan ketidak hadirannya tersebut
bukan karena suatu alasan yang sah, dengan demikian berdasarkan ketentuan pasal 149 ayat 1 RBg Majelis telah dapat memeriksa dan memutus perkara ini dengan
tanpa hadirnya Tergugat Verstek; Menimbang, bahwa guna memenuhi ketentuan pasal 82 ayat 1 dan 4
Undang-undang No. 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2006, Majelis Hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar berdamai dengan
TergugatI dan Tergugat II, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa atas gugatan penggugat tersebut penggugat telah dapat
membuktikan dalil gugatannya bahwa, status tergugat I memang bukan duda mati melainkan masih terikat hubungan perkawinan dengan istri pertama yang bernama
Yuli Marnis. Menimbang, bahwa penggugat mengetahui status diri tergugat
I yang sebenarnya sekitar satu bulan sebelum gugatan penggugat diajukan ke Pengadilan
Agama Medan, dimana ketika itu isteri tergugat I yang bernama Yuli Marnis telah mendatangi kantor penggugat, dan menunjukkan Kutipan buku nikah asli tentang
milik Yuli Marnis dengan tergugat I serta menyatakan keberatan atas pernikahan
tergugat I dengan Tergugat II.
Universitas Sumatera Utara
83
Menimbang, bahwa yang menjadi alasan pokok sehingga penggugat mengajukan gugatan pembatalan perkawinan ialah karena penggugat merasa tertipu
oleh tergugat I yang telah memalsukan identitasnya. Menimbang, bahwa atas dasar gugatan penggugat, majelis hakim berpendapat
yakni ketentuan yang menjadi dasar pertimbangan memeriksa dan memutus perkara ini ialah Pasal 71 a Kompilasi Hukum Islam, bahwa suatu perkawinan dapat
dibatalkan apabila seorang suami melakukan poligami tanpa izin Pengadilan Agama. Menimbang, bahwa aturan tambahan lainnya ialah seorang
pejabat yang
menikahkan dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan apabila pada waktu berlangsungnya perkawinan terjadi penipuan dari salah seorang suami atau
isteri. Menimbang, bahwa fakta kejadian di dalam perkara ini ialah tergugat I
terbukti masih mempunyai ikatan perkawinan dengan istri pertama yang bernama Yuli Marnis, dan tergugat I tidak memproleh izin poligami.
Menimbang, bahwa terbukti yakni tergugat memalsukan identitasnya sebagai duda mati, karena ternyata isteri pertama yang bernama Yuli Marnis masih hidup
dan telah bertemu langsung dengan penggugat serta membuktikan perkawinannya dengan tergugat I dengan menunjukkan bukti perkawinannya dihadapan penggugat.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka gugatan penggugat agar perkawinan Tergugat I dengan tergugat II dibatalkan, dapat
dikabulkan.
Universitas Sumatera Utara
84
Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan hukum berupa perkawinan Tergugat I dengan tergugat II dibatalkan, maka Kutipan Akta Nikah yang menjadi
dasar perkawinan tersebut di bawah Nomor : 06715112009 tertanggal 4 Februari 2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Medan Labuhan, Kota
Medan, tidak berkekuatan hukum. Mengingat, Pasal 22 UU Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 37 PP Nomor 9
Tahun 1975.
Mengingat, Pasal 71 dan 72 Kompilasi Hukum Islam. Mengingat, bunyi pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta dalil-dalil hukum yang berkenaan dengan perkara ini; MENGADILI
1. Menyatakan bahwa Tergugat I dan tergugat II yang telah dipanggil secara resmi dan patut tidak pernah hadir ;
2. Mengabulkan gugatan penggugat dengan verstek; 3. Membatalkan perkawinan Tergugat I S bin S dengan tergugat II H binti
SN yang telah dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 04 Pebruari 2009 di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.
4. Menyatakan buku Kutipan Akta Nikah Nomor: 06715112009 tertanggal 4 Februari 2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan
Medan Labuhan, Kota Medan, tidak berkekuatan hukum;
Universitas Sumatera Utara
85
5. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini diperhitungkan sebesar Rp. 681.000,-enam ratus
delapan puluh satu ribu rupiah.
