TB, seperti pekerja kesehatan. Tes kulit positif menunjukkan pajanan TB dan harus melakukan ujian lanjutan jika tes pertama negatif. Pengobatan dini sangat
penting dalam mengendalikan penyebaran TB dari orang-orang yang memiliki penyakit TB aktif kepada mereka yang tidak pernah terinfeksi TB. Beberapa
Negara dengan tingginya insiden TBC menyediakan vaksinasi BCG untuk masyarakat supaya mencegah TB Youmans, 1975.
2.4 Koinfeksi TB-HIV 2.4.1 Epidemiologi
Menurut data Global Report WHO 2013 menunjukkan 1,3 juta orang meninggal karena TB, termasuk 320 ribu kematian di antara orang dengan HIV
positif. Resiko terkena TB diperkirakan antara 12-20 kali lebih besar pada penderita HIV dibandingkan tanpa infeksi HIV. Diperkirakan pada tahun 2012
dari 8,7 juta kasus baru TB, sebanyak 1,1 juta orang adalah HIV positif. Di Indonesia, TB merupakan tantangan bagi pengendalian AIDS karena
merupakan infeksi penyerta yang sering terjadi pada ODHA 31,8. WHO memperkirakan jumlah pasien TB dengan status HIV positif di Indonesia pada
tahun 2013 sebesar 7,5, terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya 3,3 Harun M et.al., 2014.
2.4.2 Definisi
HIVAIDS dan Tuberkulosis TB, saat ini merupakan masalah kesehatan global. TB merupakan infeksi oportunistik paling sering terjadi pada penderita
HIVAIDS di dunia. Mycobacterium tuberkulosis adalah agen menular yang dapat muncul sebagai reaktivasi infeksi laten pada pasien imunokompromais atau
sebagai infeksi primer setelah penularan dari orang ke orang pada berbagai stadium HIV. Tuberkulosis adalah penyebab kematian pada 13 orang dengan
infeksi HIV
Permitasari D.A, 2012
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Bagaimana pasien HIV bisa terinfeksi Tuberkulosis
Mycobacterium tuberculosis, organisme penyebab tuberculosis menyebar hampir secara eksklusif melalui jalur pernafasan. Orang dengan TB paru aktif
menularkannya melalui batuk atau bersin. Ketika seorang individu rentan menghirup partikel berukur 10 mikron, ia akan mencapai alveoli kantong udara
kecil di paru-paru, dan menetapkan infeksi TB. Dengan sistem kekebalan yang kuat, pasien tidak akan mengembangkan penyakit TB. Orang dengan infeksi TB
laten adalah asimptomatik dan tidak menyebarkan TB ke orang lain. Satu-satunya bukti bahwa mereka telah memiliki infeksi TB adalah hasil tes kulit tuberkulin
positif. Karena depresi sistem imunitas pada pasien dengan penyakit HIV, sistem kekebalan tubuh tidak dapat melawan organisme yang menyerang tubuh.
Multiplikasi yang cepat terjadi pada pelbagai lokasi organ secara bersamaan. Pasien dengan penyakit HIV mungkin tidak dapat membatasi multiplikasi
Mycobacterium tuberculosis dan dengan demikian orang yang terinfeksi HIV mungkin memiliki kerusakan multiorgan Alimuddin Zumla et.al., 2013.
2.4.4 Gejala klinis
Antara gejala klinis yang ditemui pada pasien HIV yang menderita Tuberkulosis adalah seperti :
• batuk yang berlanjutan selama tiga minggu atau lebih • kekurangan berat badan
• demam selama empat minggu atau lebih • berkeringat di malam hari selama empat minggu atau lebih
• indeks massa tubuh BMI 18 atau kurang • limfadenopati di bawah kulit
• batuk berdahak • nyeri dadah
• kelemahan atau kelelahan
Universitas Sumatera Utara
• kurangnya nafsu makan Crofton, 2005
2.4.5 Diagnosis