111
d. Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan dilakukan pada seluruh siswa dimana setelah siswa belajar dengan menggunakan media papan flanel siswa diminta memberikan
penilaian dengan mengisi angket non tes. Berdasarkan kriteria kelayakan media papan flanel dari uji coba lapangan yang berjumlah 5 orang siswa
diperoleh hasil 45 dikatakan sangat layak, 37 dikatakan layak, 18 dikatakan kurang layak, dan 0 dikatakan tidak layak, maka dapat diartikan
bahwa media papan flanel dalam kategori sangat layak digunakan dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan uji coba lapangan diketahui hasil pembelajaran menggunakan media papan flanel dapat memberikan motivasi kepada siswa,
siswa lebih tepat dalam pembuatan cempal, hasil cempal yang dibuat oleh siswa lebih rapi dan siswa lebih rajin dalam proses pembuatan cempal serta
siswa antusias dalam mengikuti pelajaran. Dari hasil kelayakan media papan flanel menurut siswa pada uji coba
lapangan dapat diketahui kelayakan media papan flanel yang kurang layak. Menurut siswa media papan flanel yang kurang layak yaitu aspek fungsi dan
manfaat mengenai kesesuaian media dengan pemahaman siswa, kemudahan belajar dengan menggunakan media papan flanel dan ketepatan waktu, hal
ini dikarenakan siswa memiliki IQ 55-69 dimana tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran rendah dan siswa memiliki kemampuan yang terbatas
sehingga penggunaan media juga harus disertai penjelasan dari guru, dan karena sifat siswa yang mudah goyah sehingga terkadang siswa tidak fokus
dalam mengerjakan tugas; aspek kemenarikan media mengenai tampilan
112
media, kesenangan siswa menggunakan media pada pembelajaran, media yang dapat memberikan semangat siswa, dan ukuran teks dan angka pada
media, hal ini dikarenakan siswa memiliki sifat yang sulit memusatkan perhatiannya terhadap suatu objek, siswa memiliki kepribadian yang mudah
berubah-ubah dan mereka lebih senang dengan suatu benda yang berwarna, semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran hanya dibuat-buat, dan
kondisi siswa dimana ada beberapa siswa yang tidak lancar membaca; dan aspek materi mengenai materi yang memperjelas langkah pembuatan cempal,
hal ini dikarenakan siswa mengalami kesulitan berfikir secara abstrak. Berdasarkan data para ahli dapat diketahui bahwa menurut ahli materi
termasuk kategori layak, ahli media mengatakan media papan flanel dalam kategori layak, uji coba terbatas dan uji coba lapangan termasuk kategori
sangat layak. Sehingga dapat diartikan bahwa media papan flanel secara keseluruhan sudah layak dan baik digunakan dalam proses pembelajaran
membuat cempal.
113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengembangan Media
Pengembangan media pembelajaran papan flanel membuat cempal dilakukan dengan cara:
a. Mencari potensi dan masalah dengan cara observasi dan wawancara. Dalam menganalisis potensi dan masalah, diketahui bahwa anak tunagrahita mampu
menerima pendidikan berupa keterampilan dan salah satu keterampilan yang diajarkan adalah membuat cempal, akan tetapi siswa masih kesulitan dalam
memahami langkah-langkah pembuatan cempal. b. Pengembangan produk media papan flanel yang dilakukan dengan cara :
menyusun materi yaitu membuat lenan rumah tangga; merumuskan standar kompetensi dan kompetensi dasar yaitu membuat cempal dan mengenal cara
membuat cempal; merumuskan indikator keberhasilan yaitu menyiapkan alat dan bahan, menentukan ukuran, membuat pola, memotong bahan, menjahit
bahan menjadi cempal dan penyelesaian; membuat media papan flanel dengan menggunakan kain flanel, perekat, dan
item papan flanel yang terbuat dari kain katun dan busa pelapis .
c. Setelah media papan flanel tersusun, maka media papan flanel divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Dalam tahap validasi terdapat saran dari ahli
materi dan ahli media. Setelah mendapatkan saran dari ahli, maka langkah selanjutnya yaitu merevisi media sesuai dengan saran dari para ahli.