Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

0,668 yang menunjukkan hubungan yang dimiliki kuat, koefisien determinasi r 2 6y sebesar 0,446, t hitung t tabel 12,777 1,972 dan nilai signifikansi 0,000 0,05 yang berarti signifikan, serta persamaan regresi linier sederhana Y = -0,433 + 1,541 X 6 yang menggambarkan arah regresi positif. 7. Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Institusional dan Modal Intelektual secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi R y1,2,3,4,5,6 sebesar 0,751 yang menunjukkan hubungan yang dimiliki kuat, koefisien determinasi R 2 y1,2,3,4,5,6 sebesar 0,564, F hitung F tabel 42,605 2,14 dan nilai signifikansi 0,000 0,05 yang berarti signifikan, serta persamaan regresi linier berganda Y = 0,006 + 0,646X 1 + 0,190X 2 – 0,014X 3 + 0,532X 4 + 0,181X 5 + 1,257X 6.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan terkait dengan keterbatasan penelitian ini, selanjutnya dapat diusulkan saran yang diharapkan akan bermanfaat sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Sektor Keuangan a. Pada hasil perhitungan mengenai Dewan Direksi perusahaan sektor keuangan dapat diketahui bahwa tingkat Dewan Direksi adalah sedikit. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah anggota Dewan Direksi pada perusahaan sektor keuangan cenderung sedikit, sehingga ilmu, keterampilan, dan pemikiran yang dimiliki oleh Dewan Direksi terbatas. Oleh karena itu, perusahaan sektor keuangan sebaiknya menambah anggota Dewan Direksinya dengan mempertimbangkan ilmu, keterampilan, dan pemikiran masing-masing Dewan Direksi. Sebaiknya setiap Dewan Direksi memiliki pemikiran yang berbeda- beda karena hal tersebut dapat menciptakan diskusi yang baik terkait penetapan kebijakan dan strategi perusahaan, sehingga keputusan yang diambil nantinya lebih matang. Selain itu, pemilihan Dewan Direksi sebaiknya dipilih yang berintegritas dan memahami mengenai aktivitas perusahaan sektor keuangan. Pemegang saham perusahaan sebaiknya selalu menekankan kepada Dewan Direksi terkait prinsip- prinsip seperti keadilan, kejujuran, keterbukaan, kerajinan, dan kerja keras. b. Pada hasil perhitungan mengenai Komite Audit perusahaan sektor keuangan dapat diketahui bahwa tingkat Komite Audit adalah sedikit. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah anggota Komite Audit pada perusahaan sektor keuangan cenderung sedikit, sehingga pengawasan terkait laporan keuangan yang dilakukan oleh Komite Audit terbatas. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan sektor keuangan menambah Komite Audit dengan mempertimbangkan keahliannya dibidang akuntansi atau keuangan. Anggota Komite Audit sebaiknya dipilih orang yang berasal dari luar perusahaan dan bersifat independen. c. Pada hasil perhitungan mengenai Kepemilikan Institusional perusahaan sektor keuangan dapat diketahui bahwa tingkat Kepemilikan Institusional adalah sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh institusi pada perusahaan sektor keuangan cenderung sedang, sehingga pengawasan yang dilakukan oleh institusi belum maksimal. Oleh karena itu, pemegang saham institusional perusahaan sektor keuangan hendaknya lebih meningkatkan perannya dalam mengelola maupun mengawasi kegiatan operasional perusahaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan dan menghadiri pertemuan secara berkala dengan seluruh direksi dan karyawan. Dalam pertemuan tersebut pemegang saham dapat meminta laporan berkala dari manajemen untuk melihat investasi yang dikelola apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu, aktif dalam memberikan masukan-masukan untuk memperbaiki apa yang telah dicapai atau memberikan terobosan baru untuk mendapatkan hasil yang jauh lebih baik. d. Pada hasil perhitungan mengenai Modal Intelektual yang dimiliki oleh perusahaan sektor keuangan dapat diketahui bahwa tingkat Modal Intelektual adalah rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sektor keuangan belum mampu mengelola Modal Intelektual yang dimilikinya dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan sektor keuangan sebaiknya mengelola Modal Intelektual yang dimiliki agar dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Nilai tambah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 57 80

Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 35 95

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

1 75 95

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 41 110

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 35 155

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 14 22

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013).

0 2 14

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9