sudah beragam bentuknya, seperti surat kabar Koran, tabloid, dan majalah.
b. Media elektronik
Media elektronik muncul karena perkembangan teknologi modern yang berhasil memadukan konsep media cetak, berupa
penulisan naskah dengan suara radio, bahkan kemudian dengan gambar, melalui layar televisi. Maka kemudian, yang disebut dengan
media massa elektronik adalah radio dan televisi. c.
Media Online Media online merupakan media yang menggunakan internet.
Sepintas lalu orang akan menilai media online merupakan media elektronik, tetapi para pakar memisahkannya dalam kelompok
tersendiri. Alasannya, media online menggunakan gabungan proses media cetak dengan menulis informasi yang disalurkan melalui sarana
elektronik, tetapi juga berhubungan dengan komunikasi personal yang terkesan perorangan.
2. Pengertian Majalah
Menurut Kurniawan Djubaedhi, majalah adalah penerbitan pers berkala yang memuat bermacam-macam tulisan yang dihiasi foto-foto.
17
Menurut Dominick dalam buku Komunikasi Massa, klasifikasi majalah dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
17
Kurniawan Junaedhie, Ensiklopedia Pers Indonesia, Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama, hal. 154-155
a. General consumer magazine. Konsumen majalah ini adalah umum,
atau siapa saja bisa membeli majalan tersebut. Majalah ini menyajikan informasi tentang produk dan jasa yang diiklankan.
b. Business publication. Majalah bisnis secara khusus memberikan
informasi mengenai bisnis, industri atau profesi. Pembaca majalah ini adalah kaum profesional atau pelaku bisnis.
c. Literacy reviews and academic journal. Majalah kritik sastra dan
majalah ilmiah umumnya diterbitkan oleh organisasi, universitas, yayasan atau organisasi profesional.
d. Newsletter. Merupakan majalah khusus terbitan berkala.
e. Public relations magazine. Majalah humas ini diterbitkan oleh
perusahaan, dan dirancang untuk sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan dan pemegang saham.
3. Karakteristik Majalah
Walaupun surat kabar sama-sama sebagai media cetak, namun majalah memiliki karakteristik tersendiri, yaitu:
a. Penyajian lebih dalam
Umumnya majalah terbit tiap mingguan, dwi minggu atau bahkan sebulan sekali. Majalah yang terbit mingguan membuat
para reporternya mempunyai waktu untuk memahami dan mempelajari suatu peristiwa. Mereka juga lebih leluasa melakukan
analisis terhadap suatu peristiwa, sehingga penyajian berita dan informasinya dapat dibahas secara mendalam.