75-76, yang terdiri dari tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi data merupakan kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data transformasi data kasar dari catatan pengamatan. Data yang diperoleh di
lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau deskripsi yang rinci, kemudian dirangkum dan disusun lebih sistimatis.
2. Penyajian data berupa sekumpulan informasi dari hasil rekaman pembelajaran dan pengamatan yang telah disusun, secara kolaborasi antara peneliti dan guru
sehingga mudah untuk memahami makna yang terkandung didalamnya. 3. Penarikan kesimpulan juga dilakukan secara kolaborasi yaitu dari peneliti dan
guru agar hasil lebih bermakna untuk peningkatan pembelajaran berikutnya, kemudian diadakan verifikasi untuk memperoleh kesimpulan yang kokoh,
dengan cara diskusi bersama teman kolaborasi Untuk mengetahui reliabilitas data maka dilakukan triangulasi atau
pengecekan kebenaran data melalui cara lain Suharsimi Arikunto, 2002:187. Peneliti meneliti kembali data-data mengenai peningkatan kemampuan kerjasama
yang diperoleh melalui observasi dengan data-data dokumentasi.
H. Keabsahan Data
Menurut Burhan Bungin 2005: 59-62 mengemukakan bahwa paling sedikit ada 4 kriteria utama guna menjamin keabsahan data kualitatif, yaitu
kreadibilitas atau kebenaran data, tranferabilitas atau aplikasi, dependabilitas atau obyektifitas dan konformabilitas atau pemeriksaan. Keabsahan data pada
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan cara pengamatan terus-menerus. Dengan pengamatan terus menerus dapat diperhatikan sesuatu lebih cermat, lebih
rinci dan mendalam pada kegiatan pembelajaran dengan mengunakan metode Group Investigation di SMK Sahid Surakarta.
I. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria merupakan patokan untuk menentukan keberhasilan suatu program atau kegiatan. Suatu program dikatakan berhasil apabila mampu
mencapai kriteria yang telah ditentukan. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatnya kerjasama siswa dalam proses pembelajaran yang dilihat
dari peningkatan presentase kerjasama siswa yaitu minimal 75 dari jumlah siswa yang memiliki tingkat kerjasama dengan kategori sangat tinggi dan tinggi.
Peningkatan kerjasama dapat dilihat dari siklus I, II dan siklus III. Untuk melihat keberhasilan peningkatan kerjasama siswa dalam pembelajaran digunakan
14 indikator yaitu memberikan pendapat, mengingatkan teman jika belum mengerjakan tugas kelompok, ikut memecahkan masalah kelompok, datang dalam
tugas kelompok, memberikan kesempatan kepada teman untuk berbicara, mendengarkan jika ada teman yang sedang menyampaikan pendapat, mengerjakan
tugas kelompok, berkomunikasi secara terbuka, memberikan gagasan, menerima gagasan orang lain, mengekspresikan kegembiraan atas keberhasilan teman
kelompok, membantu teman lain yang sedang mengalami kesulitan, menyatukan pendapat, terlibat aktif dalam presentasi.