tahun sementara infeksi berlangsung. Tes serologi adalah studi paling penting dalam evaluasi untuk infeksi HIV Prof Luc Kestens,2005.
1. Pemeriksaan ELISA Enzyme-Linked Immunosorbent AssayEIA
Enzyme Immunosorbent Assay
Tes skrining standar untuk HIV adalah enzyme-linked immunosorbent assayELISA. Uji ini merupakan tes skrining yang sangat baik, dengan
sensitivitas lebih 99,5 persen.ELISA umumnya dinilai sebagai positif sangat reaktif, negatif nonreaktif atau tak tentu reaktif parsial.Sementara ELISA
adalah tes yang sangat sensitif, tidak opsional berkaitan dengan spesifisitas. Bahkan, dalam studi tentang individu yang berisiko rendah, seperti donor darah
sukarela, hanya 13 persen dari ELISA individu-positif benar-benar memiliki infeksi HIV.Untuk alasan ini, siapa saja yang dicurigai mengalami infeksi HIV
berdasarkan tes ELISA tidak meyakinkan atau positif harus memiliki hasil yang dikonfirmasi dengan tes yang lebih spesifikProf Luc Kestens,2005.
2. Western Blot
Western Blot adalah sebuah metode untuk mendeteksi protein pada sampel jaringan. Imunoblot menggunakan elektroforesis gel untuk memisahkan protein
asli atau perubahan oleh jarak polipeptida atau oleh struktur 3-D protein. Protein tersebut dikirim ke membran, di mana mereka dideteksi menggunakan antibodi
untuk menargetkan protein.Cara kerja test Western Blot yaitu dengan meletakkan HIV murni pada polyacrylamide gel yang diberi arus elektroforesis sehingga
terurai menurut berat protein yang berbeda-beda, kemudian dipindahkan ke nitrocellulose. Nitrocellulose ini diinkubasikan dengan serum penderita. Antibodi
HIV dideteksi dengan memberikan antlbodi anti-human yang sudah dikonjugasi dengan enzim yang menghasilkan wama bila diberi suatu substrat. Test ini
dilakukan bersama dengan suatu bahan dengan profil berat molekul standar, kontrol positif dan negatif. Gambaran band dari bermacam-macam protein
envelope dan core dapat mengidentifikasi macam antigen HIV. Antibodi terhadap protein core HIV gag misalnya p24 dan protein precursor p25 timbul pada
Universitas Sumatera Utara
stadium awal kemudian menurun pada saat penderita mengalami deteriorasi. Antibodi terhadap envelope env penghasil gen gp160 dan precursor-nya
gp120 dan protein transmembran gp4l selalu ditemukan pada penderita AIDS pada stadium apa saja. Secara singkat dapat dikatakan bahwa bila serum
mengandung antibodi HIV yang lengkap maka Western blot akan memberi gambaran profil berbagai macam band protein dari HIV antigen cetakannya.
Definisi hasil pemeriksaan Western Blot menurut profit dari band protein dapat
bermacam-macam, pada umumnya adalah :
1 Positif :a.Envelope : gp4l, gpl2O, gp160 b.Salah satu dari band : p15, p17, p24, p31, gp4l, p51, p55, p66.
2 Negatif : Bila tidak ditemukan band protein. 3 Indeterminate Kumar.V,2005
3. Kultur Direk