Uji Instrumen Instrumen Penelitian

73 Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Dokumentasi Variabel Indikator Sumber Data Kemandirian sekolah Kewenangan dalam pengembangan kurikulum dan program pembelajaran Dokumen kurikulumBuku I KTSP, silabus, RPP, lembar penilaian Pemenuhan pendidik dan tenaga kependidikan Data Pokok PSMK 2010, data guru dan karyawan, Pemenuhan sarana dan prasarana sekolah Data Pokok PSMK 2010, data sarana dan prasarana Pemenuhan pembiayaan Data Pokok PSMK 2010, RAPBS Kerjasama sekolah Kerjasama internal Surat perjanjian kerjasama MoU, laporan kegiatan Kerjasama eksternal Bentuk partitipasi Dukungan dana Surat keputusan pengurus komite sekolah, laporan kegiatan Dukungan materialfasilitas Dukungan pemikiran Dukungan tenaga Keterrbukaan sekolah Keterlibatan warga sekolah dan komite sekolah Laporan kegiatan, papan pengumuman, website sekolah Kemudahan mengkases informasi Akuntabilitas sekolah Pelaporan Laporan program kegiatan dan keuangan, papan pengumuman, website sekolah Pertemuan Kepuasan warga sekolah dan komite sekolah

2. Uji Instrumen

Instrumen berupa angket, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi yang baik akan memudahkan peneliti dalam memperoleh data yang valid, akurat dan dapat dipercaya. Instrumen penelitian akan diuji kelayakannya sebelum digunakan atau disebarkan kepada responden. Persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian yaitu validitas dan reliabilitas. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara 74 tepat. Hal ini dipertegas oleh Sugiyono 2009: 173 yang menyatakan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Sehubungan dengan reliabilitas, Suharsimi 2008: 87 menyatakan bahwa validitas lebih penting dan reliabilitas ini perlu, sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid, namun sebuah tes yang valid biasanya reliabel. Dengan berpedoman pemahaman tersebut, maka instrumen yang digunakan setelah diuji validitasya dapat dikatakan valid dan reliabel. Uji Validitas instrumen dilakukan dengan dua tahap yaitu dengan validitas konstrak construct validity dan validitas isi content validity. Dalam validitas konstrak, instrumen dikonstruksi tentang indikator- indikator yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang harus diukur. Uji validitas instrumen dilakukan dengan uji validitas konstrak dan isi, dengan alasan bahwa instrumen yang digunakan berbentuk non-tes. Alasan ini sesuai dengan pendapat Sugiyono 2009: 176, bahwa instrumen yang berbentuk non-tes cukup memenuhi validitas konstrak. Uji validitas isi dan konstrak dilakukan dengan melakukan konsultasi kepada pembimbing dan para ahli judgement experts tentang butir-butir instrumen yang telah dibuat, untuk mendapatkan penilaian 75 apakah maksud dari kalimat dalam instrumen dapat dipahami oleh responden dan butir-butir tersebut dapat menggambarkan indikator- indikator variabel yang diteliti, sehingga instrumen valid dan dapat menjaring data yang dibutuhkan. Berdasarkan uraian ini, maka instrumen penelitian ini dilakukan uji validitas konstrak dan isi dengan mengkonsultasikannya kepada para ahli Judgment Expert dalam bidang pendidikan, yaitu Dosen Kependidikan Teknik Otomotif FT UNY sebanyak 2 dua orang dan kepala sekolah SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.

F. Teknik Analisis Data