Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Berdasarkan data yang ada pada Tabel 15, terlihat bahwa frekuensi terbanyak terdapat pada interval 35-40 dengan Frekuensi 39 27,08 dan frekuensi terkecil terdapat pada
kelas 53-58 dengan jumlah frekuensi 9 6,25. Selanjutnya data tersebut dikategorikan menjadi tepat, kurang tepat dan tidak tepat seperti tertera dalam tabel 16 sebagai berikut.
Tabel 16. Kategori Variabel Cara Belajar X
1
Siswa Kelas IX SMP Nusantara Bandar Lampung 20112012
No Kategori
Kelas Interval Frekuensi
1 2
3 Tepat
Kurang Tepat Tidak Tepat
62 – 78
46 – 61
28 – 45
47 30
67 32,63
20,83 46,54
Jumlah 144
100 Sumber: Hasil pengolahan data 2011
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa cara belajar di rumah X
2
pada sebagian besar siswa kelas IX semester ganjil di SMP Nusantara Bandar Lampung Tahun Pelajaran
20112012 tergolong kurang tepat yaitu sebanyak 49 siswa dengan persentase 49,50. Hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa kurang baik. Pendapat ini diperkuat
oleh Slameto 2003 : 32 “Cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Banyak anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam
pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-
cara belajar yang efektif.” Jika cara belajar yang dimiliki oleh siswa sudah tepat maka akan diiringi dengan
peningkatan prestasi belajarnya. Sebaliknya, jika cara belajar siswa kurang tepat maka hasil belajar yang diperolehnya juga akan kurang baik.