C. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian, hingga penyajian hasil. Hal ini
disebabkan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain meliputi : keterbatasan instrumen penelitian
tentang pola menstruasi di buat oleh peneliti sendiri didasarkan dengan teori yang telah ada. Meskipun instrumen telah di uji validitas dan reabilitasnya pada saat uji
coba kuesioner, tidak menutup kemungkinan instrumen penelitian tentang pola menstruasi masih kurang spesifik. Karena terlalu sedikit jumlah kuesioner untuk
pola menstruasi, maka untuk hasil uji reabilitasnya terdapat kuesioner yang tidak reliabel dan hanya dapat digunakan untuk sekali penelitian ini saja sehingga data
yang diperoleh masih jauh dari akurat. Kemudian peneliti tidak dapat melakukan penelitian pada saat waktu memuncaknya tingkat kecemasan mahasiswi D-IV
Bidan Pendidik dalam menyusun tugas akhir dikarenakan keterbatasan waktu untuk melakukan pengolahan data.
Untuk itu penelitian ini perlu ditindak lanjuti melalui penelitian dengan membuat kuesioner yang lebih baik lagi tentang pola menstruasi. Sehingga
hasilnya lebih bermanfaat dan dapat diterapkan
D. Implikasi untuk Pendidikan Kebidanan
1. Untuk Pendidikan Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja putri sehingga nantinya dapat menerapkan
dalam kehidupan bermasyarakat.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, bisa diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebagian besar mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara
memiliki tidak ada kecemasan sebanyak 68 orang 60,2 disebabkan oleh mahasiswi dapat mengatasi masalahnya selama menyusun tugas akhir.
Walaupun secara emosional terganggu seperti mudah lelah,daya tahan tubuh menurun, daya konsentrasi, daya ingat menurun serta menjadi
pemarah,pemurung dan merasa cemas tetapi mahasiswi mampu mengatasi permasalahan yang kemungkinan terjadi pada dirinya. Hal ini di karenakan
adanya beberapa faktor yang mendukung seperti umur dan tingkat berfikir yang lebih dewasa akan membuat mahasiswi dapat menentukan langkah dalam
menghadapi setiap masalah. 2.
Sebagian besar mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara memiliki pola menstruasi teratur sebesar 76 orang 67,3 di sebabkan oleh
seimbangnya hormone FSH Folikel Stimulazing Hormone dan LH leutinizing Hormone sehingga kadar progesterone normal
3. Ada hubungan signifikan antara tingkat kecemasan dengan pola menstruasi pada
mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara, hal ini tersebut terbukti dari hasil perhitungan Chi-Square dengan X² hitung 8,419 Chi-
Square tabel 5,991 dan p-value 0,015 ɑ 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Universitas Sumatera Utara