Akuntabilitas Sekolah Pembahasan 1. Pembahasan

147 sekolah, orang tua siswa, dewan sekolah, siswa sendiri dan masyarakat luas. Program dan keuangan sekolah disosialisasikan kepada warga sekolah dan masyarakat dalam suatu pertemuan. Informasi terkait dengan progam dan keuangan sekolah dapat diakses oleh warga sekolah dan masyarakat melalui komunikasi langsung dengan kepala sekolah maupun penanggungjawab program maupun melalui layanan informasi sekolah yang dijaga oleh petugas piket. Selain itu penyebaran informasi program-program sekolah dilakukan dalam bentuk papan pengumuman, laporan, dan website sekolah. Sedangkan untuk informasi tentang keuangan sekolah hanya dapat diakses melalui komunikasi langsung dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan bendahara dengan adanya laporan keuangan.

5. Akuntabilitas Sekolah

Akuntabilitas sekolah erat kaitannya dengan kepercayaan para pemangku kepentingan. Dari data yang terkumpul diketahui bahwa akuntabilitas sekolah pada kategori baiik. Hal ini menunjukkan pertanggungjawaban sekolah kepada para pemangku kepentingan telah dilaksanakan dengan baik. Kepala sekolah dan guru merupakan pihak yang bertanggungjawab atas pelaksanaan program sekolah, sedangkan masyarakat merupakan pihak yang dibebani biaya, sehingga pengelola sekolah harus memberikan kejelasan terkait dengan keuangan dan program sekolah. Akuntabilitas 148 dapat disimpulkan baik jika pihak tersebut telah mengetahui kondisi keuangan dan program sekolah baik secara tertulis maupun lisan, dan juga terlihat dari kepuasan warga sekolah dan komite sekolah terhadap sekolah. Akuntabilitas proses dan hasil pelaksanaan program sekolah berupa pelaporan pada kategori baik. Hal ini menunjukkan sekolah telah membuat laporan terkait dengan pelaksanaan program sekolah dan keuangan sekolah untuk dilaporkan kepada pihak terkait. Pelaporan pelaksanaan program sekolah dalam bentuk laporan tertulis diberikan kepada pihak pemerintah, yayasan, komite sekolah, dan warga sekolah. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Saiful Sagala 2006: 108 bahwa akuntabilitas ditunjukkan dengan adanya mekanisme pertanggungjawaban, laporan secara berkala maupun laporan pertanggungjawaban. Pendapat ini juga sejalan dengan hasil penelitian Tamsir 2010: ii yaitu pada aspek pertanggungjawaban ketercapaian program dan pengelolaan keuangan telah dilakukan dengan baik melalui pembuatan laporan tertulis kepada komite sekolah, wali murid, dan warga sekolah. Adapun akuntabilitas dalam bentuk pertemuan menurut responden pada kategori baik. Hal ini didukung hasil wawancara yang menyatakan bahwa masing-masing penanggungjawab program memberikan pertanggungjawaban kepada kepala sekolah dan komite sekolah melalui pertemuan untuk dibahas hasil pelaksanaan yang telah dicapai. Kemudian pada akhir tahun dilakukan pertemuan dengan pihak dinas pendidikan, 149 yayasan, dan orang tua siswa untuk mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan program sekolah. Baik warga sekolah maupun komite sekolah merasa puas dengan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh sekolah. Hal ini terbukti dengan tidak adanya proteskomplain dari warga sekolah dan komite sekolah. Hal ini menandakan bahwa akuntabilitas sekolah telah berjalan dengan baik dengan adanya kepuasan dari warga sekolah dan komite sekolah sesuai dengan pernyataan Depdiknas 2009: 45 bahwa keberhasilan akuntabilitas sekolah adalah ditandai dengan meningkatnya kepercayaan dan kepuasan publik terhadap sekolah. 150

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data hasil peneitian dan pembahasan mengenai implementasi Manajemen Berbasis Sekolah MBS di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemandirian sekolah ditunjukkan dengan kewenangan sekolah dalam mengembangkan kurikulum dan program pembelajaran menurut inisiatif warga sekolah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pada pemenuhan sumber daya pendidik dan kependidikan serta sarana dan prasarana sekolah belum memenuhi standar minimal sesuai dengan tuntutan program, namun terdapat inisatif sekolah untuk meningkat kualitas sumber daya manusia dan peralatan melalui diklat, memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualifikasi akademik, dan membangun sarana prasarana sekolah yang belum terpenuhi. Terdapat usaha dan kegiatan sekolah dalam penggalian dana dengan memanfaatkan potensi sumber daya sekolah dengan mendirikan unit produksi dan jasa sekolah. 2. Kerjasama internal sekolah telah terbangun secara baik dengan sinerginya antar unit kegiatan sekolah yang merupakan team work sekolah atau antar individu warga sekolah. Kerjasama eksternal sekolah telah dilakukan dengan pemerintah, masyarakat dalam wadah komite sekolah dan dunia usaha industri. Kerjasama telah berjalan dengan baik dan memiliki kontribusi nyata terhadap kemajuan sekolah, antara lain dalam pengembangan kurikulum,