1.2 . RUMUSAN MASALAH
Apakah pemeriksaan imunohistokimia S100 dapat dijadikan sebagai modalitas diagnostik Schwannoma?
1.3 . TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum: Mengetahui peran antara S100 dan Schwannoma.
Tujuan khusus: a.
Menguji peranan S100 dalam diagnostik Schwannoma b.
Menilai signifikansi S100 sebagai modalitas diagnosa
1.4 . MANFAAT PENELITIAN
1.4.1. Bidang Pendidikan
Memperluas khasanah diagnostik Schwannoma, meningkatkan kualitas penatalaksanaan Schwannoma, dan juga sebagai dasar penggunaan S100 dalam
menegakkan diagnosa Schwannoma.
1.4.2. Bidang Penelitian
Sebagai masukan bagi penelitian lebih lanjut terhadap Schwannoma dan juga dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan pada penelitian S100
neurofibroma.
Universitas Sumatera Utara
1.4.3. Bidang Pelayanan Kesehatan
Menunjang perbaikan penegakan diagnosa dan penatalaksanaan pada pasien dengan Schwannoma.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Schwannoma adalah tumor yang berasal selubung myelin sel saraf. Tumor ini berbentuk soliter dan dapat tumbuh secara acak di semua sel saraf. Penegakan
diagnosa Schwannoma diawali dengan pemeriksaan fisik dan neurologi. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang berupa head CT scan atau
MRI. Pemeriksaan penunjang ini dapat menentukan dengan tepat lokasi dan ukuran dari tumor. Selain itu pemeriksaan histopatologi jaringan tumor tetap
harus dilakukan oleh karena dari pemeriksaan ini dapat ditentukan dengan pasti masa intrakranial tersebut adalah Schwannoma. S100 merupakan pemeriksaan
immunohistokimia pertama yang digunakan untuk membedakan kedua tumor yang berasal dari jaringan saraf perifer. Schwannoma merupakan tumor yang
mengexpresikan S100 lebih banyak dibandingkan neeurofibroma. S100 diekspresikan dengan kuat pada Schwannoma, sedangkan neurofibroma
mengekspresikan S100 dengan derajat lemah hingga moderat. Penelitian ini menggunakan 17 sampel bahan makroskopis tumor yang telah didiagnosa
Schwannoma secara histopatologi. Dari 17 sampel ini, satu sampel mengalami kerusakan pada saat pemotongan dan pembuatan blok parafin. Seluruh sampel ini
kemudian dilakukan pemeriksaan imunohistokimia S100 guna mendeskripsikan gambara S100 pada Schwannoma. Setelah dilakukan pemeriksaan S100 pada 17
sampel jaringan Schwannoma didapat hasil 12 sampel 70.6 positif tiga, 1 sampel positif dua 5.9, 3 sampel positif satu 17.6 dan 1 sampel negatif.
Hal ini menjelaskan bahwa tidak semua schwanoma memberikan gambaran positif pada pemeriksaan S100.
Kata Kunci: schwannoma, S100, imunohistokimia
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 . LATAR BELAKANG