63
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan merupakan penjelasan dari model pengembangan yang telah ditetapkan. Adapun langkah - langkah yang ditempuh dalam prosedur
tersebut seperti bagan 2.
1. Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah digunakan untuk mengetahui keadaan dan permasalahan pembelajaran membuat lenan rumah tangga pada siswa
tunagrahita SMPLB di SLB Negeri Pembina Yogyakarta menggunakan media pembelajaran papan flanel, dengan demikian dalam mengembangkan media
pembelajaran apakah media yang dibuat layak atau tidak layak digunakan.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan untuk merancang produk yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada. Langkah yang dilakukan untuk
mengumpulkan data adalah sebagai berikut:
a. Observasi kelas
Kegiatan observasi atau pengamatan kelas pada saat pelaksanaan pembelajaran membuat lenan rumah tangga berlangsung. Kegiatan ini
berfokus pada sebelum ada penggunaan media pembelajaran papan flanel untuk pembelajaran membuat lenan rumah tangga, maka dilakukan kegiatan
pengamatan kelas awal.
b. Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran, siswa, orang tua siswa dan waka kurikulum di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.
Wawancara dilaksanakan setelah melakukan observasi. Adapun kegiatan
64
yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1 Wawancara dengan siswa, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sikap
siswa terhadap pembelajaran membuat lenan rumah tangga dan mengetahui
kebutuhan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran pembuatan lenan rumah tangga.
2 Wawancara dengan guru, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pembelajaran membuat lenan rumah tangga dari siswa.
3 Wawancara dengan Waka Kurikulum, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang sekolah, pendidikan seperti apa yang diberikan
kepada anak tunagrahita serta visi, misi dan tujuan sekolah. 4 Wawancara dengan orang tua siswa, kegiatan ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh sekolah terhadap pendidikan anak tunagrahita.
Berdasarkan observasi dan wawancara tersebut diperoleh hasil bahwa masih rendahnya pemanfaatan media dalam pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran selalu menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Peneliti membuat suatu produk media pembelajaran yang sederhana yang
diharapkan mampu membangkitkan semangat belajar siswa dan mempermudah siswa didalam menerima materi yang disampaikan.
3. Desain Produk
Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang ditempuh dalam membuat produk. Desain produk merupakan proses
mengembangkan produk media pembelajaran papan flanel yang sesuai dengan prosedur pengembangan R D yaitu pada pelaksanaan langkah ketiga.
65
Mengembangkan produk awal kriteria media papan flanel berdasarkan pada pembelajaran membuat cempal. Hasil dari media ini berupa langkah-langkah
menjahit cempal. Pembuatan media papan flanel menggunakan kain flanel. Media papan
flanel ini terdiri dari 1 lembar kain. Warna kain flanel yang digunakan yaitu warna hitam. Pada setiap tepi kain di selesaikan dengan serip dan bagian atas
diberi tali. Ukuran media papan flanel ini yaitu 1,56 m x 0,91 m. Pemilihan jenis huruf pada judul media papan flanel menggunakan huruf jenis
Arial Black dengan ukuran
size 230.
4. Validasi Ahli
Setelah produk jadi, maka langkah selanjutnya yaitu validasi ahli. Validasi ahli dilakukan untuk mengetahui kesalahan dan perbaikan dari media yang
dikembangkan. Pihak validasi meliputi ahli materi dan ahli media. Setelah ahli materi dan media melakukan penilaian, maka diketahui hal-hal yang perlu
direvisi.
5. Revisi Produk
Perbaikan atau revisi media papan flanel dilakukan setelah mengetahui hal-hal yang perlu direvisi dari validator. Setelah produk media papan flanel
diperbaiki sesuai saran dari ahli materi dan ahli media kemudian di uji cobakan pada siswa agar hasil dari produk media papan flanel dapat optimal.
6. Uji Coba Terbatas