29
Tabel 4.5. Pencemaran Tanah oleh TelurLarva Cacing STH di desa Bagan Kuala
Lokasi
n Kontaminasi
STH
Telur A.lumbricoides
Telur T.trichiura
Telurlarva Hookworm
Sekolah Pustu
MCK Umum Sungai
Rumah Penduduk 1
1 4
1
50 1
1 4
1
35 1
1 4
1
35 1
1 4
1
33 -
- -
- Jumlah
57 42
42 40
-
Manusia yang terinfeksi STH akan mengeluarkan telur cacing bersama fesesnya sehingga di daerah dimana masyarakatnya lazim buang air besar di
tempat terbuka seperti di sungai, selokan air, di bawah pohon dan di sekitar rumah pada anak-anak, maka akan mencemari lingkungan dan pada kondisi
yang sesuai telur cacing tersebut akan berkembang menjadi bentuk infektif. Hasil penelitian Isra 2004 di desa Pantai Cermin yaitu tanah yang
terkontaminasi telur STH sebesar 71. Pencemaran tanah oleh STH berpotensi pada tempat-tempat dimana
manusia biasanya berkumpul dan lokasi buang air besar, seperti halaman rumah, kebun, tempat mencuci, area pembuangan limbah selokan, sekitar jamban,
dibawah pohon dan lapangan yang berumput. Terdapat hubungan yang konsisten antara infeksi dan pencemaran tanah pada ascariasis dan trichiuriasis, dan
menyarankan bahwa analisa telur A. lumbricoides dan T. trichiura pada tanah dapat memprediksi infeksi STH pada anggota rumah tangga. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat pencemaran tanah oleh telur STH mencerminkan status infeksi STH pada masyarakat Gyoten, 2010.
4.3. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini merupakan anak usia sekolah yang berada di Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai,
Universitas Sumatera Utara
30
dimana dari 112 anak yang terpilih sebagai sampel yang bersedia mengumpulkan dan mengembalikan tinja sebanyak 100 anak. Karakteristik
responden dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Karakteristik Responden Penelitian n=100 anak No
Karakteristik Responden n
1. Umur
6-10 tahun 11-15
56 44
56 44
2. Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
55 45
55 45
Berdasarkan karakterisitik responden diketahui bahwa umur responden
antara 6 sampai 15 tahun. Responden dengan kelompok umur 6 sampai 10 tahun berjumlah 56 anak 56, dan responden dengan umur 11 sampai 15 tahun
berjumlah 44 anak 44. Responden laki-laki berjumlah 55 anak 55 dan responden perempuan berjumlah 45 anak 45.
4.4. Hasil Ukur Penelitian
Hasil pemeriksaan laboratorium feses 100 anak usia sekolah desa Bagan Kuala seperti terlihat pada Tabel 4.7. memperlihatkan bahwa ditemukan
sebanyak 78 anak 78 yang positif terinfeksi STH, sedangkan sebanyak 22 anak 22 tidak terinfeksi STH.
Infeksi STH berdasarkan jenis cacing dalam penelitian ini ditemukan bahwa anak usia sekolah yang terinfeksi A. lumbricoides sebanyak 6 anak
7,69, yang terinfeksi T. trichiura sebanyak 4 anak 5,13, dan yang terinfeksi A. lumbricoides dan T. trichiura sebanyak 68 anak 87,18.
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 4.7. Hasil Ukur Penelitian No
Hasil ukur n
1. Infeksi STH
positif negatif
78 22
78 22
2. Infeksi STH berdasarkan jenis cacing
A.lumbricoides T.trichiura
A.lumbricoides + T.trichiura Hookworm
6 4
68 -
7,69 5,13
87,18 -
3. Higiene anak
Cuci tangan sebelum makan Ya
Tidak CTPS sebelum makan
Ya Tidak
Cuci tangan setelah main tanah Ya
Tidak CTPS setelah main tanah
Ya Tidak
Main di tanah Ya
Tidak Makan janananmakanan waktu main di tanah
Ya Tidak
Menghisap jarigigit kuku Ya
Tidak BAB di wc
Ya Tidak
Kuku pendek dan bersih Ya
Tidak 72
28 18
54 42
58
16 26
86 14
89 11
41 59
39 61
35 65
72 28
25 75
42 58
38,1 61,9
86 14
89 11
41 59
39 61
35 65
4. Ketersediaan jamban keluarga
Ada Tidak ada
23 77
23 77
Universitas Sumatera Utara
32
Berdasarkan kebiasaan anak usia sekolah yang menjadi responden dalam penelitian ini yang berhubungan dengan higiene anak diperoleh bahwa sebanyak
72 mempunyai kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, 18 anak 25 mempunyai kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum makan, 42 anak 42
mempunyai kebiasaan cuci tangan setelah main, 16 anak 38,1 mempunyai kebiasaan cuci tangan pakai sabun setelah main tanah, 86 anak 86
mempunyai kebiasaan main di tanah, 89 anak 89 mempunyai kebiasaan makan jajananmakanan waktu main di tanah, 41 anak 41 mempunyai
kebiasaan mengisap jarigigit kuku, 35 anak 35 mempunyai kebiasaan menjaga kuku pendek dan bersih dan sebanyak 39 anak 39 mempunyai
kebiasaan BAB di wc. Jumlah ketersediaan jamban keluarga pada penelitian adalah sebanyak 23
anak 23 memiliki jamban keluarga, sedangkan sebanyak 77 anak 77 tidak memiliki jamban keluarga.
4.5. Hubungan Umur dengan Infeksi Cacing STH