Pada analisa Chi-Square Ho ditolak jika Chi-Square hitung Chi-Square tabel, atau p-value signifikansi
ɑ. Berdasarkan hasil perhitungan yang di peroleh Chi-Square hitung 8,419 Chi-Square tabel 5,991 dan p-value 0,015
ɑ 0,05. Dari pernyataan di atas bisa di ambil kesimpulan bahwa hubungan antara
tingkat kecemasan dengan pola menstruasi pada mahasiswi yang sedang menyusun tugas akhir di jurusan D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran 2013-2014 Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia dan tahap perkembangan sangat mempengaruhi kecemasan. Data hasil penelitian menyebutkan bahwa mayoritas reponden berumur 22 - 23 tahun.
Persentase usia responden yaitu 22 - 23 tahun sebanyak 70 orang 61,9, responden berusia 21 tahun sebanyak 35 orang 31,0 dan responden yang
berusia 24 tahun sebanyak 8 orang 7,1. Dari data tersebut dapat di lakukan analisis bahwa dalam rentang umur dewasa awal yang menurut teori psikososial
Erikson adalah usia 20 - 30 tahun, kemampuan mahasiswa dalam merespon kecemasan cenderung lebih baik bila dibandingkan dengan mahasiswa yang berusia
di bawah 20 tahun. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya usia maka pengetahuan dan pengalaman akan bertambah. Pengalaman dan pengetahuan
mahasiswi D-IV Bidan Pendidik pada masa lalu seperti sudah pernah menyusun karya tulis ilmiah semasa mahasiswi kuliah di akademi kebidanan sehingga membuat
mahasiswi mudah beradaptasi dengan stressor cemas yang baru. Selain itu , perkembangan tingkat emosi mahasiswa dewasa awal juga lebih baik sehingga
mereka cenderung lebih tenang dan mampu berfikir logis untuk mengatasi stressor
Universitas Sumatera Utara
yang muncul. Hal ini sesuai dengan Stuart 2009 yang mengatakan bahwa usia mempengaruhi psikologi seseorang, semakin tinggi usia semakin baik tingkat
kematangan emosi seseorang serta kemampuan dalam menghadapi berbagai persoalan.
2. Tingkat Kecemasan Mahasiswi dalam Menyusun Tugas Akhir
Dari hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa 68 orang 60,2 mahasiswi mengalami tidak ada kecemasan sebanyak 32
orang 28,3 mahasiswi mengalami kecemasan ringan, Sebanyak 13 orang mahasiswi yang mengalami kecemasan sedang dan berat, 5 orang 38,5
mengalami pola menstruasi teratur, 8 orang 61,5 mengalami pola menstruasi tidak teratur. Karakteristik responden berdasarkan kecemasan mahasiswi D-IV Bidan
Pendidik banyak mengalami tidak ada kecemasan. Kecemasan merupakan suatu kondisi yang dapat dialami oleh setiap orang
dalam kehidupan sehari - hari. Biasanya kondisi cemas ketika kita mengalami atau menghadapi sesuatu yang datang tiba - tiba misalnya menghadapi ujian, pindah
tempat pekerjaan atau menghadapi perubahan suasana lainnya Elvira, 2008, hal.1. Menurut Mujiyah 2009 diperoleh kendala - kendala yang biasa dihadapi
mahasiswi dalam menulis tugas akhir sehingga bisa menimbulkan kecemasan antara lain kendala internal yang meliputi malas, motivasi, dan takut bertemu dosen
pembimbing. Kendala eksternal meliputi dosen pembimbing skripsi, literatur, terbatasnya dana dan metodologi penelitian. Jika terjadi kecemasan sangat besar
justru akan mengganggu, misalnya kecemasan yang berlebihan saat akan ujian skripsi atau tugas akhir justru membuat seseorang mahasiswi mengalami gangguan
dan mengakibatkan tidak bisa menjawab pertanyaan ujian.
Universitas Sumatera Utara
Mahasiswi D-IV Bidan Pendidik dapat mengatasi permasalahan yang biasanya di hadapi mahasiswi dalam proses penulisan tugas akhir di antaranya
kesulitan mencari literatur,dana yang terbatas,tidak terbiasa menulis dalam arti menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan sistem kerja terjadwal dengan
pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah dengan dosen pembimbing karya tulis ilmiah Darmono dan Hasan,2008.
Menurut asumsi peneliti dengan aktivitas padat yang banyak menyita waktu, tenaga dan biaya serta permasalahan yang sering dihadapinya. Walaupun
secara emosional terganggu seperti mudah lelah,daya tahan tubuh menurun, daya konsentrasi dan daya ingat menurun serta menjadi pemarah,pemurung dan merasa
cemas tetapi mahasiswi mampu mengatasi permasalahan yang kemungkinan terjadi pada dirinya. Hal ini di karenakan adanya beberapa hal yang mendukung diantaranya
tingkat strategi koping yang baik, dukungan sosial atau dukungan antar teman yang kuat, rajin konsultasi dengan dosen pembimbing, adanya motivasi yang kuat dari
dosen - dosen D-IV Bidan Pendidik dan kondisi individu seperti umur dan tingkat berfikir yang lebih dewasa akan membuat mahasiswi dapat menentukan langkah
dalam menghadapi setiap masalah termasuk dalam menghadapi tugas akhir karya tulis ilmiah.
3. Pola Menstruasi pada Mahasisiwi yang Sedang Menyusun Tugas Akhir