1. Representasi  citra  di  mana  citra  merupakan  cerminan  suatu
realitas, 2.
Ideologi di mana citra menyembunyikan dan memberi gambar yang salah akan realitas,
3. Citra menyembunyikan bahwa tak ada realitas,
4. Citra tidak ada hubungan sama sekali dengan realitas apapun.
Yang  perlu  dikembangkan  adalah  model  pemberitaan  dengan menggunakan fase citra yang pertama. Melalui pencitraan fase pertama
itu  bobot  dan  efektivitas  kepemimpinan  perempuan  bukan  sekedar tampilan, tetapi mencerminkan realitas sesungguhnya.
30
BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH DAQU
A. Sekilas tentang Majalah Daqu
Majalah  Daqu  merupakan  bacaan  inspiratif  masyarakat  yang  peduli pada nilai-nilai sedekah, humanisme, sosial, dan kemanusiaan. Dicetak 60.000
eksemplar tiap edisi. Sebagai media komunitas, Daqu tidak pernah ada return atau kembali ke redaksi. Seluruhnya diterima dan dibaca oleh masyarakat dan
donatur PPPA Daarul Qur’an.
Dalam  sajiannya,  Daqu  menggunakan  kekuatan  fotografi  human interest yang mampu bicara tentang dirinya. Juga dibalut dalam naskah feature
yang segar dan enak dibaca, meski pesan yang ingin disampaikan berat. Daqu memahami,  bahwa  pembaca  tak  perlu  lelah  untuk  menerima  pesan  sebuah
majalah,  pembaca  harus  dimudahkan  untuk  menikmati  pesan  dan  gambar- gambar  yang bicara. Majalah Daqu, ruang bagi masyarakat  yang peduli pada
budaya bersedekah, menolong, dan bermanfaat bagi masyarakat lainnya.
1
B. Sejarah Majalah Daqu
Majalah  Daqu  dibuat  sebagai  sarana  komunikasi  antara  lembaga, donatur,  dan  masyarakat.  Daarul  Quran  memiliki  banyak  program  dan  cara
untuk  menyampaikan  program-progam  kepada  masyarakat  melalui  web. Tetapi  internet  di  Indonesia  masih  dikota-kota  besar  saja.  Sedangkan  banyak
jamaah  Daarul  Quran  yang  berada  di  daerah.  Maka  Daarul  Quran  membuat
1
Company Profile Majalah Daqu
majalah Daqu untuk mencapai pelosok-pelosok. Tujuan utamanya untuk para donatur,  tapi  kemudian  diperbesar  untuk  masyarakat  umum  supaya  tahu
aktifitas, kegiatan dari Daarul Quran. Dengan total 60.000 eksemplar tiap edisi akan  disebarkan  ke  donatur,  masyarakat,  dan  kepenerima  program  Daarul
Quran. Edisi pertama terbit pada Januari 2012. Rencana awal terbit sekitar dua sampai tiga bulan sekali.
2
C. Visi dan Misi Majalah Daqu
Visinya ingin menyampaikan semua kegiatan Daarul Quran. Misinya, ingin  memberi  pemahaman  kepada  masyarakat  bahwa  dengan  sedekah,
dengan apapun yang diberikan kepada Daarul Qur’an itu semua berefek baik, multi player efek kepada kalangan miskin dan duafa.
Misinya  untuk  mengajak  kebaikan  kepada  semua  orang  dengan majalah  Daqu.  Kemudian  majalah  ini  kita  buat  tidak  seperti  majalah  yang
hanya  sekedar  melaporkan  kegiatan.  Majalah  ini  kita  buat  hidup,  pertama penulisannya  kita  ambil model  feature,  kemudian  foto-foto  yang  hidup.  Jadi,
para pembaca akan tergugah ketika membacanya.
D. Struktur Majalah Daqu
Dewan redaksi : Yusuf Mansur,
M. Anwar Sani, Ahmad Jameel,
Tarmizi Ashidiq Pemimpin redaksi
: Tarmizi Ashidiq.
2
Sumber wawancara dengan Bapak Gumanti, staf komunikasi majalah Daqu