Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Kemampuan Representasi Matematis

3. Bagi Guru Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru khususnya guru matematika pengampu kelas VIII SMP untuk dapat memberikan kesempatan pada peserta didik dalam mengungkapkan ide-ide solusi kreatif mereka saat mencari solusi permasalahan matematika yang memerlukan kemampuan representasi matematis yang memadai. Selain itu juga dapat lebih memperhatikan hal-hal apa saja yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada aspek kemampuan representasi serta memberikan informasi tentang kemampuan representasi matematis peserta didik yang memiliki karakteristik cara berpikir yang berbeda-beda.

1.6 Penegasan Istilah

Penegasan istilah diperlukan agar memberikan pengertian yang sama dan tidak menimbulkan penafsiran serta interpretasi yang berbeda bagi pembaca. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.6.1 Analisis

Pada Kamus Lengkap Bahasa Indonesia 2005:41, analisis merupakan proses penguraian suatu pokok atau berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisis dalam penelitian ini adalah suatu proses penyelidikan dan penguraian data secara kuantitatif tentang hasil belajar peserta didik pada materi kubus dan balok dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan secara kualitatif tentang kemampuan representasi matematis peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal tes kemampuan representasi matematis.

1.6.2 Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik

Menurut Depdiknas 2008:4, makna dari belajar tuntas adalah tercapainya kompetensi yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, atau nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Ketuntasan hasil belajar peserta didik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketuntasan secara klasikal hasil belajar peserta didik pada materi kubus dan balok dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Hasil belajar peserta didik pada materi kubus dan balok diperoleh dari tes ketuntasan materi kubus dan balok. Proporsi hasil belajar peserta didik pada materi kubus dan balok yang mencapai ketuntasan sekurang-kurangnya 75 dari peserta didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM individual. KKM individual disesuaikan dengan KKM yang ditetapkan di SMP Negeri 1 Kunduran yaitu 75.

1.6.3 Kemampuan Representasi Matematis

Menurut NCTM, sebagaimana dikutip oleh Sabirin 2014:34, representasi matematis merupakan ungkapan dari gagasan-gagasan atau ide-ide matematika yang ditampilkan peserta didik dalam upayanya untuk mencari suatu solusi dari masalah yang sedang dihadapinya, sedangkan kemampuan peserta didik pada aspek representasi matematis merupakan kemampuan peserta didik dalam mengomunikasikan idegagasan matematika yang dipelajari dengan cara tertentu untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Kemampuan representasi matematis dalam penelitian ini adalah kemampuan representasi matematis peserta didik baik berupa kemampuan visual, simbolik, dan verbal dalam menyelesaikan soal-soal tes kemampuan representasi matematis pada materi kubus dan balok.

1.6.4 Karakteristik Cara Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pendekatan Pembelajaran Model Eliciting Activities (Meas) Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi Eksperimen Di Smp Negeri 178 Jakarta)

2 25 225

Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Metaphorical Thinking

3 24 196

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CORE DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA

12 128 489

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KARAKTERISTIK CARA BERPIKIR SISWA DALAM MODEL PROBLEM BASED LEARNING

14 61 344

“Pengaruh Pendekatan Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa”,

1 16 193

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKPAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK DI MAN YOGYAKARTA 2 KELAS X.

0 0 147

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS TEORI KECERDASAN MAJEMUK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII.

0 0 64

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MASALAH OPEN ENDED DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN RASA INGIN TAHU PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 2 WATES KULON PROGO.

0 0 65

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Quantum terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik

0 3 11