Penerimaan Pendapatan Metode Analisis data

3.4 Metode Analisis data

Untuk mengidentifikasi masalah 1 yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu mengenai proses pengolahan tepung mocaf dan tepung tapioka dengan menggunakan data atau informasi yang di peroleh di daerah penelitian. Untuk mengidentifikasi masalah 2 pendapatan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Penerimaan

TR = Y.Py Dimana: TR = Total revenue total penerimaan Rp Y = Jumlah produksi yang diperoleh dari pengolahan ubi kayu Rp Py = Harga jual produksi olahan ubi kayu Rp

2. Pendapatan

I = TR – TC Dimana: I = Income Pendapatan Rp TR = Total revenue Total Penerimaan Rp TC = Total cost Total Biaya Rp Soekartawi, 1995. Universitas Sumatera Utara Untuk mengidentifikasi masalah 3 dapat dianalisis dengan menggunakan metode perhitungan nilai tambah. Tabel 7. Prosedur perhitungan nilai tambah metode hayami. Variabel Nilai Output, Input dan harga 1 Output Kg 1 2 Input 2 3 Tenaga Kerja HKP 3 4 Faktor Konversi 4 = 12 5 Koefisien Tenaga Kerja HKP 5 = 32 6 Harga output RpKg 6 7 Upah Tenaga Kerja Langsung RpHKP 7 Penerimaan dan Keuntungan 8 Harga Bahan Baku RpKg 8 9 Sumbangan Input Lain Rpkg 9 10 Nilai output RpKg 10 = 4 x 6 11 a. Nilai Tambah RpKg 11a = 10-8-9 b. Rasio Nilai Tambah 11b =11a10x100 12 a. Pendapatan Tenaga Kerja 12a = 5 x 7 Langsung RpKg b. Pangsa Tenaga Kerja 12b = 12a11a x 100 13 a. Keuntungan RpKg 13a = 11a – 12a b. Tingkat Keuntungan 13b = 13a11a x 100 Balas Jasa Pemilik Faktor-Faktor Produksi 14 Margin RgKg 14 = 10 – 8 a. Pendapatan Tenaga Kerja Langsung 14a= 12a14x100 b. Sumbangan Input Lain 14b = 914x100 c. Keuntungan Pemilik Perusahaan 14c= 13a14x100 Sumber : Hayami et all. Agricultural Marketing and Processing In Up Land Java. 1989. Universitas Sumatera Utara Analisis nilai tambah metode hayami menghasilkan beberapa informasi berupa : a. Nilai tambah Rp adalah selisih antara nilai output tepung mocaf dan tepung tapioka dengan bahan baku utama ubi kayu dan sumbangan input lain. b. Rasio nilai tambah menunjukkan nilai tambah dari nilai produk. c. Pendapatan tenaga kerja langsung Rp menunjukkan upah yang diterima tenaga kerja langsung mengolah satu satuan bahan baku. d. Pangsa tenaga kerja langsung menunjukkan persentase pendapatan tenaga kerja langsung dari nilai tambah yang diperoleh. e. Keuntungan Rp menunjukkan bagian yang diterima perusahaan. f. Tingkat keuntungan menunjukkan persentase keuntungan dari nilai produk. g. Marjin Rp menunjukkan besarnya kontribusi pemilik faktor-faktor produksi selain bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. h. Persentase pendapatan tenaga kerja langsung terhadap marjin . i. Persentase sumbangan input lain terhadap marjin . j. Persentase keuntungan perusahaan terhadap marjin .

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Dokumen yang terkait

Prospek Pengembangan Agroindustri Tapioka di Kabupaten Serdang Bedagai (Kasus : Desa Firdaus dan Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah)

0 73 130

Analisis Usahatani Dan Usaha Pengolahan Sukun (Artocarpus Altilis P.) Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus : Desa Bantan, Kecamatan Dolok Masihul Dan Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

8 96 92

Analisis Finansial Industri Pengolahan Ubi Kayu dan Industri Penggilingan Jagung (Studi Kasus: Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai dan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

2 60 82

Analisis Kelayakan Usahatani dan Pengolahan Ubi (Kasus : Kecamatan Dolok Masihul dan Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai)

11 135 140

Analisis Pendapatan dan Biaya Produksi Ubi Kayu dalam Mengelola Tepung Tapioka (Studi Kasus: PT. Sumatera Telaga Tapioka Kecamatan Rambutan Tebing Tinggi Kabupaten Deli Serdang)

0 30 85

ANALISIS NILAI TAMBAH TEPUNG TAPIOKA DAN GLUKOSE (Studi Kasus Di Desa Ngemplak Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati)

0 14 1

Analisis Nilai Tambah Pengolahan Tepung Tapioka di Kabupaten Bogor

2 14 55

Analisis Nilai Tambah, Keuntungan dan Efisiensi Pengolahan Tepung Umbi Garut, Ubi Ungu dan Ubi Kayu Kelompok Wanita Tani (KWT) “Melati” di Kabupaten Kulon Progo

1 7 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Analisis Perbandingan Nilai Tambah Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tepung Mocaf Dan Tepung Tapioka Di Kabupaten Serdang Bedagai (Kasus: Desa Bajaronggi, Kecamatan Dolok Ma

1 23 14

Analisis Perbandingan Nilai Tambah Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tepung Mocaf Dan Tepung Tapioka Di Kabupaten Serdang Bedagai (Kasus: Desa Bajaronggi, Kecamatan Dolok Masihul Dan Kecamatan Sei Rampah).

0 0 13