2. Analisa Kasus
Peradilan Agama merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan khususnya bagi yang beragama Islam. Sebagaimana kita
ketahui bahwa salah satu bentuk Negara demokrasi modern adalah susunan kekuasaan Negaranya terdiri dari tiga bagian yaitu, eksekutif, legislative dan
yudikatif, tak terkecuali Indonesia. Dalam hal ini lembaga Peradilan Agama merupakan bagian dari kekuasaan yudikatif yang tetap menginduk kepada Mahkamah
Agung kedudukannya sederajad dengan Pengadilan Negeri. No.3 Tahun 2006. Jo. Undang-undang No. 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama yang berbunyi :
“Peradilan Agama merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur
dalam undang-undang ini”. Berdasarkan kasus diatas maka :
a. Menurut penulis perkawinan yang dilakukan oleh Tergugat I dan
Tergugat II adalah tidak sah walaupun sebelumnya perkawinan mereka sah, tetapi dengan terbukti adanya pemalsuan keterangan dan dokumen
yang dilakukan Tergugat I maka perkawinan tersebut tidak sah.
Universitas Sumatera Utara
86
b. Menurut penulis disini istri secara tegas menyatakan keberatannya dan
untuk memperkuat dalilnya tersebut Istri Tergugat I telah mengajukan bukti-bukti untuk membela diri dan memperthankan kepentingannya.
Artinya kedua belah pihak antara Penggutgat dan Tergugat mempunyai hak yang sama di hadapan hakim untuk didengar keterangannya dan
diperlihatkan hak-haknya. Dalam pustusan ini Pengadilan Agama berusaha mengembalikan hak Istri dan nama baik KUA yang telah
dirugikan oleh Tergugat I. c.
Dengan adanya
pemalsuan identitas
dalam kasus
diatas, maka
permohonan pembatalan perkawinan dikabulkan oleh Hakim pengadilan Agama dikarenakan perkawinan antara Tergugat I dan Tergugat II
terdapat unsur-unsur yang merugikan pihak lain yaitu Istri sah dari tergugat
I sehingga
perkawinannya cacat
hukum yaitu
dengan menggunakan identitas palsu. Kasus tersebut baru diketahui setelah
adanya laporan
dari Istri
sah Tergugat
yang mengetahui
dari kecurigaannya dan dari informasi yang ia dapatkan. Dalam hal ini
Tergugat I menyatakan berstatus duda dengan menyertakan surat kematian Istri sehingga pada saat perkawinan akan berlangsung KUA
tidak mengetahui pemalsuan identitas yang dilakukan oleh Tergugat I. Dan dalam hal ini penulis bisa menyimpulkan bahwa faktor menyimpang
yang menyebabkan pembatalan perkawinan Antara Tergugat I dan Tergugat II adalah :
Universitas Sumatera Utara
87
1 Adanya pemalsuan keterangan dan identitas yang dilakukan Tergugat
I sehingga menimbulkan kerugian bagi banyak pihak, yaitu KUA dan Istri Tergugat I.
2 Tidak efektifnya pemeriksaan dan prosedur perkawinan yang
dilakukan oleh Petugas Pencatat Nikah yakni KUA. Karena Tergugat dengan mudah memanipulasi identitas palsu dengan menyatakan
Tergugat I adalah seorang duda yang ditinggal mati istrinya. Seandainya Kepala Kantor Urusan Agama meneliti dengan seksama
termasuk mencari informasi yang akurat, pastilah akan diketahui kejanggalan dan tidak akan menyetujui perkawinan yang akan
dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II sehingga tidak akan merugikan banyak pihak.
3 Adanya sikap atau perilaku Tergugat I yang mengakibatkan
hancurnya rumah tangga bertentangan dengan kedudukannya sebagi seorang suami.
Universitas Sumatera Utara
88
BAB IV SANKSI YANG DIBERIKAN KEPADA PENGHADAP YANG