Pendekatan Saintifik Landasan Teori

lingkungan sosialnya dalam menentukan keberhasilan. Karakteristik cara berpikir peserta didik dalam penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan dalam De Porter Hernacki 2003: 124 dibagi atas empat tipe, yaitu tipe sekuensial konkret SK, tipe sekuensial abstrak SA, tipe acak abstrak AA, dan tipe acak konkret AK.

2.1.5 Pendekatan Saintifik

Pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan pembelajaran yang berbasis proses keilmuan. Proses pembelajaran pada pendekatan saintifik menyentuh tiga ranah, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Deskripsi langkah pembelajaran pendekatan saintifik yang tertuang pada lampiran Permen No.103 Tahun 2014 Permendikbud, 2014:5 diuraikan pada tabel 2.2 sebagai berikut. Tabel 2.2 Deskripsi Langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik No Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar 1. Mengamati observing Mengamati dengan indra membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton dan sebagainya dengan atau tanpa alat. Perhatian pada waktu mengamati suatu objekmembaca suatu tulisanmendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu on task yang digunakan untuk mengamati. 2. Menanya questioning Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik. diketahui, atau sebagai klarifikasi. 3. Mengumpulkan informasi mencoba experimenting Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi,mendemonstras ikan, meniru bentuk gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasimenambahi mengembangkan. Jumlah dan kualitas sumber yang dikajidigunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumenalat yang digunakan untuk mengumpulkan data. 4. MenalarMenga- sosiasi associating Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomenainformasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan. Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua faktakonsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua aktakonsepteori, menyintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis faktakonsepteori pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan faktakonsepteori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsepteoripendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber. 5. Mengomunikasi- kan Menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, Menyajikan hasil kajian dari mengamati sampai communicating atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan. menalar dalam bentuk tulisan grafis, media elektronik, multimedia dan lain-lain.

2.1.6 Materi Bangun Ruang Sisi Datar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pendekatan Pembelajaran Model Eliciting Activities (Meas) Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi Eksperimen Di Smp Negeri 178 Jakarta)

2 25 225

Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Metaphorical Thinking

3 24 196

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CORE DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA

12 128 489

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KARAKTERISTIK CARA BERPIKIR SISWA DALAM MODEL PROBLEM BASED LEARNING

14 61 344

“Pengaruh Pendekatan Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa”,

1 16 193

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKPAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK DI MAN YOGYAKARTA 2 KELAS X.

0 0 147

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS TEORI KECERDASAN MAJEMUK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII.

0 0 64

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MASALAH OPEN ENDED DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN RASA INGIN TAHU PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 2 WATES KULON PROGO.

0 0 65

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Quantum terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik

0 3 11