Serbuk Gergaji Kayu Sengon Albizia chinensis

12 Sedangkan klasifikasi ilmiah kayu sengon dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Klasifikasi Ilmiah Kayu Sengon Kerajaan Plantae Divisi Spermatophyta Subdivisi Angiospermae Kelas Dicotyledoneae Ordo Fabales Famili Fabaceae Subfamili Mimosoideae Genus Albizia Spesies A. chinensis

2.3. Selulosa

Selulosa merupakan komponen utama penyusun dinding sel tanaman. Kandungan selulosa pada dinding sel tanaman tingkat tinggi sekitar 35-50 dari berat kering tanaman. Selulosa merupakan polimer glukosa dengan ikatan β-1,4 glukosida dalam rantai lurus. Bangun dasar selulosa berupa suatu selobiosa yaitu dimer dari glukosa. Rantai panjang selulosa terhubung secara bersama melalui ikatan hidrogen dan gaya van der waals Perez et al., 2002. Selulosa merupakan polisakarida yang terdiri atas satuan-satuan dan mempunyai massa molekul relatif yang sangat tinggi, tersusun dari 2.000-3.000 glukosa. Ikatan β-1,4 glukosida pada serat selulosa dapat dipecah menjadi monomer glukosa dengan cara hidrolisis asam atau enzimatis. Selulosa murni mengandung 44,4 C; 6,2 H dan 49,3 O. Rumus empiris selulosa adalah C 6 H 10 O 5 n , dengan banyaknya satuan glukosa yang disebut dengan derajat polimerisasi DP, jumlahnya antara 1.200-10.000 dan panjang molekul sekurang-kurangnya 5000 nm. Berat rata-rata molekul selulosa sekitar 400.000, sedangkan panjangnya tergantung cara pengisolasiannya. Selulosa hampir tidak pernah ditemui dalam keadaan murni di alam, melainkan 13 selalu berikatan dengan bahan lain seperti lignin dan hemiselulosa. Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai bahan pembentuk dinding sel dan serat tumbuhan. Molekul selulosa merupakan mikrofibil dari glukosa yang terikat satu dengan lainnya membentuk rantai polimer yang sangat panjang Sjostrom, 1995. Berdasarkan derajat polimerisasi DP dan kelarutan dalam senyawa natrium hidroksida NaOH 17,5, selulosa dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu: 1. Alfa selulosa adalah selulosa berantai panjang, tidak larut dalam larutan NaOH 17,5 atau larutan basa kuat dengan DP derajat polimerisasi 600- 1500. Alfa selulosa dipakai sebagai penduga dan atau penentu tingkat kemurnian selulosa. 2. Beta selulosa adalah selulosa berantai pendek, larut dalam NaOH 17,5 atau basa kuat dengan DP 15-90, dapat mengendap bila dinetralkan. 3. Gamma selulosa adalah sama dengan beta selulosa, tetapi DP-nya kurang dari 15. Selain itu ada yang disebut Hemiselulosa dan Holoselulosa yaitu : 1. Hemiselulosa adalah polisakarida yang bukan selulosa, jika dihidrolisis akan menghasilkan D-manova, D-galaktosa, D-xylosa, L-arabinosa dan asam uranat. 2. Holoselulosa adalah bagian dari serat yang bebas dari sari dan lignin, terdiri dari campuran semua selulosa dan hemiselulosa. Sifat-sifat selulosa terdiri dari sifat fisika dan sifat kimia. Selulosa dapat terdegradasi oleh hidrolisa, oksidasi, fotokimia maupun secara mekanis sehingga berat molekulnya menurun. Selulosa tidak larut dalam air, larutan asam, alkali encer maupun pelarut organik seperti benzene, alkohol, eter dan kloroform. 14 Selulosa larut dalam asam sulfat 72, asam klorida 44, serta asam forfat 85

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Serbuk Kayu Gergajian Sebagai Campuran Gipsum Untuk Pembuatan Plafon Dengan Bahan Pengikat Lateks Akrilik

7 89 71

Pemanfaatan jerami padi sebagai sorben minyak mentah dengan aktivasi kimia

1 7 81

PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON (Albizia falcataria) DAN KOTORAN KAMBING SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan Kotoran Kambing Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Effec

0 4 20

PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON (Albizia falcataria) DAN KOTORAN KAMBING SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan Kotoran Kambing Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Effec

0 2 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan Kotoran Kambing Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Effective microorganism-4 (EM4).

0 2 4

Daftar Pustaka Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan Kotoran Kambing Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Effective microorganism-4 (EM4).

1 11 4

PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON (Albizia falcataria) DAN BEKATUL SEBAGAI MEDIA TANAM Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) Dan Bekatul Sebagai Media Tanam Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus )

0 1 14

PENDAHULUAN Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) Dan Bekatul Sebagai Media Tanam Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus ) Dengan Penambahan Serbuk Sabut Kelapa (Cocos nucifera).

0 2 8

PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON (Albizia falcataria) DAN BEKATUL SEBAGAI MEDIA TANAM Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) Dan Bekatul Sebagai Media Tanam Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus )

0 2 17

Penambahan Ampas Tebu dan Jerami Padi pada Medium Tanam Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia chinensis) terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) The Addition of Sugarcane Bagasse and Rice Straw on Sengon (Albizia chine

0 0 8