Penanggulangan illegal logging, yang akan berkontribusi dalam

+,-..0123430+,-,.,+012,+5 kemandirian dan produktivitas, viii Meningkatkan akses dan keterkaitan masyarakat dalam kegiatan konservasi yang dilaksanakan melalui collaborative management dan pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan; ix Meningkatkan daya dukung dan fungsi daerah aliran sungai dalam rangka menjamin ketersediaan air. Rencana aksi pengelolaan keanekaragaman hayati untuk tahun 2003-2020 dijabarkan ke dalam lima tema utama yaitu: 1 pembangunan kapasitas manusia dan masyarakat dalam pengelolaan keanekaragaman hayati; 2 pengembangan sumberdaya, teknologi dan kearifan lokal; 3 peningkatan konservasi dan rehabilitasi keanekaragaman hayati; 4 peningkatan kapasitas kelembagaan dan pranata kebijakan; 5 peningkatan kapasitas penyelesaian konflik Kementrain Lingkungan Hidup, 2007. Rencana aksi sektor Kehutanan dan Keanekaragaman Hayati termasuk : 1 hutan berfungsi mengatur iklim mikro dan memberikan layanan lingkungan alam seperti air kepada masyarakat dan pengguna jasa alam di hilir, tempat hidup berbagai anekaragam hayati, dan memberikan kekayaan hasil hutan berupa kayu dan produk non-kayu seperti damar, rotan, madu, dan bahan obat-obatan yang menjadi mata pencarian penduduk di sekitar hutan. Perubahan iklim dapat memberikan dampak serius terhadap layanan alam maupun kerusakan hutan seperti kebakaran jika hutan tidak dikelola dengan baik, 2 usaha perlindungan terhadap ekosistem hutan dengan peran penting dalam memberikan hasil kekayaan hutan dan jasa lingkungan perlu terus dilakukan. Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Perubahan iklim bisa berdampak serius terhadap keanekaragaman hayati tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan inventarisasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Perlu dibuat bank genetik berbagai spesies tumbuhan yang ada di tanah air. Dengan demikian kekayaan hayati tersebut dapat dijaga untuk memberikan manfaat bagi bangsa. Adaptasi dalam Pertanian Di antara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim adalah para petani Indonesia. Sejauh ini, para petani di Jawa berhasil menanam padi dua kali dalam setahun, tetapi dengan perubahan iklim, panen kali kedua tampaknya akan menjadi lebih rentan. Oleh karena itu, para petani yang sudah banyak berpengalaman mengatasi dampak buruk kejadian iklim yang ekstrem akan harus lebih banyak beradaptasi lagi di masa mendatang. Mereka, misalnya akan perlu mempertimbangkan berbagai varietas tanaman pangan. Beberapa jenis tanaman pangan memiliki kapasitas adaptasi secara alamiah, seperti jenis padi hasil persilangan yang berbunga pada