Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan memiliki tugas sebagai berikut Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana memiliki tugas sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas memiliki tugas sebagai berikut
144 responden yang ada, diperoleh skor tertinggi yaitu 84 dan skor terendah yaitu 34. Adapun perhitungan distribusi frekuensi adalah sebagai berikut .
a Rentang = Data Tertinggi
– Data Terendah = 84
– 34 = 50
b Banyak kelas = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 log 144 = 1 + 3,3 2,158
= 8,12 = 8 pembulatan c Panjang kelas
=
kelas banyak
kelas rentang
= 50 : 8 = 6,25
= 6 pembulatan Data rentang tersebut diperoleh melalui penilaian hasil belajar siswa, diperoleh distribusi
frekuensi banyaknya kelas interval adalah 8, panjang kelas interval adalah 6. Distribusi frekuensi dalam hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 17 sebagai berikut.
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Terpadu Y
No Kelas Interval
Fekuensi Persentase
1 2
3 4
5 6
7 8
34 – 40
41 – 46
47 – 52
53 – 58
59 – 64
65 – 70
71 – 76
77 – 84
3 11
17 38
25 24
20
6 2,08
7,64 11,80
26,39 17,36
16,67 13,89
4,17 Jumlah
144 100
Sumber: Hasil pengolahan data 2011
Berdasarkan data yang ada pada Tabel 17, selanjutnya data tersebut dikategorikan menjadi hasil belajar tinggi, sedang, rendah seperti yang dapat dilihat pada Tabel 18 sebagai berikut.
Tabel 18. Kategori Hasil Belajar IPS Terpadu Y
No Kategori
Kelas Interval Frekuensi Persentase
1 2
3 Tinggi
Sedang Rendah
67 – 84
51 – 66
34 – 50
47 71
26 32,64
49,30 18,06
Jumlah 144
100 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011
Berdasarkan Tabel 18 di atas, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas IX Semester Ganjil SMP Nusantara Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20112012 tergolong dalam
kategori sedang yaitu sebanyak 71 siswa 49,30. Menurut Djamarah dan Zain 2002:128, apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65 dikuasai siswa maka persentase
keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Dalam penelitian ini hal yang diduga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa yaitu rendahnya minat belajar siswa
dan kurang tepatnya cara belajar siswa. Kedua hal tersebut yaitu minat belajar dan cara belajar memiliki korelasi terhadap hasil belajar siswa.
Jika minat belajar yang dimiliki siswa tinggi maka hasil belajar yang diperoleh siswa akan baik. Minat menurut Slameto 2003: 180 merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada menyeluruh. Dengan memiliki minat belajar yang tinggi, siswa akan merasa belajar merupakan kegiatan yang menyenangkan
sehingga berpotensi untuk mencapai keberhasilan belajar yang tinggi. Selanjutnya, hal yang mempengaruhi hasil belajar adalah cara belajar. Jika cara belajar yang
dimiliki oleh siswa sudah tepat maka hasil belajar akan diperoleh dengan baik. Sebaliknya