tugasnya sebagai tutor mengharuskannya berpikir lebih dalam mengenai materi yang didiskusikan.
Penerimaan perbedaan antar siswa, dalam hal ini tujuan pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa dari berbagai kondisi dan latar
belakang untuk bekerjasama dan saling tergantung satu sama lain dalam mengerjakan tugas bersama dan belajar untuk saling menghargai satu sama lain.
Tujuan dari pembelajaran kooperatif ini untuk perkembangan sosial yaitu mengajarkan siswa untuk dapat bekerjasama dengan orang lain dan kolaborasi.
Dengan demikian dilihat dari tujuan strategi pembelajaran kooperatif dari dimensi aktivitas siswa dalam belajar sangat mendukung pembentukan sikap dan
perilaku sosial yang positif dan berguna secara langsung dalam kehidupan siswa di masyarakat. Iklim pembelajaran yang demikian dapat menunjang tercapainya
pembelajaran pengolahan makanan kontinental yaitu mendidik dan membekali siswa dengan pengetahuan, sikap, keterampilan sebagai bekal untuk memahami
lingkungan sosial masyarakat.
3. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran cooperative learning identik dengan belajar kelompok. Cooperative learning mampu mendorong sosialisasi, kompetisi sehat di kelas,
kemampuan siswa untuk berinteraksi serta bekerja dengan siswa yang lain untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut Rumini dkk 1995:112 tipe-tipe
pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada tabel di berikut ini.
Tabel 2. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif
No Metode
Keterangan
1. Team-Game-
Tournament Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok untuk saling
membantu dalam memahami materi dan mengerjakan tugas sebagai sebuah kelompok dan dipadu dengna kompetisi antar
anggota dalam bentuk permainan.
2. Student Team
Achievement Siswa berada dalam kelompok kecil dan menggunakan
lembaran kerja untuk menguasai suatu materi pelajaran. Mereka saling membantu satu sama lain melalui tutorial, kuis
atau diskusi kelompok.
3. Jigasaw
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat heterogen. Bahan pelajaran dibagi-bagi kepada setiap angggota
kelompok dan mereka mempelajari materi yang sama, berkumpul untuk berdiskusi dan kembali ke kelompok semula
untuk mengajar materi yang telah mereka kuasai kepada anggota kelompoknya.
4. Group
Investigation Siswa bekerja dalam
kelompok kecil untuk menanggapi berbagai macam masalah. Setiap
kelompok membagi topik menjadi sub topik, kemudian setiap anggota kelompok
melakukan kegiatan
meneliti untuk
mencapai tujuan
kelompoknya
Sumber: Rumini dkk, 1995:112
4. Group Investigation
Group Investigation merupakan salah satu metode dari model cooperative learning di mana para murid bekerja di dalam kelompok-kelompok kecil untuk
melaksanakan berbagai macam proyek kelas. Setiap kelompok membagi tugas menjadi sub topik-sub topik, kemudian setiap anggota kelompok melakukan
kegiatan meneliti untuk mencapai tujuan kelompok. Setelah itu setiap kelompok mengajukan hasil penelitiannya kepada kelas Sri Rumini dkk, 1995:114.
Investigasi merupakan proses penyelidikan yang dilakukan seseorang dan selanjutnya orang tersebut mengkomunikasikan hasil perolehannya, kemudian
membandingkannya dengan perolehan orang lain, karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil. Dalam kegiatan di kelas
yang
mengembangkan diskusi kelas berbagai kemungkinan jawaban ini berimplikasi pada berbagai alternatif jawaban dan argumentasi berdasarkan pada pengalaman
siswa, sehingga akibatnya jawaban tidak selalu benar. Metode pembelajaran Group Investigation mengambil metode yang