5.2 Pembahasan 5.2.1 Karakteristik Pasien HIV dengan Tuberkulosis berdasarkan umur
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.1, kelompok penderita dari golongan usia 31-35 tahun adalah tertinggi yaitu sejumlah 7 orang. Menurut
catatan, Statistik Kasus HIVAIDS di Indonesia yang dilaporkan sd September 2014 oleh Directorate General CDC EH, Ministry of Health, Republic of
Indonesia 2014, golongan usia yang mempunyai insidensi tertinggi adalah dari golongan usia 20-49 tahun. Hasil penelitian sebelumnya oleh Permitasari di RSUP
dr. Kariadi Semarang 2012 menyatakan bahwa kelompok golongan usia 15-35 tahun memiliki presentasi tertinggi yaitu sebanyak 59. Demikian juga, dengan
penelitian yang dilakukan Susila Utama di Rumah Sakit Sanglah Denpasar
2011 yang menyatakan bahwa kelompok umur paling banyak adalah 21-30 tahun 48,3.
5.2.2 Karakteristik Pasien HIV dengan Tuberkulosis berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.1, tercatat angka lebih tinggi pada laki-laki sebanyak 12 orang 92,3 dan perempuan sebanyak 1 orang
7,7. Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa angka laki-laki lebih mendominasi daripada perempuan. Statistik Kasus HIVAIDS di Indonesia yang
dilaporkan sd September 2014 oleh Directorate General CDC EH, Ministry of Health, Republic of Indonesia 2014, menyatakan bahwa persentase laki-laki
adalah sebanyak 65 manakala perempuan hanya 35. Terdapat persamaan dari
hasil penelitian yang dilakukan Susila Utama di Rumah Sakit Sanglah Denpasar
2011 yang menyatakan bahawa laki-laki 83,3 dan perempuan 16,7.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Karakteristik Pasien HIV dengan Tuberkulosis berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.1 dapat dilihat, tercatat penderita tertinggi adalah lepasan SMA yaitu sejumlah 7 orang 53,8 dan terendah
pada lepasan Akademi sejumlah 1 orang 7,7 . Dari hasil penelitian oleh Rethina Gunaseelan di RSUP Haji Adam Malik Medan 2010 menyatakan bahwa
penderita tertinggi bertahap pendidikan SMU yaitu 71,2 . Menurutnya, dalam suatu artikel tentang Peran Strategis Pemuda dalam Mencegah HIVAIDS oleh
Harjoni Desky2001, para siswa yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba tersebar di Jakarta-Utara Jakut sebanyak 248 orang dari 26 SMU, Jakarta-Pusat
atau Jakpus 109 di 12 SMU, Jakarta-Barat atau Jakbar 167 di 32 SMU, Jakarta-Timur atau Jaktim 305 di 43 SMU dan Jakarta-Selatan atau Jaksel 186
di 40 SMU Kompas, 2001. Juga dijelaskan bahwa remaja kini memiliki sikap rasa ingin tahu yang begitu tinggi sehingga mereka tidak segan-segan untuk
melakukan hal negatif tanpa mempertimbangkan akibat buruk yang akan timbul.
5.2.4 Karakteristik Pasien HIV dengan Tuberkulosis berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.1 dapat dilihat, penderita yang bekerja mencatat angka yang lebih tinggi yaitu 10 orang 76,9 daripada tidak
bekerja yaitu 3 orang 23,1 . Demikian juga dari hasil penelitian oleh Permitasari di RSUP dr. Kariadi Semarang 2012 yaitu, pasien yang bekerja
mencapai angka yang lebih tinggi 68.5 dibandingkan yang tidak bekerja 31.5. Selain itu, kenyataan ini bersamaan dengan hasil penelitian oleh Rethina
Gunaseelan di RSUP Haji Adam Malik Medan 2010 yang menyatakan bahwa sebaran penderita adalah tertinggi untuk bekerja yaitu 61,8 dan lebih rendah
pada penderita yang tidak bekerja 34,8 . Menurutnya, lingkungan kerja sebagian besar berada pada risiko rendah untuk penularan Tuberkulosis. Risiko
pajanan terhadap Tuberkulosis sangat rendah di tempat kerja tetapi bagi mereka yang menderita HIV, mereka berada pada tahap risiko yang lebih tinggi
berdasarkan The National AIDS Fund, 2003.
Universitas Sumatera Utara
5.2.5 Karakteristik Pasien HIV dengan Tuberkulosis berdasarkan Faktor Resiko Penularan