136 eksternal sekolah telah terjalin dengan baik. Indikator kerjasama sekolah
akan dijelaskan berikut ini.
a. Kerjasama internal
Hasil perhitungan data angket diketahui bahwa kerjasama internal sekolah pada kategori baik. Data ini dikuatkan dengan
keterangan dari wakil kepala sekolah yang mengatakan bahwa kerjasama internal sekolah berjalan dengan baik. Kerjasama internal ini
terlihat dari adanya team work berupa unit-unit kelompok kerja yang kompak, cerdas, dan dinamis dalam pelaksanaan program sekolah,
pelaksanaan kegiatan piket dan kegiatan rapat antar warga sekolah yang baik. Selain itu juga terjalinnya hubungan warga sekolah yang harmonis
telah menciptakan iklim kerja dan suasana belajar yang kondusif diantara warga sekolah.
Kerjasama antara kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa yang terjalin di sekolah harus dipelihara untuk menciptakan sekolah
yang kondusif dan harmonis sehingga pelaksanaan program sekolah dapat terlaksana dengan baik. Kerjasama antara pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah terlihat dari kegiatan rapat rutin, koordinasi antar unit kerja yang baik, dan masing-masing unit kerja bekerja dengan
kompak dan sesuai dengan tanggungjawabnya demi mencapai tujuan bersama. Dengan demikian program-program sekolah akan dapat
terlaksana dengan baik. Kerjasama antara sesama guru juga harus dipelihara dengan baik, sehingga kegiatan belajar mengajar yang
137 dilakukan oleh para guru dapat berjalan dengan baik. Hubungan yang
baik antar guru akan berakibat pada kondisi suasana kerja yang kondusif di sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa 2005: 57
yang menyatakan bahwa hubungan baik antar guru perlu diciptakan agar terjalin iklim dan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan.
b. Kerjasama eksternal
Dari data yang diperoleh diketahui kerjasama eksternal sekolah pada kategori baik. Hal ini menandakan kerjasama antara sekolah
dengan pihak terkait lainnya telah berlangung dengan baik. Kerjasama dalam pelaksanaan program sekolah dilakukan dengan pemerintah dan
masyarakat. Kerjasama antara sekolah dengan pemerintah atau dinas
pendidikan melalui berbagai kegiatan rapat dinas dan sinkronisasi program dinas dengan program sekolah. Hal ini untuk menjalin
komunikasi antara sekolah dengan dinas, sehingga program-program dinas tidak mengganggu program sekolah dan juga sebaliknya. Dengan
demikian, sekolah dapat melaksanakan program sekolahnya sesuai dengan kebijakan dinas pendidikan setempat.
Kerjasama yang dilakukan antara SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan orang tua siswa atau masyarakat sekitar dibentuk
dalam wadah komite sekolah, kemudian sekolah juga bekerjasama dengan dunia usaha dan industri dalam program pendidikan sistem
ganda untuk membantu pelaksanaan program sekolah. Kegiatan
138 kerjasama ini menunjukkan bahwa hubungan antara sekolah dengan
masyakarat dan dunia usahaindustri telah terjalin dengan baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Depdiknas 2009: 63 bahwa kerjasama
sekolah yang baik ditunjukkan oleh hubungan sekolah dan masyarakat yang erat.
Kerja sama antara sekolah dan masyarakat merupakan kegiatan sekolah yang melibatkan masyarakat baik secara individual maupun
secara organisasi dengan prinsip sukarela, saling menguntungkan dan memiliki kepentingan bersama dalam suatu wadah dalam rangka
membantu kelancaran
penyelnggaraan pendidikan
di sekolah.
Kerjasama ini dilakukan dengan tujuan mendayagunakan potensi masyarakat dalam membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan
di sekolah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama
.
Kerjasama antara sekolah dengan masyarakat di SMK Muhammdiyah 3 Yogyakarta terbentuk dalam wadah komite sekolah yang dikukuhkan
dengan SK No. 89III.4KEP2007 tentang Susunan Pengurus Komite Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 3 Yogyakarta Periode
2007-2010. Selain itu, sekolah juga menjaring kerjasama dengan dunia
usaha dan industri. Jaringan kerjasama sekolah dengan dunia usaha dan industri dilaksanakan untuk membantu pelaksanaan program
sekolah berupa pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran berupa kegiatan praktek kerja industri atau magang, uji kompetensi
139 siswa, dan pemasaran lulusan. Pihak dunia usaha dan industri yang
menjadi mitra sekolah diantaranya PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, PT. PORTER. PT HINO, CV UTILINDO PERKASA, dan lain
sebaginya. Jalinan kerjasama tersebut merupakan realisasi pelaksanaan program
sekolah dari
nota kesepahaman
Memorandum of
Understanding, MoU yang telah disepakati berasama, salah satunya
yaitu Mou dengan CV UTILINDO PERKASA dengan No. MoU E- 2a.20XII09 yang dilaksanakan mulai tahun 2009 sampai dengan
2010 berupa praktek kerja industri dan uji kompetensi siswa. Hal ini ditegaskan oleh Depdiknas 2009: 64 bahwa keberhasilan sekolah
menjalin kemitraan atau kerjasama dalam pelaksanaan program sekolah ditunjukkan oleh terealisasikannya kontrak kerjasama yang
dituangkan dalam MoU dengan pihak terkait. Kerjasama antara sekolah dengan pihak terkait lainnya sudah
sejalan dengan Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan mengenai peran serta masyarakat dan
kemitraan sekolah disebutkan bahwa setiap sekolahmadrasah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input,
proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kemitraan sekolahmadrasah dilakukan dengan lembaga pemerintah atau non-pemerintah. Sistem
kemitraan sekolahmadrasah ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis. Strategi yang dilakukan sekolah untuk membina hubungan
kerjasama dengan
pemerintah, masyarakat,
maupun dunia
140 usahaindustri dilakukan dengan pertemuan-pertemuan antar kedua
belah pihak maupun kunjungan industri.
3. Pembahasan Bentuk Partisipasi