Pengertian citra Citra Perempuan

dalam relasi simbolik antara manusia dan objek, yang membutuhkan aktualisasi dirinya kedalam dunia realitas, termasuk dunia gaya hidup. 22 Citra adalah sebuah konsep yang terus berkembang. Yang mengalami banyak perubahan dan perkembangan seiring perkembangan teknologi dan informasi. Perempuan adalah pencerminan sebuah identitas asli yang bisa didasarkan pada biologi atau budaya. Banyak yang mengatakan bahwa perempuan lebih bersifat cultural dan linguistik dari pada biologis. Meski bagian itu merupakan penanda bahwa dia adalah perempuan. Pencitraan perempuan tidak saja terjadi karena buatan media massa saja, tetapi juga karena fenomena citra perempuan yang semakin marak ditonjolkan. Pencitraan itu terjadi karena adanya berbagai macam perspektif yang terjadi di masyarakat. Agar kreativitas berkembang, perempuan harus melatih diri untuk tidak berhenti pada deskripsi, reproduksi, pengulangan dalam segala bidang, tetapi harus pandai mereka ciptakan atau membayangkan yang belum pernah terjadi. Kebebasan perempuan akan tercipta bila berada dikalangan sejenisnya. Kebersamaan itu perlu untuk menghubungkan subjektif antara perempuan dengan dunia. Dengan cara itu perempuan dapat memiliki identitas lain yang bukan sekedar ibu. Pada era pasca kejatuhan Orde Baru atau era reformasi, seluruh partai politik peserta pemilu saling berlomba mendapatkan dukungan 22 Alfathri Adlin, Resistensi Gaya Hidup Teori dan Realitas, Bandung: Jala Sutra, 2006 hal. 73 suara dari kaum perempuan, terutama ibu rumah tangga untuk meraih kursi parlemen. Bahkan dengan perkembangan demokrasi, komposisi anggota parlemen pun disyaratkan dengen presentase anggota parlemen perempuan. 23

2. Media dan Perempuan

Media telah berhasil menyebarkan mengenai nilai-nilai pembebasan dan kesetaraan sehingga lebih banyak orang menyadari akan hak-haknya. Media bisa menjadi cermin dalam memberi gambar kepedulian, konsepsi, atau aspirasi kepemimpinan perempuan. Sebaliknya, media juga bisa melemahkan citra perempuan dan kepemimpinannya. 24 Masyarakat yang menekankan orientasi pada ekonomi merupakan masyarakat yang hanya kenal satu pola hubungan , yaitu bertarung dalam kompetisi. Masyarakat seperti ini menjadi arena para individu dan kelompok bertarung tanpa ada yang menengahi. Suasana seperti itu sangat mempengaruhi perkembangan media dan perjuangan perempuan dalam membangun citra kepemimpinan yang positif dan memberi alternatif. Dalam buku Dominasi Penuh Muslihat Akar Kekerasan dan Diskriminasi, Jean Baudrillard menjelaskan empat fase citra, yaitu: 23 Gadis Arivia, Mengapa Perempuan Menolak?, Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2006hal.17 24 Haryatmoko, Dominasi Penuh Muslihat Akar Kekerasan dan Diskriminasi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010 hal.151 1. Representasi citra di mana citra merupakan cerminan suatu realitas, 2. Ideologi di mana citra menyembunyikan dan memberi gambar yang salah akan realitas, 3. Citra menyembunyikan bahwa tak ada realitas, 4. Citra tidak ada hubungan sama sekali dengan realitas apapun. Yang perlu dikembangkan adalah model pemberitaan dengan menggunakan fase citra yang pertama. Melalui pencitraan fase pertama itu bobot dan efektivitas kepemimpinan perempuan bukan sekedar tampilan, tetapi mencerminkan realitas sesungguhnya.