7 kembali, mudah terdegradasi secara alami, dan dapat me-recovery minyak Karan
et al., 2011. Sorben dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu organik alami kapas, jerami, rumput kering, serbuk gergaji, anorganik alami lempung,
vermiculite, pasir dan sintetis busa poliuretan, polietilen, polipropilen dan serat nilon Asip et al., 2008.
2.1.1. Proses Aktivasi
Proses aktivasi adalah perlakuan terhadap suatu bahan atau material sehingga bahan atau material tersebut mengalami perubahan sifat, baik fisika atau
kimia, yang dapat berpengaruh terhadap kapasitas sorpsinya Sembiring dan Sinaga, 2003. Proses aktivasi dibagi menjadi dua yaitu aktivasi fisik dan aktivasi
kimia. Aktivasi fisik dapat didefinisikan sebagai proses memperluas pori dengan bantuan panas, uap air dan gas CO
2
. Aktivasi fisik dilakukan dengan pemanasan kalsinasi Affandi dan Hadisi, 2011. Pemanasan ini bertujuan untuk
menguapkan air yang terperangkap dalam pori-pori sehingga jumlah pori dan luas permukaan spesifiknya bertambah Agus, 2010. Sedangkan aktivasi kimia
merupakan aktivasi dengan pemakaian bahan kimia yang dinamakan bahan pengaktivasi untuk membersihkan permukaan pori, membuang senyawa pengotor,
mengatur kembali letak atom yang dipertukarkan. Prinsip aktivasi secara kimiawi ini adalah penambahan pereaksi tertentu sehingga didapatkan pori-pori yang
bersih aktif. Sembiring dan Sinaga, 2003.
8
2.1.2. Sorpsi
Sorpsi dapat berupa adsorpsi maupun absorpsi. Adsorpsi merupakan suatu proses penyerapan oleh padatan tertentu terhadap zat tertentu yang terjadi pada
permukaan zat padat karena adanya gaya tarik atom atau molekul pada permukaan zat padat tanpa meresap ke dalam Atkins, 1999. Sedangkan absorpsi merupakan
suatu proses penyerapan yang menyebabkan suatu partikel terperangkap kedalam struktur suatu media dan seolah-olah menjadi bagian dari keseluruhan media
tersebut. Dengan kata lain, pada proses adsorpsi, proses penyerapan terjadi pada permukaan adsorben, sedangkan pada proses absorpsi, proses penyerapan terjadi
hingga masuk ke dalam pori-pori absorben. Menurut Giles dalam Osipow 1962, yang bertanggungjawab terhadap adsorpsi adalah gaya tarik van der waals,
pembentukan ikatan hidrogen, pertukaran ion dan pembentukan ikatan kovalen. Faktor-faktor yang mempengaruhi sorpsi menurut Gaol 2001, yaitu :
1. Jenis sorbat, dapat ditinjau dari : a. Ukuran molekul sorbat, rongga tempat terjadinya sorpsi dapat dicapai melalui
ukuran yang sesuai, sehingga molekul-molekul yang bisa diserap adalah molekul-molekul yang berdiameter sama atau lebih kecil dari diameter pori
sorben. b. Polaritas molekul sorbat, apabila diameter sama, molekul-molekul sorbat yang
kepolarannya sama dengan sorben dapat lebih mudah diserap daripada molekul-molekul yang kepolarannya berbeda, sehingga molekul-molekul
sorbat yang jenis kepolarannya lebih mirip atau lebih kuat terhadap sorben bisa menggantikan molekul-molekul sorbat yang telah diserap, yang memiliki
kepolaran yang kurang kuat terhadap sorben.