Jenis prostitusi Sejarah Prostitusi

16 berupa uang atau lainnya tau karena semacam kesenangan pribadi dan sebagian atau keseluruhan pekerjaannya, mengadakan perhubungan kelamin yang normal atau tidak normal dengan berbagai jenis orang, yang sejenis atau berlawanan jenis dengan pelacur itu. ” h. Menurut Commenge mengatakan: “Prostitusi atau pelacuran itu adalah suatu perbuatan seorang wanita memperdagangkan atau menjual tubuhnya, yang dilakukan untuk memperoleh pembayaran dari laki-laki yang datang; dan wanita tersebut tidak ada pencarian nafkah lainnya kecuali diperolehnya dari hubungan dengan banyak orang”.

3. Jenis prostitusi

Jenis prostitusi menurut aktivitasnya yaitu : a. Prostitusi yang terdaftar Pada umumnya mereka lokalisasi dalam satu daerah tertentu. Penghuninya secara periodik harus memeriksakan diri pada dokter atau petugas kesehatan dan mendapatkan suntikan serta pengobatan, sebagai tindakan kesehatan dan keamanan umum. Pelakunya diawasi oleh kepolisian yang bekerja sama dengan Jawatan Sosial dan Jawatan Kesehatan. Namun kenyataannya cara ini tidaklah efisien karena kenyataannya tidak adanya kerja sama antara pekerja seks dengan petugas kesehatan. 17 b. Prostitusi yang tidak terdaftar Mereka yang melakukan prostitusi secara liar, baik secara perorangan maupun dalam kelompok. Perbuatannya tidak terorganisasi dan tidak tertentu, sehingga kesehatannya sangat diragukan. Jenis prostitusi menurut jumlahnya yaitu : a. Prostitusi yang beroperasi secara individual merupakan single operator sering disebut dengan pekerja seks jalanan. Mereka biasanya mangkal di pinggir jalan, stasiun maupun tempat-tempat aman lainnya. Para pekerja seks ini menjalankan profesinya dengan terselubung. b. Prostitusi yang bekerja dengan bantuan organisasi dan sindikat yang teratur rapi. Jadi, mereka tidak bekerja sendirian melainkan diatur melalui satu sistem kerja suatu organisasi. Biasanya dalam bentuk rumah bordir, bar atau casino. Jenis prostitusi menurut tempat penggolongan atau lokalisasinya yaitu: 1. Segregasi atau lokalisasi yang terisolasi atau terpisah dari kompleks penduduk lainnya. Seperti lokalisasi Sunan Kuning di Semarang dan Lokalisasi Bandungan di Kabupaten Semarang. 2. Rumah-rumah panggilan 18 Rumah-rumah panggilan ini memiliki ciri khusus dimana hanya pihak yang terkait saja yang mengetahuinya. Selain itu kegiatannya pun lebih terorganisir dan tertutup. 3. Dibalik front organisasi atau dibalik bisnis-bisnis terhormat salon kecantikan, tempat pijat, rumah makan, warnet, warung remang-remang, dll. Disini sudah memiliki jaringan yang baik dan terorganisir. Tidak sedikit yang melibatkan orang- orang terhormat maupun pihak keamanan yaitu polisi.

4. Akibat-akibat prostitusi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Modus Operandi Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan: Studi Kasus pada Polres Salatiga T1 312012088 BAB I

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Modus Operandi Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan: Studi Kasus pada Polres Salatiga T1 312012088 BAB II

0 3 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penegakan Hukum terhadap Tindak Pidana di Bidang Kehutanan: studi kasus di Polres Wonogiri T1 312012029 BAB I

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penegakan Hukum terhadap Tindak Pidana di Bidang Kehutanan: studi kasus di Polres Wonogiri T1 312012029 BAB II

0 1 50

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendekatan Restorative Justice dalam Penyelesaian Tindak Pidana Anak oleh Polres Tegal T2 322012002 BAB II

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penegakan Hukum terhadap Pasal 296 KUHP tentang Tindak Pidana Prostitusi oleh Polres Salatiga T1 312007078 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penegakan Hukum terhadap Pasal 296 KUHP tentang Tindak Pidana Prostitusi oleh Polres Salatiga

0 1 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Penyidik dalam Melakukan Penahanan Kepada Tersangka Anak Oleh Polres Salatiga T1 312008084 BAB II

0 0 42

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggungjawab Pidana Korporasi dalam Tindak Pidana Pembakaran Hutan T1 BAB II

0 1 29

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sanksi Pidana terhadap Pelaku Tindak Pidana Terorisme Berbasis Keadilan Bermartabat T1 BAB II

0 0 48