dunia usaha.
27
Atau dalam pengertian lain dari akad Mudharabah Muqayyadah adalah pekerja tertentu. Mengikuti syarat-syarat yang
dicantumkan dalam perjanjian yang dikemukakan oleh pemilik modal. Umpamanya,harus memperdagangkan barang-barang tertentu, di
daerah tertentu dan membeli barang di pabrik toko tertentu.
28
4. Rukun-rukun Akad Mudharabah
Dari pengertian yang telah dipaparkan di atas, tentunya akad mudharabah mempunyai beberapa rukun dan syarat-syarat tertentu dalam
menjalankannya.Dan dari rukun dan syarat-syarat tersebut mempunyai banyak pandangan, yang dilihat dari beberapa mazhab.
Menurut ulama mazhab Hanafi rukun mudharabah hanya ijab dari pemilik modal dan qobul dari pedagangpelaksana. Sedangkan menurut
Jumhur Ulama berpendapat lain tentang rukun mudharabah, bahwa rukun mudharabah adalah orang yang berakal, modal, keuntungan, kerja, dan
akad.
29
Sehingga didapat rukun-rukun dari akad mudharabah dari berbagai macam pandangan para ulama. Faktor-faktor yang harus ada rukun
dalam akad mudharabah adalah: a. Pelaku pemilik modal maupun pelaksana usaha
27
Ibid,. h.97
28
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam Fiqh Muamalat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, h. 172-173
29
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam:Fiqh Muamalat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, h.170
b. Objek mudharabah modal dan kerja c. Persetujuan kedua belah pihak ijab qobul
d. Nisbah Keuntungan Pelaku, dalam akad mudharabah harus ada minimal 2 dua pelaku
transaksi.Pihak pertama, bertindak sebagai pemilik modal shahibul mal, sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha mudharib atau
„amil.Tanpa adanya 2 dua pelaku ini maka akad mudharabah tidak dapat terlaksana.
Objek mudharabah, merupakan konsekuensi logis dari tindakan yang dilakukan oleh para pelaku.Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai
objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai objek mudharabah.Modal yang diserahkan sebagai objek
mudharabah bisa berupa uang atau berbentuk barang yang dirinci berapa nilai uangnya.Sedangkan kerja yang diserahkan bisa berbentuk keahlian,
keterampilan, selling skill, management skill, dan lain-lain.Tanpa dua objek ini, akad mudharabah juga tidak dapat terlaksana.
Persetujuan kedua belah pihak ijab qobul, merupakan konsekuensi dari prinsip an-taradin minkum sama-sama rela.Si pemilik dan harus setuju
mengkontribusikan dananya untuk menjadi modal usaha, sementara si pelaksana usaha setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan kerjanya.
Nisbah keuntungan, faktor keempat inilah yang menjadi ciri khas dari akad mudharabah yang menjadi pembeda dengan akad jual beli lainnya.
Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah pihak yang bermudharabah.Mudharib mendapatkan imbalan atas kerjanya,
sedangkan shahibul maal mendapat imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan inilah yang mencegah terjadinya perselisihan antara
kedua belah pihak mengenai cara pembagian keuntungan.
30
5. Syarat-syarat Akad Mudharabah