Uji Sitotoksik Bahan: Beberapa Metode Uji Biologis Untuk Menil

+,-..0123430+,-,.,+012,+5 - m emb unuh nauplii. Oleh karena itu tingkat ketoksikan dihitung sebagai x : 10x100. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Ektraksi tumbuhan Wedelia biflora Ekstraksi masing-masing bagian tumbuhan yang meliputi daun, batang dan akar dengan pelarut metanol adalah sebagai berikut Tabel 1 Tabel 1: Hasil ekstraksi tumbuhan Wedelia biflora dengan metanol No Bagian tumbuhan Berat sampel g Berat ekstrak g Hasil 1 Daun 250 32,47 0,13 2 Batang 250 30,11 0,12 3 akar 250 47,50 0,19 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa senyawa metabolit sekunder yang paling banyak terdapat pada ekstrak metanol akar tumbuhan Wedelia biflora. 2. Pemisahan Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak tumbuhan Wedelia biflora Sebanyak 7 g masing-masing ekstrak etanol daun, batang dan akar dipisahkan komponen-komponennya menggunakan KVC dengan silika gel 60 GF 254 sebagai fasa diam dan eluen n-heksana : etil asetat : metanol elusi gradien. Fraksi-fraksi yang diperoleh dimonitor dengan KLT menggunakan eluen etil asetat : metanol = 6 : 4 ditunjukkan pada Gambar 1, 2, 3. Gambar 1. Kromatogram KLT ekstrak daun eluen etil asetat : metanol = 6 :4 +,-..0123430+,-,.,+012,+5 -+ Gambar 2. Kromatogram KLT ekstrak batang eluen etil asetat : metanol = 7 :3 Gambar 3. Kromatogram KLT ekstrak akar eluen etil asetat : metanol = 8 :2 Berdasarkan Gambar 1, 2 dan 3 masing-masing fraksi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa fraksi gabungan Tabel 2 dan berat masing-masing fraksi ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 2: Fraksi gabungan hasil KVC ekstrak daun, akar dan batang tumbuhan Wedelia biflora No Bagian tumbuhan Fraksi A Fraksi B Fraksi C Fraksi D Fraksi E 1 Daun 1-4 5-12 13 14-15 16-21 2 Batang 1-11 13-18 19-21 - - 3 akar 1-11 12-21 - - - +,-..0123430+,-,.,+012,+5 -, Tabel 3 : Berat masing-masing fraksi hasil pemisahan dengan KVC No Bag. Tumb Berat Fraksi A Berat Fraksi B Berat Fraksi C Berat Fraksi D Berat Fraksi E g g g g g 1 Daun 0,44 6 1,64 23 0,28 4 3,05 44 2,66 38 2 Batang 1,83 26 3,51 50 1,40 20 - - - - 3 akar 1,37 20 0,96 14 - - - - - - Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil pemisahan masing-masing ekstrak daun, batang dan akar dengan KVC menghasilkan berturut-turut 5 fraksi fraksi A-E, 3 fraksi fraksi A-C dan 2 fraksi fraksi A-B gabungan.

3. Fitokimia tumbuhan Wedelia biflora

Hasil uji fitokimia tumbuhan Wedelia biflora meliputi daun, batang dan akar, serta masing-masing ekstrak dan fraksi-fraksinya ditunjukkan pada Tabel 4 berikut : Tabel 4 : Fitokimia tumbuhan Wedelia biflora No Sampel Alkaloid Saponin Flavonoid Steroid Terpenoid Mayer Dragendorf Wagner 1 Sampel daun - - - - - + - 2 Sampel batang - - - - - - + 3 Sampel akar - - - - - - + 4 Ekstrak daun - - - - - - + Fraksi A + + - - + - - Fraksi B - - - - + + - Fraksi C + + + - + + - Fraksi D + + + - - + - Fraksi E + + - - - - - 5 Ekstrak batang - + + - - - + Fraksi A - + + + - - - Fraksi B - + + - - - - Fraksi C - - - - - - + 6 Ekstrak akar - + + - - - + Fraksi A - - - - - + Fraksi B - - - - - - + +,-..0123430+,-,.,+012,+5 --

4. Hasil Uji BSLT

Penentuan potensi bahan tanaman obat dilakukan dengan BSLT pada dosis 500, 1000 dan 1500 Pgml, karena dosis ini dipertimbangkan sebagai dosis standar yang selama ini dilakukan. Bahan tanaman dianggap potensial sebagai bahan alam yang aktif apabila ekstrak bahan tersebut pada dosis lebih besar atau sama dengan 1000 mgml mampu membunuh 50 larva A. salina Meyer et al., 1982 McLaughlin, et al., 1991. Hasil uji BSLT terlihat pada tabel berikut ini: Dari hasil BSLT tersebut semua semua fraksi daun, batang dan akar pada dosis 1500 Pgml tidak membunuh 100 larva A. salina. Apabila diturunkan dosisnya menjadi 1000 Pgml dan 500Pgml, ternyata ekstrak menunjukkan penurunan aktivitasnya. Berdasarkan atas dasar bahwa potensialitas tanaman diukur dari kemampuan ekstraknya untuk membunuh 50 larva A. salina pada dosis sama dengan atau lebih dari1000 Pgml, maka fraksi A dari daun, fraksi A dari batang dan fraksi A dari dari akar memiliki aktifitas yang tinggi. Tabel: Hasil BSLT fraksi akar, batang dan daun tumbuhan Sernai Ekstrak Fraksi Kematian larva Artemia salina pada dosis 1500mgml 1000mgml 500mgml mgml Daun A 90 70 20 B 80 50 20 C 75 40 10 D 40 20 10 E 40 20 Batang A 94 70 20 B 80 30 10 C 40 10 Akar A 98 70 20 B 40 20 10 K E S IM P UL A N D A N S AR A N Berdasarkan atas hasil uji tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa: B ah an t um b uha n Se rn ai tersebut diatas mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai obat, khususnya obat anti tumor. DAFTAR PUSTAKA Anderson, J.E., Goetz, C.M., Mc. Laughlin, J.L. and Suffness, M. 1991. A Blind Comparison of Simple Bench-top Bioassay and human Tumor cell Cytotoxicities as Antitumor Prescreens, Phytochem. Anal. 2 107.