Variasi Waktu Pendinginan Serbuk Gergaji

33 serbuk gergaji Pari et al., 1996. Pengikatan molekul air oleh sorben dapat menutup pori sorben serbuk gergaji atau sisi aktif dari sorben serbuk gergaji dan menghalangi menempelnya molekul dari minyak mentah pada permukaan pori tersebut sehingga dapat menurunkan kapasitas sorpsi dari sorben. Jadi, waktu pendinginan optimum dalam proses pendinginan sorben serbuk gergaji adalah 30 menit.

4.3. Variasi Suhu Pemanasan Serbuk Gergaji

Suhu pemanasan serbuk gergaji mempengaruhi kapasitas sorpsi sorben terhadap minyak mentah. Hasil penelitian dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Pengaruh Pemanasan Serbuk Gergaji yang Berukuran Lebih Besar dari 355 µm Selama 30 Menit dan Didinginkan dengan Es Selama 30 Menit terhadap Kapasitas Sorpsi Minyak Mentah Serbuk gergaji yang digunakan adalah serbuk gergaji dengan ukuran partikel lebih besar dari 355 µm yang dipanaskan selama 30 menit dengan variasi suhu 105, 200, 250 dan 300 o C. Setelah dipanaskan serbuk gergaji tersebut didinginkan 34 menggunakan es selama 30 menit, kecuali serbuk gergaji yang dipanaskan pada suhu 105 o C. Serbuk gergaji yang dipanaskan pada suhu 105 o C tidak didinginkan menggunakan es karena serbuk gergaji yang dipanaskan pada suhu 105 o C dijadikan sebagai kontrol. Peningkatan kapasitas sorpsi yang terjadi seiring dengan meningkatnya suhu pemanasan 105, 200, 250 dan 300 o C, dengan kapasitas sorpsi untuk masing-masing suhu adalah 6,0966 ; 6,4175 ; 7,9123 ; 9,1377 g minyakg sorben disebabkan pemanasan yang dilakukan pada sorben dapat membuka dan memperbesar ukuran pori sorben, serta menguapkan material-material volatil dan zat-zat pengotor yang tidak diinginkan sehingga akan terbentuk rongga-rongga kosong atau pori-pori yang dapat berfungsi sebagai sorben Hidayah et al., 2012. Selain itu pemanasan sorben dapat menyebabkan energi partikel dalam sorben bertambah besar sehingga setiap partikel bergerak lebih cepat, sehingga jarak antar partikel semakin jauh. Jarak antar partikel yang semakin jauh menyebabkan pori sorben membuka dan membesar, sehingga semakin tinggi suhu pemanasannya, maka semakin besar juga luas permukaan pori sorben Chang, 2005. Kenaikan temperatursuhu aktivasi dapat meningkatkan luas permukaan spesifik dari sorben Raharjo, 1997. Semakin besar luas pori sorben mempengaruhi kapasitas sorpsi minyak mentah. Luas permukaan pori yang besar menyebabkan molekul dari minyak mentah banyak yang menempel pada permukaan pori sehingga kapasitas sorpsi sorben terhadap minyak mentah meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pemanasan. Pemanasan yang dilakukan pada sorben berpengaruh terhadap keberadaan gugus fungsi pada sorben. Hal ini berhubungan dengan energi ikatan pada masing- 35 masing gugus fungsi. Gugus fungsi yang memiliki energi ikatan terendah akan putus terlebih dahulu. Energi ikatan masing-masing gugus fungsi yang terdapat pada serbuk gergaji pada suhu 25 o C 1 atam dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Energi Ikatan Rata-rata Chang, 2005 Ikatan Energi Ikatan rata-rata kJmol C –H 414 C –C 347 C=C 620 C –O 351 C=O 745 O-H 460 H-H 436,4 Tabel 3 menunjukkan energi ikatan rata-rata dari gugus fungsi C-H, C-C, C=C, C-O, C=O, O-H dan H-H sehingga bisa diasumsikan urutan gugus fungsi yang ikatannya paling mudah terputus hingga yang ikatannya paling sulit untuk terputus pada serbuk gergaji adalah C-C, C-O, C-H, H-H, O-H, C=C dan C=O. Akan tetapi, pemutusan ikatan tidak hanya dilihat dari energi ikatan pada gugus fungsi tapi juga dilihat dari posisi gugus fungsi tersebut. Apabila suatu gugus fungsi energi ikatannya kecil tapi terletak di dalam struktur dengan bentuk sterik, maka gugus fungsi tersebut tidak akan terputus. Sebaliknya, gugus fungsi yang terdapat di bagian luar struktur akan lebih mudah terputus Fessenden dan Fessenden, 1997. Proses pemanasan menyebabkan pemutusan ikatan yang terjadi semakin banyak. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya berat serbuk gergaji setelah diberi perlakuan pemanasan yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Serbuk Kayu Gergajian Sebagai Campuran Gipsum Untuk Pembuatan Plafon Dengan Bahan Pengikat Lateks Akrilik

7 89 71

Pemanfaatan jerami padi sebagai sorben minyak mentah dengan aktivasi kimia

1 7 81

PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON (Albizia falcataria) DAN KOTORAN KAMBING SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan Kotoran Kambing Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Effec

0 4 20

PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON (Albizia falcataria) DAN KOTORAN KAMBING SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan Kotoran Kambing Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Effec

0 2 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan Kotoran Kambing Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Effective microorganism-4 (EM4).

0 2 4

Daftar Pustaka Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan Kotoran Kambing Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Effective microorganism-4 (EM4).

1 11 4

PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON (Albizia falcataria) DAN BEKATUL SEBAGAI MEDIA TANAM Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) Dan Bekatul Sebagai Media Tanam Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus )

0 1 14

PENDAHULUAN Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) Dan Bekatul Sebagai Media Tanam Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus ) Dengan Penambahan Serbuk Sabut Kelapa (Cocos nucifera).

0 2 8

PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON (Albizia falcataria) DAN BEKATUL SEBAGAI MEDIA TANAM Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) Dan Bekatul Sebagai Media Tanam Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus )

0 2 17

Penambahan Ampas Tebu dan Jerami Padi pada Medium Tanam Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia chinensis) terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) The Addition of Sugarcane Bagasse and Rice Straw on Sengon (Albizia chine

0 0 8