Dasar Hukum Dana Pensiun

c. Kebutuhan likuiditas, dana pensiun membutuhkan likuiditas lebih kecil, apabila ada kebutuhan likuiditas khusus, maka perlu ditetapkan dalam pedoman kebijakan investasi. d. Diversifikasi yang merupakan metode untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan, menjaga berkurangnya dana dari resiko investasi dan memenuhi kebutuhan likuiditas. Diversifikasi portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan jenis kekayaan, sektor dan kualitas perangkat asset yang akan dijadikan sebagai instrumen investasi.

3. Dasar Hukum Dana Pensiun

Mengingat akan adanya pengembangan dana yang berperan pula terhadap manfaat pensiun, maka lembaga DPLK wajib mengarahkan pesertanya agar dapat menyimpan atau menginvestasikan dananya pada sasaran yang tepat dalam arti kata lain, diperoleh keuntungan yang maksimal dan dapat menghindari resiko yang timbul sebagai akibat dari penempatan tersebut. 18 Di dalam lembaga DPLK, tidak ditetapkan secara pasti akan peraturan dana pensiun terhadap manfaat yang diterima oleh peserta, tetapi hanya ditetapkan besarnya iuran pasti. Hal ini disebabkan karena manfaat yang akan diterima dan disesuaikan dengan pertumbuhan investasi setiap tahunnya, sehingga perolehan keuntungan dari waktu ke waktu tidak pasti dan tidaktetap tergantung kepada hasil usaha yang benar-benar dihasilkan oleh bank sebagai pengelola dana 18 Dahlan Siamat,Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2004, edisi keempat, h. 472-476 mudhaarib. Untuk itu, pengelola dana akan berusaha mengoptimalkan keuntungan dari pemakai dana. Keuntungan inidinamakan sistem bagi hasil. Yang dimaksud dengan sistem bagi hasil ialah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara bank dan nasabah penerima dana. Hasil usaha bank yang dibagikan kepadapenyimpan adalah laba usaha yang telah dihitung selama periode tertentu. Apabila besar keuntungan ini telah ditetapkan terlebih dahulu secara pasti di muka fixed dalam bentuk persentase , keuntungan yang diperoleh ini termasuk ke dalam bunga. Sedangkan, membungakan uang merupakan kegiatan usaha yang kurang mengandung resiko karena perolehan pengembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap.Membungakan uang adalah sangat dilarang oleh Allah SWT, dankegiatan ini tidaklah sesuai dengan syariat Islam. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran Surat Ar-rum 39 َّلا د ن ع و ر ي ل ف س ان لا ل ا مو أ ي ف و رٌ ل ا ر من م تٌت آ ام و و ف ض لا م ه ك ئل و أف َّل ا ه ج و و دي ر ت ةا ك ن م متٌ تآ ا م و Artinya: “Dan sesuatu riba tambahan yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka yang berbuat demikian itulah orang-orang yang melipatgandakan pahalanya. ” Berdasarkan surat tersebut, apabila bunga yang ditetapkan di muka fixed, dianggap mendahului takdir karena seolah-olah meminjam uang dipastikan akan memperoleh keuntungan sehingga mampu membayar pokok pinjaman dan juga bunganya pada waktu yang telah ditetapkan. 19 Demikianlah ayat yang menegaskan tentang pendirian Islam terhadap bunga begitu pasti dan tidak dapat ditawar-tawarlagi. Maka bunga dan riba adalah sama, dan dilarang dalam segala bentuknya.

4. Kebijakan dan Kendala Pengembangan Dana Pensiun Syariah