Instrumen disusun berdasarkan Taksonomi Barret yang meliputi lima tingkat yaitu pemahaman literal, reorganisasi, pemahaman inferensial, evaluasi,
dan apresiasi. Lima tingkatan ini sesuai dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan tujuan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini.
Adapun kisi-kisi instrumen dibuat untuk mengarahkan setiap butir soal agar sesuai dengan salah satu tujuan pembelajaran. Selain itu, kisi-kisi dibuat agar
butir soal dapat mewakili kemampuan yang akan diukur .
Pengembangan instrumen penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2-5.
2. Validitas Instrumen
Validitas yang digunakan adalah validitas isi dan konstruk. Untuk memenuhi validitas isi, instrumen disusun berdasarkan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar serta Silabus dalam Kurikulum 2013 tingkat SMP. Setelah penyusunan instrumen yang didasarkan pada kurikulum yang
berlaku, instrumen tersebut ditelaah oleh ahli expert judgment. Expert judgment dalam hal ini adalah guru SMPN 1 Prambanan Klaten yaitu Sarwidi, S.Pd. selaku
guru Bahasa Indonesia di sekolah tersebut. Beliau juga merupakan ketua MGMP Bahasa Indonesia se-Kabupaten Klaten.
Sebagaimana halnya validitas isi, instrumen penelitian juga harus memenuhi validitas konstruk. Validitas konstruk mempertanyakan apakah butir-
butir pertanyaan dalam instrumen itu telah sesuai dengan konsep keilmuan yang bersangkutan Nurgiyantoro, 2012: 339.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengetes kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi siswa kelas VII SMPN I Prambanan adalah
butir soal yang telah mencerminkan kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi. Instrumen juga telah diujikan terlebih dahulu terhadap siswa kelas VII
SMPN I Prambanan di luar sampel penelitian. Hasil uji validitas instrumen selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.
3. Reliabilitas
Perhitungan uji reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan bantuan progam Iteman. Hasil perhitungan uji reabilitas tersebut dipresentasikan dengan
tingkat keandalan koefisien korelasi alpha sebagai berikut.
Tabel 2: Tingkat Koefisien Keandalan Alpha
a. 0,000 – 0,199 :
Reabilitas butir soal sangat rendah b. 0,200
– 0, 399: Reabilitas butir soal rendah
c. 0,400 – 0,599:
Reabilitas butir soal agak rendah d. 0,600
– 0,799 : Reabilitas butir soal cukup
e. 0,800 – 1,000:
Reabilitas butir soal tinggi Arikunto, 2010: 319
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, instrumen diujikan pada kelas VII C SMPN I Prambanan. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh nilai alpha sebesar
0,951 sehingga instrumen dinyatakan sangat reliabel untuk digunakan. Hasil uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.
4. Analisis Butir Soal