Berdasarkan Gender
Laki-laki
Perempuan
2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berikut adalah
jumlah pembaca
majalah Daqu
yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan
SD : 1200
SMP : 1.439
SMA : 3.021
SKM : 5.543
D1 : 9123
D2 : 8.212
D3 : 9.421
S1 : 23.125
S2 : 4.532
Tabel 3.2 Presentase Pembaca Majalah Daqu Berdasarkan Tingkat Pendidikan
3. Total Pembaca
Berikut adalah
jumlah pembaca
majalah Daqu
yang dikelompokkan berdasarkan wilayah
Jakarta Barat : 1.959 3
Jakarta Utara : 1.077 2
Jakarta Selatan : 5.717 9
Jakarta Timur : 3.481 5
Jakarta Pusat : 2.575 4
Bekasi : 3.214 5
Bogor : 1.618 2
Depok : 1.914 3
Tangerang : 5.679 9
2 2 5
8 14
13 14
35 7
Tingkat Pendidikan
sd smp
sma smk
D1 D2
D3 S1
Bandung : 8.400 13
Yogyakarta : 10.760 16
Semarang : 8.252 13
Malang : 5.320 8
Surabaya : 3.200 5
Lampung : 2.450 4
Total : 65.616
Tabel 3.3 Total Pembaca Majalah
Daqu
3
2
9 5
4
5
2
3 9
13 16
12 8
5 4
Total Pembaca
Jakarta Barat Jakarta Utara
Jakarta Selatan Jakarta Timur
Jakarta Pusat
Bekasi Bogor
Depok Tangerang
Bandung
39
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISA DATA
A. Analisis Citra Perempuan Pada Rubrik Ada Apa dengan Hari Ibu di
Majalah Daqu dari Segi Teks
Pada bab ini akan menguraikan tentang Analisis wacana citra perempuan rubrik Daqu Utama majalan Daqu edisi Januari 2013 berdasarkan
model Teun A. Van Dijk. Dalam model analisis wacana model Teun A. Van Dijk terdapat tiga elemenbangunan yang digunakan dalam menganalisis suatu
teks media. Tiga elemenbangunan tersebut yaitu ditinjau dari segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dalam segi teks terbagi menjadi tiga
tingkatan. Yang pertama, struktur makro yang terdiri dari tematik. Kedua, superstruktur yang terdiri dari skematik. Ketiga struktur mikro yang terdiri
dari semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris.
Tabel 4.1 Temu
an Teks pada Berita “Ada Apa Dengan Hari Ibu” Struktur
Wacana Hal Yang
Diamati Elemen
Keterangan
Struktur Makro Tematik
Topik Tema berita ini penulis
temukan pada
kalimat: “Rugi, rugi, rugi ucap
Rasulullah SAW tiba-tiba. Siapa
ya Rasulullah?
Tanya sahabat terperanjat. Merugilah
orang yang
hidup bersama
orang tuanya atau salah satunya
di saat mereka tua renta,
namun ia tidak masuk surga.” Paragraf 1
“Negeri kita mempunyai momentum Hari Ibu untuk
mengenang jasa orng yang telah
melahirkan kita.
Presiden Soekarno
menetapkan 22 Desember sebagai
Hari Ibu.”
Paragraf 5 Superstruktur
Skematik Skema
Skematik yang terdiri dari susunan teks berita secara
utuh pendahuluan, isi, dan penutup penulis temukan
pada
beberapa kalimat
berikut: Pendahuluan: “Merugilah
orang yang hidup bersama kedua orang tuanya atau
salah
satunya di
saat mereka tua renta, namun ia
tidak masuk surga. Wasiat Nabi itulah yang membuat
para ulama begitu berbakti kepada
orang tuanya.
” Paragraf 1
Isi: 1. “Memenuhi spirit Hari Ibu dan Hari Kartini,
demokrasi Indonesia
menetapkan quota
minimum 30 pengurus perempuan
pada partai
politik peserta
pemilu. Tingkat keterwakilan ini
semakin meningkat. Pada Pemilu tahun 1999 sebesar
9, Pemilu 2004 menjadi 11,8, dan Pemilu 2009
mencapai
18. Ini
menyebabkan Senayan
sejak era reformasi lebih semarak dengan kehadiran
politisi wanita.” Paragraf 5
2 .
“Allah SWT
mengharuskan anak
berbakti kepada
orang tuanya sejak mereka masih
hidup hingga mereka di alam barzakh sampai hari
k ebangkitan
datang.” Paragraf 7
Penutup: “Anak sholeh dan Sholehah adalah investasi
orang tuanya.
Bersama ilmu yang bermanfaat dan
sedekah jariyah, ia akan menjadi “ATM” pahala
bagi kedua ibu-bapaknya di alam barzakh.” Paragraf
9 Struktur Mikro
Semantik Latar
Detail
Maksud
Nominalis asi
Latar pada bagian rubrik ini terdapat pada kalimat:
“Demokrasi Indonesia
menetapkan quota
minimum 30 pengurus perempuan
pada partai
politik peserta
pemilu. Paragraf 5
“Pada pemilu tahun 1999 sebesar 9, pemilu 2004
menjadi 11,8, dan pemilu
2009 mencapai 18.” Paragraf 5
“Apa hendak dikata, di Hari Ibu 2012 ini, kita
panen ibu-ibu
di bui
lantaran terjerat
kasus korupsi
Senayan dan
mitranya. Ada yang dari parpol di Senayan, dari
lembaga tinggi
negara mitra Senayan, juga dari
pengusaha kongsi Senayan. Tampaknya ada yang salah
dari cara kita memulyakan
Ibu.” Paragraf 6 “Muhammad bin Sirin
mengisahkan, suatu ketika