Kelainan Jantung Penyakit Inflamasi

Walaupun pada kebanyakan kasus peranan S100 pada kanker masih belum diketahui dengan jelas, pola ekspresi spesifik protein ini dapat digunakan sebagai alat prognostik. S100A4 dan S100B berikatan dengan gen supressor tumor p53 dan menghambat fosforilasi, sehingga mengakibatkan down regulation p53 yang tergantung kalsium. Berbagai studi telah dilakukan untuk mengetahui peranan p53 wild type pada neoplasma yang berhubungan dengan S100B melalui inhibisi interaksi p53 dan S100B. S100 lain menghasilkan efek berbeda terhadap aktifitas p53 S100A2 memicu aktifitas transkripsi p53, dan sebagainya

2.2.4.3. Kelainan Jantung

S100A1 secara spesifik diekspresikan dalam konsentrasi tinggi pada miokardium mamalia, dimana protein ini memodulasi kontraktilitas jantung melalui interaksi protein ini dengan filamen kontraktil dan dengan protein pada retikulum sarkoplasma Ehlermann P,2000. Kombinasi Skala Koma Glasgow 6 poin dengan peningkatan konsentrasi serum dari NSE 65ngmL dan S100 1.5μgl pada 48-72 jam setelah resusitasi kardiopulmonar pada pasien yang mengalami cardiac arrest, merupakan faktor prediktor hasil akhir neurologis dan gangguan kognitif dengan spesifitas 100 sensitifitas 42 Ekmektzoglou KA,2007. Peningkatan S100 sendiri meningkatkan risiko kematian dan persistent vegetative state sebesar 12,6 kali lipat Carrier M,2006. Universitas Sumatera Utara

2.2.4.4. Penyakit Inflamasi

S100A8, S100A9, dan S100Al2, diekspresikan secara predominan pada sel fagosit dan berhubungan kuat dengan fungsi proinflamasi. Protein-protein ini disekresikan terutma pada tempat inflamasi. Konsentrasi serum dari S100 berhubungan dengan aktifitas penyakit inflamasi; seperti rheumatoid arthritis, bronkhitis kronis, dan sistik fibrosis S100A9, dan S100A12 mengalami proses upregulation pada lesi psoriasis aktif dan berbagai penyakit inflamasi epidermis lain, dermatitis atopi, mycosis fungoides dan penyakit Darier Foell D,2004. Peningkatan kadar S100B pada urin yang ditemukan pada bayi baru lahir dengan gangguan pertumbuhan dalam rahim pada minggu pertama sesudah kelahiran berhubungan dengan tingkat kerusakan otak. Kadar S100B berhubungan dengan derajat gangguan neurologis bayi tersebut Florio P,2006. Eckert RL,2004. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Pada penelitian ini dijumpai dua variabel, yaitu Schwannoma dan S100. Adapun definisi operasional dari kedua variabel ialah: • Schwannoma merupakan periveral nerve sheath tumor yang tumbuh lambat pada bagian distal dari transisi myelinisasi sel oligodendroglial- schwan. Diagnosa Schwannoma ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi terhadap pasien – pasien yang secara klinis didiagnosa Schwannoma. • S100 merupakan protein multifungsional dengan berbagai peran dalam proses selular. S100 bekerja dengan perantaraan ikatan kalsium, walaupun Zn2+ dan Cu2+ juga memiliki peranan dalam aktifitas biologis protein ini. Ekspresi protein ini baik pada serum maupun pada pewarnaan imunohistokimia dijumpai pada berbagai kelainan klinis, tetapi ekspresi imunohistokimia protein ini telah secara umum dikenal sebagai petanda untuk tumor Schwannoma. SCWHANNOMA Protein S100 Universitas Sumatera Utara

3.2. PROSEDUR PENELITIAN

Pada tahap awal, slide hasil potongan microtome dipanaskan pada hotplate dengan suhu 60 °C selama 60 menit. Kemudian di xylene sebanyak 2 kali dan dehidrasi dengan menggunakan alkohol absolut 80 dan 70 , bilas dengan air mengalir dan akuades selama 5 menit. Masukkan slide ke dalam microwave samsung TDS dengan kondisi suhu 800 watt selama 2,5-3 menit dan 100 watt selama 10 menit, kemudian dinginkan slide dalam suhu kamar selama 20 menit. Setelah slide didinginkan, slide dibilas dengan wash buffer WB selama 5 menit. Slide di tetesi dengan antibodi primer, dan didiamkan selama 20-60 menit. Kemudian dilakukan pembilasan dengan wash Buffer WB selama 5 menit. Setelah slide kering, kemudian ditetesi dengan S100 dan didiamkan selama 20 menit. Dengan menggunakan wash buffer dan air mengalir, slide dibilas selama 5 menit, kemudian dehidrasi dengan menggunakan alkohol absolut 80 dan 70 dam xyeline sebanyak 2 kali. Dilakukan pengamatan di bawah mikroskop. Pewarnaan imunohistokimia S100 akan kemudian diinterpretasikan sebagai berikut: -, +1, +2, +3. Pewarnaan negatif - adalah apabila jaringan tumor tidak menyerap warna sama sekali. Pewarnaan positif satu + adalah apabila pada gambaran mikroskopis terdapat 25 jaringan tumor yang menyerap warna. Pewarnaan positif dua ++ adalah apabila terdapat 25-75 jaringan tumor yang menyerap warna.Pewarnaan positif tiga +++ adalah apabila terdapat 75 jaringan tumor yang menyerap warna. Samson W, 2004 Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif untuk menjabarkan gambaran S100 pada scwhannoma.

4.2. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Murni Teguh Memoriam Hospital. Pengambilan sampel dilakukan di SMF Patologi Anatomi RS. H. Adam Malik Medan dan RS. Colombia Asia Medan. Penelitian dilakukan mulai bulan Januari 2010 hingga Juni 2013.

4.3. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

4.3.1. Populasi Penelitian