communicating atau grafik;
menyusun laporan
tertulis; dan
menyajikan laporan
meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.
menalar dalam bentuk tulisan
grafis, media
elektronik, multimedia
dan lain-lain.
2.1.6 Materi Bangun Ruang Sisi Datar
Bangun ruang sisi datar terdiri atas kubus, balok, prisma tegak, dan limas. Kompetensi dasar pada materi bangun ruang sisi datar antara lain menentukan
luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas; menaksir dan menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang yang tidak beraturan
dengan menerapkan geometri dasarnya. Namun dalam penelitian ini hanya akan dibahas luas permukaan dan volume dari kubus dan balok sebagai fokus
penelitian. Berikut ini uraian tentang materi luas permukaan dan volume dari kubus dan balok.
2.1.6.1 Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli toleransi, gotongroyong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya KI 3 : Memahami
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak
menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandangteori
2.1.6.2 Kompetensi Dasar :
3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas
2.1.6.3 Alokasi Waktu : 8 x 40 menit 3 x pertemuan
2.1.6.4 Materi :
2.1.6.4.1 Kubus
Gambar 2.1 tersebut menunjukkan sebuah bangun ruang yang semua sisinya berbentuk persegi dan semua rusuknya sama panjang. Bangun ruang
seperti itu dinamakan kubus Agus, 2008:184. Menurut Nuharini Wahyuni 2008:203, kubus adalah bangun ruang yang dibentuk oleh enam sisi berbentuk
persegi yang kongruen. a
Luas Permukaan Kubus
Gambar 2.1 Model Kubus ABCD.EFGH
Luas permukaan kubus adalah jumlah seluruh luas sisi kubus. Nuharini Wahyuni 2008:213 menyatakan untuk mencari luas kubus, berarti sama saja
dengan menghitung luas jaring-jaring kubus tersebut yang terdiri atas 6 buah persegi yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Karena panjang setiap rusuk
kubus pada Gambar 2.1 adalah s satuan panjang, maka luas setiap sisi kubus sama dengan s
2
satuan luas. Jelas bahwa luas permukaan kubus sama dengan 6 x s
2
= 6s
2
satuan luas.
b Volume Kubus
Misalkan, sebuah bak mandi yang berbentuk kubus memiliki panjang rusuk 1,2 m. Jika bak tersebut diisi penuh dengan air, berapakah volume air yang
dapat ditampung? Untuk mencari solusi permasalahan ini, kamu hanya perlu menghitung volume bak mandi tersebut Agus, 2008:190.
Gambar 2.2 menunjukkan bentuk-bentuk kubus dengan ukuran berbeda. Kubus pada Gambar 2.2 a merupakan kubus satuan. Kubus satuan memiliki
volume 1 satuan volume . Menurut Clemens, O’Daffer, Cooney 1983:444, jika
ℎ � � � = 6
2
� � ℎ
Gambar 2.2 Kubus satuan dan Partisi Kubus
benda padat merupakan gabungan dari dua benda padat lain, maka volumenya merupakan penjumlahan dari dua benda padat yang membentuknya. Untuk
membuat kubus pada Gambar 2.3 b, diperlukan 2 x 2 x 2 = 8 kubus satuan sehingga volumenya adalah 8 satuan volume, sedangkan untuk membuat kubus
pada Gambar 2.3 c, diperlukan 3 x 3 x 3 = 27 kubus satuan sehingga volumenya adalah 27 satuan volume. Dengan demikian, volume atau isi suatu kubus dapat
ditentukan dengan cara mengalikan panjang rusuk kubus tersebut sebanyak tiga kali. Sehingga:
= = Keterangan:
V = volume, dan s = panjang rusuk kubus.
2.1.6.4.2 Balok
Bangun ruang ABCD.EFGH pada gambar 2.3 memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya, dengan setiap sisinya berbentuk
persegi panjang. Bangun ruang seperti ini disebut balok Agus, 2008:192. Menurut Nuharini Wahyuni 2008:203, balok adalah bangun ruang yang
Gambar 2.3 Model Balok ABCD.EFGH
dibentuk oleh tiga pasang sisi berbentuk persegi panjang yang setiap pasangnya memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
a Luas Permukaan Balok
Luas permukaan balok adalah jumlah seluruh luas sisi balok Nuharini
Wahyuni, 2008:213. Balok pada gambar 2.3 di atas mempunyai tiga pasang sisi yang tiap pasang sisinya kongruen yaitu :
1. Sisi ABCD sisi EFGH
2. Sisi ADHE sisi BCGF
3. Sisi ABFE sisi DCGH
Akibatnya diperoleh: Luas ABCD = luas EFGH =
Luas ADHE = luas BCGF = Luas ABFE = luas DCGH =
Dengan demikian, luas permukaan balok sama dengan jumlah ketiga pasang sisi yang saling kongruen pada balok tersebut.
� = � � � � � � � � � =
= =
Jadi, rumus luas permukaan balok adalah sebagai berikut. � =
� � � =
= � ; = ; = ��
b Volume Balok
Proses penurunan rumus volume balok memiliki cara yang sama seperti pada kubus. Caranya adalah dengan menentukan satu balok satuan yang dijadikan
acuan untuk balok yang lain Agus, 2008:197.
Gambar 2.4 Kubus Satuan dan Partisi Balok Gambar 2.4 di atas menunjukkan pembentukan berbagai model balok
dari kubus satuan. Gambar 2.4 a adalah kubus satuan. Kubus satuan memiliki volume 1 satuan volume. Untuk membuat balok seperti Gambar 2.4 b,
diperlukan 2 x 1 x 2 = 4 kubus satuan sehingga volumenya adalah 4 satuan volume, sedangkan untuk membuat balok seperti Gambar 2.4 c diperlukan 2 x 2
x 3 = 12 kubus satuan sehingga volumenya adalah 12 satuan volume. Hal ini menunjukkan bahwa volume suatu balok diperoleh dengan cara mengalikan
ukuran panjang, lebar, dan tinggi balok tersebut. Jadi volume balok adalah sebagai berikut.
Volume balok = panjang x lebar x tinggi
2.2 Penelitian yang Relevan
Volume balok = p x l x t